Eps.5 Sebuah perlindungan

1.1K 217 54
                                    

Sejeong berjalan menuju halte bus. Hari ini ia memilih untuk naik bus lagi daripada ojek online, dia enggan menunggu seperti kemarin. Sejeong berharap bahwa tidak ada lagi orang yang mengganggunya di halte seperti kemarin. Semoga tiga anak SMA itu tidak ada.

Saat ia sampai di halte. Sejeong langsung memutar bola matanya kesal, ada anak-anak itu lagi. Mereka sedang merokok.

"Eh ada teteh cantik kesini,"

Sejeong menghela nafas, ia harus rela di ganggu daripada harus pergi dari sini kembali ke sekolah dan memesan ojek.

"Mana Daniel?" Tanya Wonwoo.

"Kenapa nanyain dia sama gue?" Tanya balik Sejeong.

"Kan lo pacarnya lah, gak mungkin kan lo gak sama dia," Woojin mendekat.

"Pacar dari mana, kenal aja engga," ucap Sejeong jutek.

"Kalo lo bukan pacar dia, mana mungkin dia belain lo waktu itu," Wonwoo bersidekap dada.

"Belain apaan? Kapan dia belain gue?"

"Pas kemaren," Eunwoo mendekat, "dia sampe berantem sama gue cuma gara-gara belain lo!"

Dahi Sejeong berkerut, "Bohong."

"Tanyain aja,"

'Kalo emang bener, berarti muka Daniel yang banyak luka itu gara-gara gue dong? Tapi buat apa? Kenapa dia care?' batin Sejeong.

Sejeong tersadar dari lamunannya saat mendengar suara motor yang mendekat, ia pun menoleh kearah jalan. Disana ada Daniel yang duduk di motornya tidak jauh dari halte. Daniel menatap kearah Sejeong begitupun sebaliknya.

'Ngapain dia berhenti disitu?' Tanya Sejeong dalam hati.

Sejeong berniat menghampiri Daniel sekaligus ingin menanyakan kebenaran perkataan Eunwoo tadi. Tetapi tangannya di tahan Eunwoo.

"Mau kemana?"

"Nyamperin Daniel," Sejeong mencoba melepaskan tangan Eunwoo yang memegangnya kuat.

"Ngapain? Mending sama gue aja," Eunwoo menarik tubuh Sejeong mendekat kearah tubuhnya, hingga tangan Eunwoo sudah melingkar indah di pinggang Sejeong.

"Lepasin, jangan kurang ajar!" Sejeong memberontak.

Dari jauh Daniel menggeram kesal. Ia turun dari motornya lalu menghampiri Sejeong di halte.

"Ayo pulang," Daniel menarik tangan Sejeong. Sejeong juga ikut mencoba melepas cengkraman tangan Eunwoo di pinggangnya.

"Liat siapa yang datang?" Eunwoo tersenyum miring.

"Lepasin dia," ucap Daniel dingin dengan tatapan tajamnya menatap Eunwoo.

"Dia?" Eunwoo melirik Sejeong, "Siapanya lo?"

Daniel menarik Sejeong sekali lagi hingga Sejeong terlepas dari Eunwoo dan menabrak dada bidang Daniel. Sejeong langsung membatu.

"Dia cewek gue,"

"Cewek lo? Dia aja gak anggap lo pacarnya," Eunwoo sangat tidak percaya dengan ucapan Daniel.

"Ayo pulang," Daniel menarik tangan Sejeong pergi dari situ.

Namun bukan Eunwoo namanya jika tidak menghadang mereka. Eunwoo berlari kearah Daniel lalu meninju wajahnya dengan keras. Daniel pun tersungkur. Sementara itu Sejeong terkejut.

"Itu untuk kemarin!"

Eunwoo meninju kembali Daniel, "dan ini untuk sekarang!"

"Brengsek!" Eunwoo meninju perut Daniel kasar. "Lo selalu aja ngerebut apapun yang gue suka!"

Daniel 2018 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang