~1~

5.8K 141 1
                                    

"Maaa, Azka pergi! Assalamualaikum" teriak anak itu kepada mamanya yang berada di ambang pintu rumahnya.

"Waalaikumsalam" jawab Sekar.

"Azka-azka" batin Sekar lalu masuk ke rumah dan mengunci pintu.

###

Azka Putra Jaya, cowok paling keren di SMA Bakti Negara. Disukai oleh banyak cewek dan terkenal dengan kepintarannya.

Azka sampai disekolah dan memarkirkan motor kesayangannya ditempat biasa ia memarkirk

Disisi lain,

Pagi ini Aqila sangat bersemangat untuk ke sekolah, karena ada mata pelajaran favorite Qila, kesenian. Aqila sangat menyukai pelajaran ini karena dia sangat suka dengan yang namanya seni.

"Qila ayo sarapan dulu" panggil wanita paruh baya yang duduk diruang makan bersama suami dan putra sulungnya.

"Nggak ma, Qila udah telat nih" jawab Qila sambil berlari kecil menuju garasi.

"Assalamualaikum" teriaknya kepada keluarga yang tengah menyantap sarapan pagi bersama tanpa dirinya.

"Waalaikumsalam" jawab mama, papa dan kakak Qila, kak Leo.

Pukul 07.30 wib, 30 menit lagi bel pelajaran akan berbunyi. Qila masih sibuk dengan sepatunya yang berwarna hitam polos yang kini ia kenakan.

Hari ini Qila bangun kesiangan karena tadi malam ia tidur larut, mengerjakan beberapa tugas yang sudah menumpuk diatas meja belajarnya.

20 menit Qila tiba disekolah. Hari ini adalah hari Senin, semua murid wajib mengikuti upacara bendera. Qila baru saja memarkirkan mobilnya di tempat parkiran depan sekolahnya.

"Teeeeeeeeet" suara bising yang keluar dasi benda kecil berbentuk bulat yang berbunyi apabila ditekan oleh makhluk yang bernyawa itu membuat semua murid berlarian menuju lapangan utama sekolah dan berbaris perkelas masing-masing.

Qilla langsung berlari menuju lapangan dengan tas yang masih disandang dipundaknya.

"Qila, tas kamu!" ucap seorang guru wanita yang membawa penggaris besi berukuran 30 cm yanh sekarang berdiri membelakangi Qila.

Qila berbalik, ia tersenyum takut kepada buk Dona yang sudah siap mengomelinya.

"Eh, ibuk, pagi buk" ucap Qila terbata untuk menghindari kemarahan wanita berkacamata itu.

"Pagi!" jawabnya dengan sigap "letakkan tas kamu, jangan membawa tas ketika upacara berlangsung!" cetusnya lagi.

"Siap buk!" Qila meletakkan tasnya diatas vas bunga yang berada ditepi lapangan sekolah.

30 menit berlalu, seluruh siswa siswi berlarian menuju kelas.

"tungguin gue" ucap Qila kepada Amel, Sasa dan Sinta.

"Iya buruan" jawab Amel, sahabat Qila yang paling percaya diri sedunia.

"Lo kenapa telat?" tanya Sasa kepada sahabatnya yang sedang mencari tas miliknya diantara tumpukan-tumpukan tas milik murid lainnya yang juga terlambat.

"Gue kesiangan" jawab Qila yang sudah menemukan benda yang selalu disandangnya setiap pagi.

Mereka meninggalkan lapangan yang membuat engsel kaki mereka terasa mau lepas karena ceramah pak Udin (Kepsek SMA Bakti Negara) yang tak kunjung berhenti. Padahal yang dibahas selalu hal-hal yang sudah dibahas sebelumnya.

Azka & Aqila (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang