Chapter 10

71 9 0
                                    

Terlalu pandai menduga-duga, lalu mundur karena berprasangka tanpa memastikan.
Ternyata salah paham
Lantas menyesal.
-Fb


Angin malam menerpa, memberikan pelukan tak hangat seiring dengan dinginnya hati yang dipenuhi prasangka. 

Kuda besi yang dinaiki oleh Aleena dan juga Dylan melaju membelah jalanan kota dengan kecepatan sedang. Mereka hanya diam membisu. Tak ada yang berniat untuk berbicara.  Mungkin ada,  namun tak sampai karena sang lawan bicara mungkin tak mau.

Lama tidak berbicara tentang Dylan,  suasana hatinya saat ini buruk. Ia kebingungan. Sikap Aleena padanya berubah. Entahlah, namun beberapa hari belakangan ini ada sesuatu yang janggal.  Membentuk dinding diantara mereka.

Namun, kenapa Dylan hanrus bimbang?  Bukankah Aleena bukan siapa siapa?  Hanya orang asing yang tersesat lalu dengan baik hatinya Dylan menolongnya.

Sayangnya semesta tak sesederhana yang terlihat. Ada berbagai ruang didalam hati yang menyimpan sepercik.... rasa?

Dylan menghentikan sepeda motornya tepat didepan sebuah foodcourt. Foodcourt yang sama seperti kemarin saat ia membelikan Aleena nasi dan juga ayam.

"Tunggu sebentar" ucap Dylan.  Ia melepaskan helmnya kemudian berjalan kearah salah satu stand disana. 

Aleena hanya menunggu disamping motor yang diparkir.  Dari kejauhan ia melihat Dylan tampak berbincang sebentar lalu beberapa saat kemudian sang penjual memberikan pesanannya. 

Dylan berbalik dengan beberapa kantong makanan.

"Biar kubawa" ucap Aleena.

Dylan mengangguk,  memberikan kantong makanan tersebut kepada Aleena. 

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke rumah.
.
.
.
.
.

Mereka sampai di rumah sekitar 15 menit yang lalu.  Tak ada yang bisa dibincangkan.  Aleena menaruh kantong makanan lalu segera masuk kedalam kamarnya.  Sedangkan Dylan mengambil piring dan memakan makanan yang baru saja ia beli.

Ia membeli dua paket.  Yang satu untuk Aleena yang satu lagi untuknya.  Ditengah tengah aktifitas makannya, handphonenya berdering. 

"..........."

"10 menit lagi. Tunggulah " ucapnya lantas mematikan sambungan telefon tersebut.

Dylan menghembuskan nafasnya kasar. Baiklah.

.
.
.
.
.

"Ale" ucap Dylan.

Ini panggilan yang ketiga namun Aleena tak kunjung keluar.

"Ale"

Panggilnya lagi.

Krek

Aleena keluar dari balik pintu.

"Ada apa? " tanya Aleena.

"Begini,  kau bisa mengendarai motorku? " tanya Dylan.

Hei,  tentu saja.  Mantan mafia bisa mengendarai apapun.  Bahkan Aleena pernah dilatih khusus untuk menerbangkan helikopter. Ya walaupun itu sudah sangat lama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Dark CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang