Swara berada dikantornya
"Permisi nyonya, saha mengantarkan berkas dan beberapa surat rumah untukmu "
"Berikan padaku apakah kau telah mengurus semuanya? "
"Iya aku sudah mengurus semuanya dan rumah itu juga "
Swara tersenyum dan mengangguk
Rumah yang dulu ditempati oleh keluatas maheswari telah disita oleh bank. Dan bank melelang rumah tersebut. Swara membeli rumah itu.Namun tidak ada seorang pun yang tau akan hal ini. Termasuk soba dan sharmista.
Swara membaca berkas dan menandatangi beberapa berkas. Dia melihat tanggal
"21"
Swara menutup kembali berkas tersebut dan membereskannya.
Dia menghampiri meja sekertarisnya
"Apakah tidak ada meeting hari ini? "
"Tidak ada nyonya ""Aku akan pulang cepat. Aku sudah membereskan semuanya, semuanya ada di meja kerjaku "
"Baik nyonya "
Swara pergi keluar meninggalkan kantornya
Swara mengemudikan mobilnya menuju kesebuah kuil. Dia berdoa disana
"Dewa tolong beri aku kekuatan lebih besar lagi untuk menghadapi semua. Melihat sanskar dengan naina. Tolong berikan kekuatan untuk putriku, berikan dia kebahagian dewa"
Plukkkk
Sebuah bunga terjatuh
"Dari mana asalnya bunga ini "
Swara melihat ada kalung bunga di patung tersebut. Dia menyelesaikan doanya kemudian pergi dari sana.
08:00 pm
Semua keluarga telah selesai makan malam, swara datang mereka melihat ke arahnya." itu swara, swara kau baru pulang. Ayo kemari " sahut ragini
Namun swara hanya tersenyum dan menggeleng kepalanya . Lalu terus berjalan menuju atas, sanskar hanya memandanginya naina merasa jengkel.
"Apakah dia tidak akan makan? " ucap sujata
"Mungkin dia lelah"
"Setiap hari dia tidak makan dirumah sharmista "
Sharmista hanya tersenyum
"Aku akan membawakan makanan ke kamarnya "
"Tidak perlu nyonya, dia tidak akan makan "
Semua merasa heran dengan ucapan sharmista
Soba dan sumu saling menatap
"Sekarang tanggal 21" bisik soba
Sharmista mengangguk
"Pelayan akan membereskan ini "
"Tidak usah sumi kami akan membereskannya " ucap annapurna
"Kau taruh dimana obatnya? " tanya soba
"Di lemariku ibu""Aku akan mengambilnya kau siapkan minuma. Sekarang rumah ini telah ramai tidak boleh ada yang melihat swara "
"Nenek ibu kalian sedang membicaran apa? "
"Tidak ragini, lihat akash sepertinya sudah mengantuk. Kau segera bawa dia tidur "
"Baiklah ibu "
Sharmista berjalan menuju dapur, dia menyiapkan sebuah susu hangat. Soba datang menghampirinya.
"Mana ibu "
KAMU SEDANG MEMBACA
Swasan : Meree Saath Raho ( TAMAT )
Kısa HikayeHigh ranking #60 dalam short story Jatuh dan Cinta adalah sesuatu yang saling berhubungan