Di ruang makan.........
Setelah sampai ruang makan,aku,vero,dan para pangeran pun segera mencari tempat duduk.
Dan kamipun mendapatkan tempat duduk di dekat jendela.
"Kalian mau makan apa?" tanya Ciccio.
"Terserah" ucap kami serentak.
"Ya udah, Aku samakan semua saja ya.Wiliam,ayo bantu aku untuk memesan dan membawa makanannya."ujar Ciccio.
Ciccio dan Wiliam pun segera memesan makanan untuk kami.
"Ngomong ngomong,gimana kelompok membuat api kalian tadi?" tanyaku.
"Di kelompokku dan Wiliam,Kami hanya terus disibukkan dengan pertanyaan pertanyaan yg dilontarkan 2 siswi centil yg sepertinya menyukai kami.Sehingga,api kami tak kunjung jadi." ujar Kevin.
"Aku dan Wiliam sekelompok dengan 2 siswi cantik dan pintar tapi orangnya pendiam.Jadi kelompokku nggak butuh waktu yg lama untuk membuat api."ujar Angga.
"Kalau aku sih sekelompok sama Rossa.Sebenarnya sebelum aku bergabung dengan Rossa,aku diajak bergabung oleh 3 orang siswi yg benar benar centil.Karena aku jijik dengan mereka,jadi aku tinggal saja mereka dan bergabung dengan Rossa."ujar Vrederic dengan cengengesan.
Disaat kami sedang saling bercerita,tiba tiba aku ingin buang air kecil.
akupun segera ijin kepada para pangeran dan Vero.
"Aku ingin ke toilet sebentar."ujarku.
"Biar aku yg menemanimu."ujar Vero.
"Nggak usah,aku sendiri saja."
Letak toilet tidak jauh dari ruang makan,jadi para pangeran juga tidak terlalu cemas.
Akupun segera beranjak dari tempat dudukku dan akupun segera keluar dari ruang makan.
Saat aku menuju ke toilet,ada 5 orang siswi mengikuti ku.
Aku hanya berpikiran positif,mungkin mereka ingin ke toilet juga.
Akupun segera memasuki salah satu bilik kamar mandi dan segera buang air kecil.
Dan disaat aku keluar dari bilik kamar mandi itu,aku dihadang oleh 5 siswi yg tadi mengikutiku.
Mereka segera mengunci pintu masuk toilet.
"Beraninya kau merebut semua pria yg kami sukai!"
ujar salah satu dari mereka"Mereka hanya sahabat sahabatku."ujar ku.
"Nggak mungkin kalau hanya sekedar sahabat,kemanapun,dimanapun,kapanpun mereka selalu bersamamu."ujar salah satu dari mereka yg sepertinya dia adalah pemimpinnya.
"Sudahlah,kita habisi dia saja sekarang,lagipula kekuatannya paling tidak sekuat kita."ujar temannya dengan sombong.
aku hanya bisa menahan emosiku supaya aku tidak mengamuk dan sihir ayah ku hilang.
mereka mendekatiku dan pemimpinnya mengeluarkan sebuah pisau.
walaupun tidak menggunakan sihir,tapi mereka berbahaya.
aku terus mundur,mundur,dan mundur hingga aku terpojok di sudut toilet.
aku tak bisa lari kemana mana.
mereka semakin mendekatiku.
aku tidak boleh mengeluarkan kekuatanku.
Merekapun segera menancapkan pisau itu di perutku.
aku tak bisa berbuat apa apa selain merintih.
aku menahan kekuatanku supaya sihir ayahku tidak hilang.
Darah segarpun merembes di kemejaku yg berwarna putih.
akupun jatuh terduduk sembari terus memegangi lukaku yg terus mengeluarkan darah.
seandainya saja aku belajar sihir penyembuhan sejak dulu,pasti aku dapat menyembuhkan diriku sekarang.
Mereka pun tertawa melihat kondisiku.
Satu persatu dari mereka menendangku dan akhirnya mereka meninggalkanku dengan kondisi perut tertusuk pisau dan badan yg penuh lebam karena tendangan mereka.
Merekapun juga mengunci toilet dari luar.
Aku hanya bisa terus merintih
hingga lama kelamaan aku mulai pusing dan semuanya tiba tiba menjadi gelap.Vero pov
15 menit setelah Rossa ijin untuk pergi ke toilet,Ciccio dan temannya yg tadi ikut untuk memesan makanan datang dengan membawa baki yg penuh dengan makanan.
Ciccio pun segera membagikannya pada kami.
Karena tak melihat keberadaan Rossa,iapun bertanya,
"Rossa dimana?""Dia sedang di toilet."ujar Vrederic.
"Dengan siapa?"tanya nya lagi.
"Sendiri."jawab Vrederic.
"Haah,sendiri? Apa kalian bodoh membiarkannya pergi sendirian ke toilet dengan situasi seperti ini?" bentak Ciccio.
"Dia meminta untuk sendiri saja ke toilet."ujar Vrederic.
"Aku punya firasat buruk.Kalian,cepat ikut aku menyusul Rossa sekarang!"
perintah Ciccio.Kami pun segera berdiri dan segera berlari keluar ruang makan dan menuju toilet perempuan.
Setelah sampai,karena hanya aku yg perempuan diantara mereka,akulah yg pertama mencoba membuka pintu masuk toilet.
"Terkunci!" ujarku.
aku mulai mencemaskan Rossa.
Wiliampun langsung menyuruhku menyingkir dari pintu dan ia pun segera mendobrak pintu.
Dan saat pintu terbuka,kami terkejut karena Rossa tergeletak tak sadarkan diri dengan perut bersimbah darah.
"Rossa!!!"teriakku.
Akupun segera mendekati Rossa yg tergeletak dan aku mencoba membangunkan Rossa dengan menepuk nepuk pipinya.
Teman teman Rossa yg tadi bersama ku juga cemas,terlebih Ciccio.
Melihat kondisi Rossa yg begitu mengenaskan,Ciccio segera menyuruhku untuk menjauhi Rossa dan dengan sigap dia membopong Rossa lalu dengan teleportasi,ia membawa Rossa ke klinik.
"Hei,dia menggunakan teleportasi? kalau dia bisa menggunakan teleportasi,kenapa tidak dari tadi saja dia menggunakannya?"ujarku dengan nada kesal bercampur sedih.
"Maaf,sebenarnya kami juga bisa teleportasi,tetapi karena tadi kami sangat panik,kami jadi terburu buru.Dan kami juga tau kalau kamu tidak bisa menggunakan teleportasi, kami tidak mau meninggalkanmu."ujar Wiliam.
"Kalian bisa meninggalkanku kalau kalian tau aku tidak bisa menggunakan teleportasi.Dan jika kalian menggunakan teleportasi sejak tadi...hiks...hiks...,darah Rossa tidak akan terbuang dengan sia sia!!" ujarku sambil menangis.
Lalu tiba tiba salah satu dari teman teman Rossa mendekatiku dan memelukku seraya berbisik,
"Jangan menangis.Kami minta maaf."
deg
deg
deg
Suaranya begitu menenangkan.
aku hanya mengangguk lalu kamipun segera menyusul Ciccio yg sudah sedari tadi membawa Rossa menuju klinik.
Maapkeun Ran yg dari kemarin nggak segera up ceritanya.
Kemarin Ran lagi study tour,jadi nggak bisa up.
Chapter ini aku panjangin buat minta maaf kepada para readers tercinta karena udah berhari hari ga up.
O iya
pasti pada penasaran kan yg meluk Vero itu siapa
tunggu chapter selanjutnya ya
I Love You Readers💞💞
![](https://img.wattpad.com/cover/136468582-288-k555194.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rainbow Kingdom (Dalam Tahap Revisi)
Fantasy•The First Book of Sky Universe Series• (Dalam Tahap Revisi) [Bahasa indonesia] [Rekor #170 in fantasy 8 april 2018 #159 in fantasy 12 april 2018 #145 in fantasy 13 april 2018 #95 in fantasy 22 april 2018 #81 in fantasy 24 april 2018 #78 in fantasy...