1#Papa oh papa

13.7K 623 15
                                    

Thet thet thet !

Suara klakson dari arah belakang membuyarkan semua lamunan gue. Dan tiba-tiba saja, mobil yang gue tumpangi melaju kencang. Di tengah jalanan yang udah lebar pakai banget ini, masih saja terasa sumpek. Padahal nih ya, lebar jalan di Kota Metropolitan ini udah kayak lapangan. Namun, masih aja penuh dengan kendaraan bermesin yang berebut ingin mendahului. Kayak mau rebutan apa aja deh.

Sejurus kemudian, gue pandangi cogan alias cowok ganteng di samping gue yang masih serius menatap jalanan. Tanpa peduli kalau di sampingnya ini, sedang duduk manis cewek cantik dan imut. Tentu saja gue yang lagi bosan dengan keheningan dan kecanggungan dalam mobil sekeren ini.

Benar benar membosankan. Rese banget deh, gue dibuat berasa kayak lagi tersesat di hutan belantara yang gak ada siapa-siapanya. Ini super duper membosankan sekaligus menyebalkan buat gue.

Kali ini mobil berjalan mulus. Semulus pantat bayi kayaknya. Hmm, sepertinya masih tersisa jalanan yang sedikit longgar di Kota besar ini. Tapi ini boro-boro gue bernafas lega, tetep aja jiwa Metal gue pengen berontak kalau gue dikurung dalam posisi secanggung ini.

Dengan pandangan jengah, gue mengamati Jalanan kota ini. Pikir gue, dari pada berasa kayak patung gak berguna, di pandang aja kagak apalagi diminatin. Kan nyesek. Mending gue dengerin musik dari ear phone gue biar angetan dikit lah kepala gue. Setidaknya nunggu manusia di samping gue ini membuka keheningan.

Ciiiiiiiiiiit!!!

"Kampret!" Gue langsung membekap mulut gue saat sadar umpatan yang keluar dengan mulusnya dari mulut manis gue. Tuh kan, gara-gara ngerem mendadak mulut gue jadi gak bisa di ajak diskusi dulu.

Nj**r , buset deh. Tatapan nyalang dari cowok keren di samping gue begitu tajam, hingga rasanya pengen nembus kornea mata gue ini. Serem juga cowok ini. Bikin gue waspada satu.

"Jaga Bahasa kamu!" Katanya datar dan tegas. Namun penuh dengan pengintimidasian yang sukses bikin merinding. Perasaan gue makin ciut jadinya.

Sial, kalau tadi gue di hutan belantara, sekarang gue di oper ke kutub utara. Berrr. Dingin banget ngelihat tuh muka. Buset deh. Perlu gak sih gue minta tolong sama sang surya biar ngelelehin muka manusia tampan di samping gue ini?

Sesaat gue merasa hening. Gue cuma diam memperhatikan cowok yang kalau gak salah umurnya sekitar 35 atau 36 itu. Tapi beneran gantengnya gak ketulungan. Sebelas dua belas sama BrattPhit. Sekelas sama Serkan Cayoglu. Atau malah lebih gantengan dia sih.

Kalian pada tau gak dia siapa?

Dan cowok ganteng yang dari tadi gue bicarain itu gak salah lagi adalah
bokap gue.

WHAT???? Iya bokap kandung yang seperti orang asing buat gue.

Gue bisa panggil dia bokap kan? Secara darahnya mengalir syahdu dalam diri gue. Dan sekarang sepermanya udah jadi daging di tubuh gue. Dan Komponen komponen dalam dirinya itu udah membentuk manusia secantik dan seimut gue. Halah gue lebay deh.

Begitu menyebalkan sebenernya. Punya bokap ganteng tapi dingin bin songong gitu? Anjir mulut gue durhaka banget sih.

Gue kasih tahu ya, yang namanya Lembara Kusuma Wiraadmaja itu dulunya abang gue.

Heran?
Kok bisa jadi bokap gue? Kalau kalian aja pada heran, Apalagi gue. Gue aja lebih dari pada heran. Tapi awalnya sih.

Kejadianya sekitar tiga tahun yang lalu, pas gue kecelakaan dan abang gue ini yang donorin darahnya buat gue. Dan entah angin dari mana, saat waktu itu gue denger percakapan dia sama mama kalau gue ternyata adalah anak di luar nikah. Yaitu hubungan dari abang eh ralat bokap gue sama nyokap gue. Yang kata mama nyokap gue itu udah meninggal. Syok berat dong gue.

GOOD NIGHT DAUGHTER #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang