~9~

1.3K 52 1
                                    

Qila masih belum bisa melupakan bad dream yang ia alami. Qila masih bertanya tanya apakah maksud dari semua mimpi yang ia alamim.

Qila sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia kesekolah pagi-pagi sekali. Sudah tak sabar ingin bersua dengan Azka. Qila tak bisa berfikir jika yang ia mimpikan nantinya benar terjadi.

###

Pagi ini dikediaman Mr and Ms. Andi, Azka selaku anak paling dewasa alias paling tua sudah siap untuk menyantap makanan yang berada dimeja makan rumahnya.

"Pagi incess" ucap Azka kepada lily adik perempuannya. Dan tak lupa mencubit pipi lily yang sangat cuby.

"Pagi kakak ganteng" lily yang masih berbicara dengan bertele kembali mencubit pipi kakak nya yang tampan itu.

Papa, mama, Madon, Lily dan a
azka, selalu sarapan pagi bersamaan.

"Kak, antarin aku ya" ucap madon yang sedang memgambil buah Apel segar sebagai pencuci mulutnya.

"Nggk ah, ogah. Mending lu jalan kakai aja, biar kurusan dikit" Azka bukannya mengatakan iya malah mengejek adiknya yang berbadan semok.

"Kakak quh yang paling ganteng kalau dilihat dari monaass, adikmu ini nggak gendut aku cuma sedikit berisi" Madon berputar2 melihatkan badannya yang berisi itu alias gendut.

Andi, Sekar dan Lily yang hanya terkekeh melihat kelakuan Azka dan Madon.

Azka sanagat bersyukur memiliki keluarga yang sangat harmonis ini. Ia tak pernah merasa kesepian. Samapai Gilang, Rey dan Azil merasa sangat iri melihat Azka jika sedang dalam lingkup keluarganya.

Pagi ini Azka tidak membawa motor, Dia ingin pergi bareng sahabat-sahabat nya.

"Adik kakak yang paling semok, kakak ganteng mu ini nggak bisa ngantarin adek semok kakak kesekolah hari ini, kakak ganteng mau pergi bareng sahabat-sahabat kakak, oke?"

Azka mengatakan itu dan mencuil perut gendut adiknya lalu berpamitan kepada mama dan papa karena Gilang, Rey dan Azil sudah menunggu diluar pagarnya.

"Assalamualaikum" Azka berpamitan tak lupa mencium punggung tangan mama dan papanya, begitu juga dengan Madon dan Lily mereka juga mencium punggung tangan Azka, tak lupa Azka mencium pipi adik cubynya itu lalu bergegas pergi menghampiri sahabat-sahabatnya.

"Waalaikumsalam" jawab mama, papa dan adik adiknya-kompak.

Madon yang berniat ingin pergi bersama kakak gantengnya terpaksa harus dicancle

"Kak azka mah lebih milih pergi sama sahabatnya daripada adiknya yang ganteng seperti ini" ucap Madon yang hendak pergi di atar papanya karena sekalian pergi kekantor.

"Coeg, lama amat lu, kenapa? Disuapin makan dulu sama nyokap lo?" Ledek Rey kepada Azka yang lumayan lama telah dinantikan kedatakannya.

"Suapin, neneklo!. Biasa anak ganteng gak bole keluar kalau kagak perfect" jawab Azka dengan mengedipkan matanya sebelah ke pada Rey.

"Napa lu kedip-kedip ke gue? Jangan bilang lo naksir gue? Anyingg gue nggak mau dosa ka, sadar-sadar Aqila lo ada, jangan hempas gitu aja"

"Naksir pantat lo!" Azka menggetok kepala Rey yang berperan sebagai sopir hari ini, Rey yang kesal lalu mengegas mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata.

Gilang dan Azil yang melihat hanya bergidik melihat exspresi Rey yang kayak banci kalau lagi manyun.

"Ya allah ampunilah dosa kami ya allah, jika nanti kami tiada lagi jangan buat orang pada rindu sama kami ya allah" Gilang berteriak mengucapka itu karena Rey membawa mobil dengan super duper ngebut, jadi mengingatkannya pada kematian.

Azka & Aqila (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang