~12~

1.2K 46 0
                                    

Azka masih mondar mandir di depan kelas Qila. Guru yang mengajar di kelas Qila pun sudah mulai risih atas  tingkah Azka.

Bu Salsa, guru Bahasa Inggris yang sedang mengajar dikelas Qila. Bu Salsa berjalan keluar kelas dan menghampiri Azka yang sedang mengintip lewat jendela.

"Kamu!" Bu Salsa menunjuk kearah Azka.

"Saya buk?" Tanya Azka sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kamu. Sini!"

Azka berjalan pelan ke arah guru yang tadi memanggilnya.

"Siapa nama kamu?" Tanya bu Salsa setelah Azka berada tepat di hadapannya.

"Nama saya Azka Putra Jaya bu,
Lahir di jakarta tanggal sembilan april tahun dua ribu. Saya biasa di panggilan Azka, saya duduk di kelas XII IPS I. Oke, selesai bu" ucap Azka cengengesan di depan bu Salsa.

"Saya cuma nanya nama, bukan biodata kamu" ucap bu Salsa lalu  memukul pelan betis Azka dengan penggaris yg di pegangnya.

"Hehe, mana tau besok kalau saya ulang tahun ibu mau ngasih kado" ucap Azka lagi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Amarah bu Salsa semakin menjadi melihat Azka yang berani bergurau di saat bu Salsa sedang bicara serius.

"Anak-anak, mohon perhtiannya sebentar" bu Salsa masih menarik telinga Azka yang membuatnya sedikit meringis kesakitan.

Murid-murid yang sedang menyalin catatan yang di berikan bu Salsa langsung mengalihkan pandangan.

"Lihat, anak ini entah sudah berapa kali bolak-balik di depan kelas kalian. Siapa yang mengenalinya?" Tanya bu Salsa dan menguatkan jewerannya terhadap telinga Azka.

"Aduh, aduhhhh, sakit buu. Entar telinga saya copot ibu mau ganti?" Azka memegangi kupingnya.

"Diam kamu!" Bu Salsa melepaskan jewerannya.

"Kenapa kalian diam? Ayo jawab! siapa yang mengenal dia! Kenapa dia terus mondar mandir di depan kelas kalian. Siap yang ingin dia lihat?" Bu Salsa terus mengoceh dan Azka menutup telinganya karena suara dari bu Salsa bisa membuatnya kehilangan indra pendengarannya.

"Ibu guru yang paling cantik, lihat anak mu yang ganteng ini deh" Azka mendekati bu Salsa. Jadi gini bu, aku punya pacar, pacar aku cantik banget, terus pacar aku sebenarnya lagi sakit, dia masih belum boleh sekolah dulu oleh dokter, tetapi dianya keras kepala, yaaa aku sebagai pacar yang ganteng, baik hati, perhatian, rajin dan suka menabung ini harus bertanggung jawab. Jadi aku harus memastikan kalau bidadariku baik baik saja" Azka bicara panjang lebar yang membuat bu Salasa mendengarkan dengan serius..

"Terus apa hubungannya kamu mondar-mandir di depan kelas ini" tanya bu Salsa.

"Karena pacar saya ada di sini bu guru, tuh dia wanita yang paling cantik sedunia secantik bidadari syurga." azka menunjuk kearah Qila yang tersenyum malu melihat tingkah Azka seperti anak kecil.

"Qila?, ya ampun Qilaa, Kamu mimpi nak? pacaran sama cowok nggk benar kayak gini" bu salsa menggelengkan kepalanya.

"Hmmm, pantasan ibu marahin saya terus, ternyata ibu agak rabun ya, gak jelas ya ngelihat muka saya bu? Yaampun bu, ibu harus periksa mata deh, nanti makin parah loh" ucap Azka becanda tetapi tidak bagi bu Salsa.

"Kamuu kurang ajar ya sama saya!!!, sekarang juga kamu saya hukum!!berdiri di tengah lapangan, hormat sama bendera sampai bel pulang bunyi, Paham!!!" Puncak kemarahan Bu Salsa akhirnya terjadi karena ulah Azka yang suka bercanda tidak pada tempatnya.

"Yakali bu, panas bu panas" Azka tak merasa takut dengan acaman bu Salsa.

"Oke, kalau kamu tidak mau, saya akan buat surat panggilan untuk orang tua kamu" ancam bu Salsa lagi.

Azka & Aqila (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang