Eps. 1 Minggu lalu

2K 278 25
                                    

Sejeong mendengus kesal saat rantai sepedanya harus lepas disaat genting seperti ini. Ia bangun terlambat dan dia harus buru-buru ke sekolah kalau tidak dia akan dihukum lagi seperti minggu kemarin. Dia tidak mengerti bagaimana cara memperbaiki rantai sepedah, walaupun itu mudah kata orang tidak bagi Sejeong.

Sejeong berdiri lalu ia mengedarkan pandangannya untuk mencari bantuan.

Baru saja ia melangkah.

Tinn...

Sejeong yang mendengar klakson motor itu refleks mundur karena terkejut. Sebuah motor ninja berwarna biru berhenti didepannya.

"Lo buta?! Nyebrang jalan itu liat-liat!"

Sejeong terkejut. Ia baru kali ini dimarahi dengan kata yang menurutnya sangat kasar dengan orang yang baru ia lihat pula. Ia dikatai buta. Apa-apaan itu.

"Lo juga bisu, gak bisa ngomong?!"

Apa katanya? Bisu?

Ini sudah keterlaluan. Sejeong mendengus lalu menatap tajam seorang laki-laki yang memakinya tadi. Ia tidak suka dikatai.  

"Heh! Apa lo bilang tadi?! Lo kali yang buta!" Sejeong semakin menatap tajam. "Lo liat kan jalan itu luas, kenapa lo ngambil jalan pinggir banget? Ini masih area trotoar, lagian siapa juga yang mau nyebrang!"

"Dan asal lo tau ya, gue bisa liat, gue juga bisa ngomong! Kalo lo gatau apa-apa jangan asal jeplak aja, ngomong itu dijaga! Lain kali bisa kan gak usah marah-marah kayak tadi. Disekolahin gak sih?!"

Laki-laki itu menghela nafas, "udah ngomongnya?" Ia menghidupkan lagi motornya.

"Btw, gue sekolah kok. Disekolahan yang sama kayak lo," ia menancap gas motor ninjanya itu, ia tersenyum lalu dengan sengaja melewati kubangan air kotor dijalan hingga air dalam kubangan itu mengenai seragam Sejeong.

Sejeong berteriak, "sumpah ya lo!"

"Gue sumpahin lo jatoh dari motor! Liat aja! Lo bakal jatoh!"

Sejeong jika sudah marah akan seperti ini. Sumpah serapah ia keluarkan. Ia sangat kesal, ia benci laki-laki itu. Ia sangat benci. Dan ia berharap tidak akan bertemu dengannya lagi.

***

Berakhirlah Sejeong dijemur dilapang upacara sendiri, karena kali ini hanya dirinya yang terlambat. Ia akan berdiri seperti itu hingga jam pelajaran guru pertama selesai dan itu sampai istirahat pertama dengan seragam kotor pula.

Cuaca hari ini lumayan panas. Sejeong mengelap keringatnya yang terus bercucuran itu. Sudah dua jam ia berdiri.

"Dasar sekolah gak berkemanusiaan. Ia gue tau gue telat, tapi ya masa gue harus dijemur selama itu,"

"Harusnya gue udah dikelas," Sejeong mendengus sebal.

"Selain buta sama bisu, lo juga gila ya," kata seseorang dibelakang Sejeong.

Sejeong menoleh dan mendapati laki-laki tadi pagi. Sejeong menahan amarahnya lalu fokus kembali pada hukumannya.

Laki-laki itu menampilkan wajah datarnya, "kalau gitu cepet waras," lalu ia berjalan pergi menjauhi Sejeong.

"Lo tuh siapasih?!" Teriakan Sejeong menggema dilapangan luas itu.

Laki-laki itu tidak peduli ia terus berjalan hingga langkahnya berbelok ditikungan kelas. Dan tidak terlihat lagi oleh Sejeong.

Sejeong lagi-lagi mendengus. "Awas aja!"

***

Sejeong duduk dikantin dengan mangkok bakso ditangannya. Disampingnya terdapat Chungha dan Nayoung. Mereka berdua sudah tahu apa yang terjadi tadi pagi pada Sejeong. Sejeong menceritakan semuanya.

"Lo serius gak tau nama dia sama kelas mana?" Tanya Nayoung.

Sejeong menggeleng, "ngapain juga gue harus tau?"

"Siapa tau aja kita kenal trus cuma lo aja yang gak kenal dia," kata Chungha.

"Apa peduli gue sama orang yang kayak gitu, gue gak perlu tau dia siapa!" Sejeong memakan baksonya.

Nayoung mendekat kearah Sejeong duduk, "Jeong, gue jadi penasaran siapa sih yang berani ngatain lo? Secara kan lo itu judesnya minta ampun, cowok aja kayaknya banyak yang takut sama lo,"

"Bisa gak sih, gak usah bahas cowok itu mulu?" Sejeong memutar bola matanya kesal.

"Disini ada gak Jeong?" Tanya Chungha sambil mengedarkan pandangan diseluruh penjuru kantin.

"Kenapa pengen tau banget sih?"

"Pengen tau aja,"

Sejeong melihat ke sekelilingnya dengan malas lalu indra matanya menangkap laki-laki tadi di meja kantin paling ujung dengan tajamnya.
"Tuh meja kantin paling ujung!"

Sontak Nayoung dan Chungha menoleh kearah yang dimaksud oleh temannya itu. Disana ada tiga laki-laki yang sedang duduk. Dan mereka tidak tahu yang mana yang Sejeong maksud.

"Yang mana? Ada tiga tuh!"

Sejeong menunjuk salah satu yang sedang memakai headset ditelinganya.

Chungha dan Nayoung terkejut.

"Daniel maksud lo?!"

Disaat yang sama Daniel menoleh kearah Sejeong yang telunjuknya masih menunjuk kearah Daniel.

'Mampus,'

***

Tbc

Hallo, ini baru episode awal hehe.
Tunggu update aku terus ya ^^

Update setiap Selasa, Kamis, Sabtu, dan minggu!

Daniel © 2018

Daniel 2018 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang