Dari bawah balkon kamar Nia,Ciccio sedang menyaksikan adegan itu.
Adegan disaat Nia dan Angga berpelukan.
"Sebenarnya apasih yg mereka lakukan?"
---
Pada saat yang sama,Ciccio yang sedang menatap balkon kamar Nia merasa terganggu karena ada tangan yang menutupi matanya hingga ia tidak bisa melihat apapun.
"Hey,siapa kau? Kenapa kau menutup mataku?" geram Ciccio dengan kesal.
"Aku vidya,pangeran.Anda masih terlalu polos untuk melihat mereka." ujar Vidya dengan tenang dan sedikit dingin mungkin?
Vidya lalu mengajak Ciccio menjauh agar Ciccio tidak melihat adegan yg dilakukan oleh Nia dan Angga karena menurutnya Ciccio masih terlalu polos untuk mengetahui hal itu walaupun usianya hanya terpaut 2 tahun lebih muda dari dirinya.
Vidya terus menyeret Ciccio hingga mereka berdua sampai di sisi belakang istana yang cukup jauh dari tempat yang sebelumnya.
"Kau membawaku kemana?" tanya Ciccio dengan ketus.
"Ini di area belakang istana,pangeran.Disini pemandangannya lebih bagus." ujar Vidya sembari melepaskan tangannya agar Ciccio bisa melihat kembali.
Ciccio yang baru saja membuka matanya disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah.Hamparan ilalang yang cukup luas menyambutnya.Langit malam yang cerah bertaburkan bintang yang berkilauan bagaikan permata.
"Hmm mengapa aku baru sadar ada tempat seperti ini di istana ini ya?" gumam Ciccio dengan mata yang masih berbinar-binar menatap pemandangan didepannya.
Ciccio menoleh ke arah Vidya yang berdiri disampingnya.Ia terkejut mendapati gadis yang sifatnya cukup dingin menurutnya itu meneteskan air mata.
"Hey,kau kenapa?" tanya Ciccio yang terkejut dan panik.
"Ah...aku menangis ya? Akhirnya aku bisa menangis kembali." ujar Vidya dengan suara yang sedikit parau.
"Memangnya kau tidak pernah menangis? Bukankah menangis dapat mengurangi beban yang kau rasakan? Menangislah sesukamu selagi kau masih bisa menangis." ucap Ciccio sembari mendekat kearah Vidya dan mengelus punggungnya.
Tangis Vidya pecah.Ciccio masih terus berpikir,hal apa yang membuat Vidya bisa menangis dan bagaimana dia bisa menghiburnya. Beruntungnya,Ciccio memiliki tinggi badan yang lebih tinggi dari Vidya sehingga memudahkannya untuk memeluk Vidya dari belakang.
Hati Vidya merasa hangat ketika Ciccio memeluknya dari belakang.Seakan mengetahui isi hati Vidya,Ciccio membisikkan sesuatu di telinga Vidya yang membuat Vidya berhenti menangis dan pipinya berubah semerah tomat.
"Apakah kau nyaman jika aku memelukmu? Apakah kau sudah tenang? Bolehkah aku memelukmu lebih lama lagi?"
Vidya tertegun mendengar ucapan Ciccio.Dan beberapa saat kemudian,sifat dingin Vidya muncul kembali.Vidya pun langsung melepas pelukan Ciccio dan menjaga jarak dengannya.
"Mengapa kau menangis?" tanya Ciccio dengan pandangan yang masih lurus kedepan.
"Disini,bintang di langit terlihat sangat jelas.Aku jadi mengingat perkataan salah satu kenalanku yang berasal dari Astera kingdom.Katanya,orang orang yang sudah tiada akan berubah menjadi bintang dan mereka bisa melihat kita dari atas sana.Itu kepercayaan mereka,namun entah kenapa aku juga mempercayainya." ujar Vidya sambil melihat langit yang berkilauan penuh bintang itu.
"Kalau aku boleh tau,siapa yang telah tiada?" ujar Ciccio sambil perlahan mendekat kearah Vidya.
"Orang tuaku.Mereka telah tiada sejak aku masih kecil.Aku hidup sebatang kara hingga tuan Albert menemukanku dan menawarkanku untuk jadi pengikutnya." jawab Vidya. Raut wajah Vidya semakin sendu.
"Sudah semakin dingin disini.Sebaiknya kita masuk.Aku tidak mau kau sakit." ujar Ciccio sambil menarik tangan Vidya menuju ke dalam istana.
"Pa..pangeran,bisa lepaskan tanganku? Ini terlalu canggung bagi ku." pinta Vidya.
Namun Ciccio tidak menghiraukannya.
-keesokan harinya-
Semuanya sudah berkumpul di ruang makan.Rossa mempersilahkan para pangeran dan yang lain untuk sarapan.Mereka semua makan dengan tenang.Tak ada yang membuka percakapan hingga Ciccio meluncurkan pertanyaan yang membuat semua yang ada diruangan itu heboh.
"Kak Angga,kemarin malam apa yang Kak Angga lakukan dengan Nia di balkon? Kata Vidya aku masih terlalu polos,memangnya kalian berdua melakukan apa?" ujar Ciccio dengan polos dan imutnya.
Semua mata langsung tertuju ke arah Angga dan Nia yang berusaha menutupi kegugupannya.Semuanya terlihat geram dan kesal hingga memelototi Angga dan Nia karena telah mencemari kepolosan Ciccio.
"Kenapa semua memelototi Kak Angga dan Nia? Memangnya mereka salah ya? Mereka kan hanya saling berpelukan.Apa aku tidak boleh melakukannya?" tanya Ciccio dengan penuh rasa penasaran.
Rosa pun akhirnya membuka mulut."Memangnya Ciccio sudah punya orang yang disukai?" tanya Rosa.
"Sudah kok.Bahkan orangnya ada disini kak.Dia cantik,berhati tegar,tapi dia dingin.meskipun dingin dia itu imut." ujar Ciccio dengan wajah yang merona kemerahan.
Semuanya langsung tertuju kepada satu orang yaitu Vidya.Rosa pun langsung dengan gamblang menyebutkan namanya,"Apakah itu Vidya,Ciccio?" Ciccio mengangguk dengan tersenyum. Dan acara sarapan pagi itu diakhiri dengan helaan nafas orang orang yang sudah kehilangan pangeran terpolos mereka.
To be continued
Hai gaes
Udah 1 tahun lebih cerita ini ga update chapter baru ya
Pertama tama maafin RAN selaku author yang tidak bisa update dengan cepat.Bukannya malas atau apa,tp RAN bingung mikirin ending cerita ini dan kehabisan ide buat ngelanjutin cerita ini.RAN baru aja dapet ide dan cepet cepet nulis cerita ini biar reader juga ga begitu kecewa ya meskipun RAN yakin reader lama pasti lumayan kecewa karena RAN g update update.Dan RAN mau bilang,episode depan adalah ending dari The Rainbow Kingdom.Tp jangan sedih karena RAN udah bersiap untuk ngeluarin series atau buku kedua dari Sky Universe. Tunggu update an dari RAN lagi ya gais
Bye bye
Cium jauh buat reader 😘😘😘😘
![](https://img.wattpad.com/cover/136468582-288-k555194.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rainbow Kingdom (Dalam Tahap Revisi)
Фэнтези•The First Book of Sky Universe Series• (Dalam Tahap Revisi) [Bahasa indonesia] [Rekor #170 in fantasy 8 april 2018 #159 in fantasy 12 april 2018 #145 in fantasy 13 april 2018 #95 in fantasy 22 april 2018 #81 in fantasy 24 april 2018 #78 in fantasy...