Eps.6 Pacar

1.4K 252 27
                                    

Daniel memasuki kamarnya. Ia membuang tas sekolah nya asal lalu berbaring seenaknya di ranjang. Pikirannya menerawang jauh. Ini tentang perasaan yang akhir-akhir ini menghantuinya, perasaan yang setiap malam selalu membuatnya gelisah. Sejeong Shamira mampu mengacaukan hati dan pikirannya.    

Daniel menggunakan kedua tangannya untuk menjadi bantalan kepalanya. Lalu tiba-tiba senyum tipis terukir di bibirnya, ia teringat wajah Sejeong.

"Kenapa lo ngebuat gue gini sih?"

Daniel bangun dari tidurnya lalu mengacak-ngacak rambutnya kesal.

"Gak mungkin gue suka Sejeong kan?!"

"Oy napa lo ngomong sendiri?" Sebuah suara mengejutkan Daniel.

"Udah gila ya lo?" Seorang gadis mendekat kearah Daniel.

"Kalo masuk bisa kali ketuk pintu dulu!" Daniel berdecak kesal.

"Gue takut ngedenger lo teriak-teriak kayak gitu. Jadi gue langsung aja masuk daripada gue telat lo udah modar kan," Gadis itu malah meledek Daniel.

"Lo cewek tapi ngomongnya!"

"Sohye! Kakak lo gila nih!" Gadis itu berteriak.

"Apaan sih Doy, keluar sana!"

Gadis yang diketahui bernama Doyeon ini malah duduk di sebelah Daniel dan memanggil Sohye, adik dari Daniel.

Daniel memutar bola matanya kesal, "udah pergi sana lo!"

Sohye datang dengan membawa boneka pinguinnya. "Apaan teriak-teriak!" Sohye duduk di sebelah Doyeon.

"Ada orang yang lagi jatuh cinta," Doyeon terkekeh.

Sohye membulatkan matanya, "Serius?! Bang Daniel serius lo jatuh cinta? Siapa ceweknya? Gue kira lo gak suka cewek bang," Sohye dan Doyeon tertawa.

"Ya kali gue belok Hye!"

"Udah pada keluar sana!" Daniel mendorong tubuh Doyeon dan Sohye bersamaan.

"Cerita dong siapa tau kita bisa bantu, hati lo kan lagi buntu bang," Doyeon menepuk bahu Daniel.

Daniel berhenti mendorong kedua sepupunya itu dan duduk lagi di kasur.

"Lo lagi suka sama siapa sih bang?" Tanya Sohye yang kini mulai serius.

Daniel menghela nafasnya, "Gue cuma bingung aja. Dinamain apa kalo kita suka senyum-senyum sendiri kalo lagi inget wajah seseorang?"

"Cinta,"

"Dinamain apa kalo kita suka tiba-tiba--" Daniel menghentikan ucapannya. "Gue gak mau curhat ama bocah, sana tidur!"

"Yah tanggung bang," Doyeon dan Sohye mengeluh.

"Sana udah!"

"Tapi bang Sohye cuma ingetin, jangan bohongin diri sendiri kalau suka sama orang."

Doyeon mengangguk, "Kejar bang siapa tau di notice,"

"Okay dadah abang, kuy Doy!" Sohye menarik tangan Doyeon pergi dari kamar Daniel.

Daniel mengusap wajahnya, "Iya kali ya gue suka sama Sejeong?"

***

Setelah kejadian kemarin Sejeong sangat malu jika bertemu Daniel. Ia harap-harap cemas semoga hari ini ia tidak bertemu dengannya. Sambil celingukan ia mempercepat langkahnya agar sampai dengan cepat ke kelas.

Brukk..

Sebegitu cepatnya Sejeong menjadi tidak awas, ia tidak melihat kearah depan hingga ia menabrak seseorang di depannya.

"Aduh maaf maaf,"

"Gapapa,"

Sejeong merutuki dirinya sendiri akibat kecerobohannya, karena yang ia tabrak tidak lain dan tidak bukan adalah seorang Daniel yang ingin ia hindari hari ini. Setelah ia meminta maaf sekali lagi ia langsung buru-buru pergi berlalu dari sana.

"Sejeong,"

Sejeong menghentikan langkahnya kemudian berbalik.

Daniel tersenyum, "Hati-hati kalau jalan," setelah mengucapkan itu Daniel pergi.

Sejeong mematung, "Ehh?"

Sejeong kembali teringat apa yang terjadi kemarin. Terputar jelas ingatan itu di pikirannya. Lalu kemudian menggelengkan kepalanya. Pipinya sudah merona.

"Engga-engga, ih apaan sih." Kemudian ia kembali menuju kelasnya dengan menahan rona merah di pipinya.

Kalian tau apa yang selalu Sejeong pikirkan tentang kejadian kemarin?

Saat Daniel menggodanya dan mendekatkan wajahnya.

***

"Dia senyum? Seriusan lo?" Tanya Chungha antusias.

Sejeong menceritakan semuanya kepada Chungha dan Nayoung tadi, kini mereka berada di kantin.

Sejeong mengangguk, "Seriusan, tapi gue gak yakin itu Daniel deh,"

"Kayaknya itu kembarannya!" Ucap Sejeong asal.

"Ngawur lo Jeong!"

"Lagian jadi aneh, jadi baik gitu terus sering senyum ke gue," Sejeong mengaduk-ngaduk makanannya.

"Suka kali sama lo," ucap Nayoung.

"Mana mungkin,"

"Ya terus lo maunya apa? Daniel yang cuek, dingin, gak berperasaan gitu, hah?" Chungha menyeruput minumnya.

"Ya gak gitu juga,"

"Aneh lo Jeong,"

Dari arah lorong Daniel, Seungwoo, dan Minhyun datang menghampiri meja Sejeong, Nayoung, dan Chungha duduki.

"Car, makan dong, jangan di aduk aja makanannya,"

Sejeong melotot lalu menatap Daniel tajam. "Apa ulang?"

"Mau banget ya gue ulangin hm," goda Daniel.

"Seriusan Daniel, tadi barusan lo bilang apa?"

"Apa ya tadi lupa?"

"Seriusan Daniel,"

"Mau di seriusin nih?" Daniel mengangkat sebelah alisnya.

"Serah." Sejeong beranjak pergi.

"Hey pacar mau kemana lo?!"

***

Tbc

Double update?

Daniel © 2018

Daniel 2018 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang