sixteen

31 6 0
                                    

Saat semua sudah berkumpul aku terkejut dengan suara deham laki laki. Aku tidak mengenalnya. Tetapi jambulnya... aku pernah mengetahuinya. Aku mencoba berfikir secara terus menerus dan tak lama tasya mengeluarkan suara. "Dia fais shin". Ujar tasya dengan menatapku. Deggg.. coba bayangkan. Betapa tidak beruntungnya aku. Aku mencoba melupakannya tetapi hal itu tetap menghantuiku." Kenapa dia ada disini". Ujarku dengan enggan menatapnya dan hatiku pada saat itu merasa sakit sekali akan kenangan pahit yang telah ia berikan.
"Shin gue mau jelasin...."
"Gausah dijelasin lagi, gue udah tau semuanya!!". Ujar gue dengan nada marah dan emosi.

"Lo gatau shin...."
"Gatau apa?? Semua udah cukup buat gue!!". Ujar gue dengan langsung berdiri dan menyolot omongannya. Disisi lain, aku melihat balutan putih dikakinya. Aku berfikir sejenak dan mengabaikannya.

"Shin, setidaknya lo kasih dia kesempatan buat bicara". Ujar semua teman temanku.
"Okee, aku bakal kasih dia kesempatan. Apa yang mau lo omongin". Ujar gue dengan wajah meremehkannya, entah karena benci,marah,jengkel,kangen. Semua itu campur aduk.
"Sebenernya yang lo liat gue sama Lia itu bukan gue. Itu kembaran gue feis aldino namanya. Gue yang nyuruh dia gantiin gue supaya lo ngga cemas. Cuma pada saat itu gue kecelakaan dan lo liatkan?? Luka ini bekas kecelakaan gue. Sekarang lo percaya kan??." Ujar fais dengan keseriusannya yang meluluhkan hati gue. Dan entah kenapa gue ingin percaya. Tetapi semua ini terlalu pahit. Begitu lamanya gue coba keluar dari masalah ini tetapi sangat sulit.

"Wahh, kasih aplous guys" ujar gue dengan memberikannya tepuk tangan. "Karangan yang sangat indah, dimana kau membuatnya. Bolehkah aku mengetahuinya". Kataku dengan sedikit kasar.
"Apa kau pikir gue bakal percaya gitu aja. Nggak asal lo tau ya gue ga bakal buat kesalahan lagi karena terlalu percaya". Ujar gue dengan memalingkan perhatian dan bergegas pergi dari situ. Sejauh mungkin dan tetap saja, fais mengikutiku dengan kaki yang sedikit sakit membuatnya sulit untuk berjalan.
"Shin tunggu, gue bakal ngebuktiin kalo ini semua ga kayak yang kamu kira!!". Ujar fais dengan mengejarku.
"Apa dayaku yang hanya bisa menangis dalam diam". Batinku didalam hati serta mengusap setiap air mata yang jatuh.

"Tin- tin....." suara klakson motor sempat aku dengar dan aku melihat wajah fais disitu. Aku benar benar kaget. Dan saat itu aku menoleh kebelakang. Dan disana fais ada dibelakangku. Dan yang aku lihat juga fais. Apa semua ini. Aku merasa seperti dipermainkan. Aku berlari menuju fais. Tanpa menghiraukan apapun aku segera berlari. Dan memeluknya dengan erat. Sangat erat. Rasa dimana semua rindu terlepas. Aku tidak tahu bagaimana rasanya jadi fais. Yang tidak bersalah aku mala meninggalkannya selama itu. Tanpa meminta penjelasannya aku main hakim sendiri. Ini semua karena rasa cemburuku, setidaknya aku tidak mementingkan egoku. Aku menyesal. "Fais, aku minta maaf " ujarku dengan menangis dan memeluknya dengan erat." Aku hanya mementingkan egoku, aku terjerat dalam cemburu. Maafin aku fais ". Ujarku dengan airmata yang tidak berhenti henti. " shinta lo gasalah yang salah itu gue, gue ga bilang kalo gue punya saudara kembar. Dan semua jadi salah paham ". Ujar fais dengan melepaskan pelukannya lalu menatap kedua bola mataku yang menangis dan mengusap setiap airmata yang turun membasahi pipiku. Tanpa banyak bicara aku langsung memeluknya lagi. Disanalah aku tau bahwa cemburu bisa menghancurkan apapun.

"Maafin aku is, aku salah, maafin aku". Ujarku dengan memeluknya.
"Iya udah aku maafin kok". Ujarnya dengan mengelus rambutku.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?". Ujar fais dengan memegang tanganku.
"Apaa?". Ujarku dengan menatapnya.
"Masihkah kita mempunyai hubungan seperti dulu. Bolehkah aku mengganggapmu sebagai pacarku." Ujar fais dengan mencubit pipiku.
Aku menganggukkan kepalaku dan akhirnya kita berpelukan pada saat itu. Dan memulai semuanya dari awal.

 Dan memulai semuanya dari awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii

Jangan bosen ya...

Tetep nantiin lanjutannya

Bakal seru deh.....

Jangan lupa vote dan coment selalu aku tunggu.

FaiSintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang