chapter5

61 15 6
                                        

"Laksana bertahan ditengah Sahara, kamu itu hanya sekedar oase atau memang nyata? "

-TheDarkCouple

Aleena tengah menyeruput kopi hitam yang masih mengepulkan asap putih pertanda kopi itu masih panas. Ia sedikit merenungi nasibnya kini.

Pertama, tinggal bersama laki laki yang bahkan tak ia ketahui riwayat hidupnya. Apakah itu salah? Namun kalau ingin pergi dan meninggalkan rumah Dylan, Aleena belum berani. Belum tentu ia akan mendapat keberuntungan yang sama karena ditolong oleh orang sebaik Dylan.

Entahlah, Aleena masih bingung. Semuanya masih terlihat abu abu. Ia hanya bisa berusaha dan menjalani semuanya dengan sebaik mungkin. Ia yakin Allah akan senantiasa bersamanya, menemaninya disegala keterpurukannya.

Tak.

Dylan meletakkan laptopnya didepan Aleena. Menepati janjinya untuk meminjamkan Aleena laptop untuk mencari pekerjaan.

"Pakailah"

"Eh? Kau sudah bangun "

"Sudah sejak Subuh"

Aleena terdiam.

"Kau tau istilah Subuh? " tanya Aleena.

Deg.

"Hmm." jawab Dylan singkat.
Aleena hanya mengangguk tanda mengerti.

Sial.-

"Aku keatas dulu. Kalau sudah selesai, letakkan saja di meja" kata Dylan.

"Ok" ucap Aleena sembari membentuk tangannya menjadi ok. *Btw paham kan?

Aleena mulai memainkan jari jari lentiknya diatas keyboard tersebut. Matanya mencari teliti setiap huruf yang mungkin akan menyambung masa depannya esok.

Aleena terus berkutat dengan laptop hinga 30 menit kemudian ia pun  berhasil menemukan lowongan kerja yang tepat.

Menjadi penjaga mini market.

Bagus, tempatnya tidak terlalu jauh. Jam kerjanya tidak terlalu berat dan gajinya lumayan. Ah senangnya.- batin Aleena dalam hati.

Aleena meletakkan laptop milik Dylan diatas meja kemudian bersiap untuk naik, ia ingin menemui Dylan. Memberitahunya tentang tempat dimana ia akan bekerja besok.

Tok tok tok

Aleena mengetuk pintu kamar milik Dylan yang nampaknya terkunci dari dalam.

Ceklek.

"Ada apa? " tanya Dylan.

"Aku ingin memberitahu perihal perkerjaan baruku. Aku akan menjadi penjaga mini market. Tempatnya dekat dari sini. Jam kerjanya hanya sampai pukul 7 malam." ujar Aleena.

Dylan hanya mengangguk.

"Baiklah, aku hanya ingin mengatakan itu. Selamat malam. " ucap Aleena ditutup dengan senyum manisnya lalu ia pun pergi menuju ke kamarnya.

........

Keesokan paginya.

Aleena sudah siap dengan pakaiannya. Ia memakai celana bahan berwarna hitam dan juga sweater yang diberikan oleh Dylan waktu itu.

Tinggal satu lagi, rambutnya.

Ia memandang rambut palsu digenggamannya. Rambut palsu ini terlihat mahal. Setiap helainya sangat lembut dan terlihat berkilau.

Aleena meyakinkan hatinya, lagi. Ini demi kebaikannya. Demi kelangsungan hidupnya. Ia menghembuskan nafas pelan. Mencoba menenangkan diri.

Baiklah, mari kita mulai.

The Dark CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang