episode 27

1.6K 72 5
                                    

Ckreeekkkk seseorang membuka pintu soba melihat dan ternyata sharmista. 

" ssstttttt"

" ibuuu"

Sharmista menatap soba

"Dimana obatnya? "

Sharmista mengambil obat dalam laci.

"Ini ibu "

Sharmista mendekati swara dan memeluknya lalu menciumnya

"Naaaakkkk maafkan ibu"

"Sanskaaaaarrrrr" lirih swara

"Swara ayo minum dulu ini"

Soba membuat swara meminum obat dan menyuruhnya berbaring.

Sharmista menemani swara dan menunggu sampai dia tertidur.

" dia sangat mencintai sanskar,  dia hidup untuk cintanya dan juga shivana. "

"Ibu aku tidak bermaksud untuk membuat kondisi swara semakin defresi seperti ini.  Aku hanya ingin swara meninggalkan masa lalunya. Aku hanya ingin swara bangkit dan melupakan sanskar,  aku hanya ingin membuat swara sadar bahwa hidup terus berjalan.  Dia harus menerima kenyataan jika sanskar bersama naina"

"Tapi itu sia-sia sumi,  aku telah mencoba menjauhkan swara dari semua hal tentang sanskar. Dan kau tau dia marah padaku.  Kau bisa liat ini semua,  foto-foto pakaian pengantin hadiah,  sindoor manggal sutra.  Betapa swara sangat menjaga cintanya selama bertahun-tahun ini. Dia selalu menulis di buku catatannya tentang segala hal yang dia alami,  dibuku itu dia selalu menyebut nama sanskar.  Dia menulis tentang perkembangan kehamilannya perkembangan shivana sampai sekarang.  Seolah dia sedang berbicara dengan sanskar. "

"Swara putriku " lirih sharmista mencium swara yang sedang tertidur

" dia terlihat  sangat kuat dihadapan orang lain.  Tapi setiap malam dia selalu menyendiri dengan segala kesedihan dalam hatinya. Orang menganggap swara kita wanita yang kuat,  tapi mereka tidak tau seperti apa keadaan sebenarnya. Swara tidak ingin orang lain mengetahui setiap masalahnya. Dia selalu menyimpan sendiri dan menangisinya sendiri"

"Sudahlah ibu,  lebih baik kita tinggal swara disini.  Ayo kita keluar "

****

08:00

sedang dikamarnya bersama shivana.  Ragini menghampiri mereka

"Swara "

"Ya ragini,  kemarilah "

"Akhirnya aku memiki kesempatan untuk bisa menemuimu.  Semenjak aku disini,  sangat sulit untuk menemui dan berbicara denganmu.  Kau menjadi wanita yang hebat dan sangat sibuk sekarang "

"Jangan berkata seperti itu,  aku tetap kakak mu yang dulu "

Mereka saling memeluk

"Ragini siapa dia? "

"Ohh swara,  dia adalah Putra ku "

"Putramu?  Dia sangat tampan dan mirip sekali dengan laks "

"Semua orang selalu berkata seperti itu. Padahal aku ibunya "

"Bukan masalah yang besar,  siapa namanya "

"Akash,  kemari nak ini adalah bibi mu.  Panggil dia bibi "

"Bibi" ucap akash

Swara tersenyum dan memeluknya

"Kau sangat lucu "

"Bahkan swara kau juga... "

Swara menatap shivana dan membuatnya berada di pangkuannya

"Dia hidupku,  dia segalanya untuku.  Aku tidak tau apakah aku bisa hidup atau tidak tanpa dia " ucap swara memeluk shivana

Swasan : Meree Saath Raho ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang