~6~

1.8K 58 0
                                    

Pagi yang sangat cerah. Pesan dari Azka sudah menumpuk di handpone Qila.

Pukul 06.45 pagi. Qila sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Hari ini ada yang sedikit berbeda dari Qila. Dia berpenampilan lebih cantik dari pada hari biasanya.

"Tumbenan anak gadis jelek udah jadi bidadari" ucap kak leo yang menggoda adiknya.

"Iss, apaan sih kakak. Orang akunya emang cantik dari lahir" jawab Qila dengan Pede kepada kak leo.

"Cantik, cantik. Cantikan juga tuh monyet dibelakang rumah" tawa kak leo yang sangat renyah membuat Qila mencubit perut kak leo dan membuatnya mengiris kesakitan.

"Aaaaaa, kak leo teriak kesakitan dipagi itu karena cubitan adiknya yang membuat perutnya merasa digigit ular yang berbisa. (lebay)

Qila pergi ke sekolah seperti biasanya. Mengendarai mobil jass putih miliknya, perlu waktu 20 menit untuk sampai hari ini dikarnakan jalanan sedikit macet.

Azka sudah dari pagi diparkiran sekolah untuk menunggu bidadarinya sampai kesekolah dan ingin menyambut kedatangannya diparkiran.

"Pagi bidadariku" ucap Azka langsung kepada Qila sewaktu Qila membuka pintu mobilnya.

"Ehh, Azka. Ia pagi juga" Qila membalas salam pagi Azka dengan senyuman manis diwajahnya. Detak jantung Qila berdebar sangat keras dan pipinya sudah mulai merona.

Azka dan Aqila senyum-senyum nggak jelas dan juga merasa agak canggung.

Mereka memutuskan pergi dari parkiran dengan tangan yang saling bergenggaman yang membuat semua orang yang melihatnya menjadi iri dan senyum-senyum sendiri.

Pelajaran berlau dengan begitu cepat. Azka dan Aqila melewati hari ini dengan mesra-mesraan, duduk berdua dan saling senyum-senyuman. Lagi-lagi mereka membuat semua orang yang melihat menjadi iri terhadap mereka.

###

Pukul 15.00 wib. Azka sudah menunggu didepan pagar rumah bidadarinya untuk membawanya berbahagia hari ini. Setelah berpamitan kepada mamanya, Aqila langsung menuju tempat pangeran berkuda putih (motor Azka warna merah) yang menanti kedatangannya sedari tadi.

"Udah nunggu lama ya?"

Azka menolehkan kepalanya kearah pemilik suara indah tersebut. Ia memasukkan Hape nya kedalam saku celana yang sedari tadi ia kotak katik sembari menunggu si bidadari yang sangat lama berdandan namun hasilnya tak mengecewakan.

"Nggak kok sayang" Azka memasang senyum yang sangat manis, semanis madu di wajahnya yang membuat Qila merasakan getar-getar cinta dihatinya.

Mereka berjalan mengelilingi taman yang dulu tempat mereka menyatukan cintanya. Sudah tiga minggu mereka menjalin asmara. Hubungan yang romantis itu masih bertahan hingga saat sekarang.

Azka dan Aqila duduk dikursi dibawah pohon yang tiga minggu sebelumnya tempat Azka memulai pendekatannya.

"Qil, aku mau nanya kenapa kamu nerima aku?"

Qila yang sedang menikmati pemandangan dibawah pohon rindang itu tiba-tiba mengalihkan pandangannya kepada kekasih yang sangat dia cintai itu.

"Ka, aku mungkin bukan cewek yang sempurna. tapi aku bukan cewek yang suka main-main. Aku menjalankan hubungan dengan kamu, karena aku yakin kamu itu cowok yang baik, yang tidak bakalan ninggalin aku demi cewek lain. dan juga kamu adalah cinta pertama aku. Aku belum pernah merasakan cinta dari orang asing sebelumnya. jadi aku berharap banyak padamu. aku sedikitpun tak ada niat untuk melukai hati kamu. Aku benar-benar cinta sama kamu"

Qila memeluk hangat Azka dengan sedikit mengeluarkan air mata kebahagiaannya. Azka membalas pelukan Qila dengan hangat juga.

"Sayang, aku mengatakan kata-kata itu bukan tanpa sebab. Aku benar-benar sayang sama kamu, aku mau nantinya kita bisa bersama hidup dan mati. Aku hanya ingin kamu menjadi ibu dari anak-anakku nanti. Kamu sempurna bagi aku, kamu wanita yang baik. Terimakasih telah menjadikan aku cinta pertamamu. dan harapanku supaya kamu bisa menjadikan aku sebagai cinta terakhimu"

Azka & Aqila (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang