" Kamu hanya tidak tau bahwa aku mencoba melindungimu. Baik dari orang lain atau bahkan dari diriku sendiri "
-Dylan Javier.Langit malam memekat, suara binatang malam mengisi hampanya hiruk pikuk dunia. Jam menunjukkan pukul dua malam. Aleena tengah mengumpulkan kesadarannya. Ia memang sengaja bangun bangun di sepertiga malam seperti ini. Ia akan melaksanakan sholat tahajud dan itu sudah menjadi kebiasaannya.
Aleena menuju kamar mandi untuk berwudhu. Setelah selesai, ia menunaikan sholat tahajudnya. Setelah sampai pada rakaat terakhir, dilanjutkan dengan berdoa, ia segera membawa selimutnya kembali keatas kasurnya.
Aleena haus, ia berniat untuk mengambil minum di dapur, Aleena tidak menutup rambutnya karena ia pikir Dylan masih terlelap mengingat ini terlalu dini hari untuk kebanyakan orang bangun.
Aleena membuka knop pintu dengan pelan. Dilihatnya pintu kamar Dylan yang tertutup. Aleena menyudahi pandangannya, lalu beranjak menuruni tangga satu per satu dengan hati hati.
Aleena mengambil gelas kemudian mengisinya dengan air didalam teko. Ia tidak meminum air dari dalam kulkas karena ini masih terlalu pagi untuk memberikan tubuhnya air dingin.
Aleena membalikkan tubuhnya namun betapa terkejutnya dia saat melihat seseorang berpakaian putih tengah menatapnya. Sontak Aleena berteriak histeris.
"Aaaaaaaaaa hantuu " teriak Aleena heboh.
"Hei kenapa kau berteriak? Tidak bisakah kau lihat bahwa aku adalah manusia? " ucap Dylan.
Wow. Aleena terdiam, ia merasa lega, malu dan bingung. Untuk pertama kalinya Aleena mendengar Dylan berbicara panjang.
Dan Aleena melupakan satu hal.
Kerudung.
"Hei jangan menatapku Dylan! "kata Aleena sembari memegangi kepalanya
Dylan mengerti maksud Aleena. Dylan segera memalingkan wajahnya dari Aleena.
"Jangan menatapku Dylan, ingat. " ucap Aleena
"Tenanglah Ale " ucap Dylan datar.
Ale? Apakah itu nama panggilan dari Dylan untuknya? Tidak buruk.
"Maafkan aku karena telah berteriak kepadamu Dylan aku hanya panik " ucap Aleena.
Dylan hanya mengangguk.
"Kenapa kau bangun sepagi ini? "Tanya Aleena
"Haus" ucap Dylan.
"Baiklah, aku pergi dulu " ucap Aleena lalu menaiki anak tangga dan akhirnya menghilang.
Sedangkan Dylan masih mematung ditempatnya. Namun, satu senyuman berhasil terlukis di wajah tampannya.............
Aleena baru saja selesai membersihkan dirinya. Ia memakai celana panjang dan sweater yang kemarin Dylan berikan kepadanya. Setidaknya Aleena memiliki 2 baju untuk sehari hari. Namun Aleena masih bingung, dengan cara apakah ia akan menutupi rambutnya? Ia tak bisa terus berdiam diri dikamar. Aleena ingin membantu membersihkan rumah Dylan karena ia sangat berterimakasih kepada Dylan atas bantuan yang ia berikan. Aleena memutar otaknya. Dilihatnya Gamis hitam polos miliknya. Tanpa pikir panjang, Aleena segera mengambil gamis tersebut. Dilihatnya gamis hitam polosnya itu dengan tersenyum. Aleena lantas meraih gunting didalam laci. Dilihatnya sekali lagi gamisnya itu. Berat hati memang, namun Aleena lebih memilih untuk mengorbankan gamisnya demi menutupi auratnya.
Aleena mulai memotong gamis hitam miliknya, ia memotongnya menjadi 2 bagian, yaitu persegi dan persegi panjang. Aleena sengaja membuat 2 agar bisa digunakan bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Couple
RomantikHanya cerita tentang hijrah, cinta,tersesat, mafia, iman dan kerudung plastik. . . . Kita sama sama berasal dari sebuah dimensi bernama kegelapan. Bedanya, kamu sudah berhenti namun aku masih terus menjelajah. Bertemu denganmu menjadi sebuah pengh...