Eps.17 Tuan Putri

1K 177 10
                                    

Sudah satu minggu ini Sejeong dan Daniel pura-pura berjauhan. Sudah satu minggu ini mereka menjadi jarang berbicara lama, jarang bertemu bahkan diluar jam sekolah dikarenakan Nancy selalu membuntuti Daniel kemanapun ia pergi. Bahkan sampai rumah Daniel.

Nancy begitu bukan karena alasan lain lagi. Ia sudah menyukai Daniel sejak masuk kelas sepuluh, saat itu Daniel menolong Nancy yang hampir saja diculik. Saat itu Nancy mempunyai rasa berhutang budi pada Daniel tapi lama kelamaan ia malah menatap Daniel dengan berbeda, muncul rasa ingin dekat dengan Daniel dan ingin mengenal Daniel lebih jauh. Pada saat itu Nancy menaruh harap pada Daniel dengan memerhatikannya dari jauh. Ya bisa dilihat, Nancy menyukai Daniel hingga saat ini karena kejadian itu.

Karena sudah satu minggu mereka berjauhan Daniel pun memutuskan untuk mengajak Sejeong bermain dirumahnya hari ini. Karena takut Nancy melihat, pada akhirnya Sejeong yang datang sendiri kerumah Daniel tanpa dijemput terlebih dahulu. Sejeong sebenarnya mau-mau saja jika diajak main Daniel asalkan Daniel tidak menyebalkan saja.

Jarak rumah Sejeong dengan Daniel memang lumayan jauh, maka dari itu Sejeong memutuskan untuk memesan ojek online yang menurutnya aman, nyaman, cepat, dan murah.

Setelah di depan rumah Daniel, Sejeong mengetuk pintu berharap sang pemilik rumah keluar.

"Si kudaniel lama amat dah!" Sejeong berdecak lalu mencoba mengetuk pintu lagi.

Sejeong terpaksa harus memanggil nama Daniel, "Daniellllll, main yuk!" Sejeong menepuk jidatnya, kenapa ia harus memanggil Daniel seperti itu seperti anak kecil saja.

Akhirnya Daniel membuka pintu, yang ia lakukan pertama kali saat melihat wajah Sejeong adalah tersenyum manis.

"Gabisa main maaf ya gak ada sendal," tawa Daniel tertahan.

"Apasih lo kayak anak kecil!" Sejeong memalingkan mukanya.

"Kan lo yang mulai tadi,"

"Serah deh." Sejeong tidak berniat melanjutkan pembicaraan yang akan berujung perdebatan itu.

"Ayo masuk! Gue gak ada sendal jadi mainnya dirumah aja," Daniel menarik tangan Sejeong masuk.

Mereka berdua menuju ruang tamu. Daniel mempersilahkan Sejeong duduk dan menunggu selagi ia ke dapur untuk membuat minuman dan membawa camilan.

"Ini minumnya tuan putri," Daniel tersenyum hangat menatap Sejeong.

Sejeong yang dipanggil tuan putri tadi malah memberikan tatapan tajamnya. "Lo hari ini kenapa sih? Mau jadi anak kecil lagi lo?!"

Daniel mengacak rambut Sejeong lalu tersenyum lebar, "gue mau buat lo ngerasa jadi anak kecil lagi hari ini,"

Rambut Sejeong yang diacak-acak tapi malah hatinya yang acak-acakan.

"Gue mau lo jadi tuan putri gue hari ini, dan gue bakal nurutin apapun yang lo mau," ucap Daniel.

Sejeong masih mencerna semuanya, "jadi?"

"Lo lemot banget sih Car, untung sayang," Daniel tertawa. "Udah liat aja nanti,"

"Tunggu sebentar ya," Daniel berlari ke lantai atas lalu tidak lama ia kembali membawa sebuah permainan yang tidak asing bagi Sejeong.

Daniel 2018 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang