5

226 8 3
                                    


"Yuka..." panggil Toru. Mereka berdua sedang duduk berhadapan. Setelah mereka resmi menjadi suami-istri, Toru mengajak Yuka untuk bicara.

Yuka menunggu apa yang ingin dikatakan Toru.

"Aku masih tidak tahu harus berkata apa." Toru mengusap wajahnya dengan kasar. Lalu mengacak rambutnya sendiri. Toru mendongak menatap Yuka, "Apa yang ingin kamu lakukan, Yuka?"

Yuka berkedip menatap Toru. Lalu ia menunduk dan memilin jarinya. "Aku pun tidak tahu."

Toru menghela nafas. "Kita sudah menikah. Kita akan jalani semua ini seperti pasangan pada umumnya. Tapi jika kamu ingin pergi, aku akan melepaskanmu. Aku tidak ingin ada keterpaksaan. Meski kita menikah memang dipaksa."

Yuka tersentak mendengar perkataan Toru.

"Awalnya memang akan terasa asing. Jangan sungkan kalau kau membutuhkan bantuanku. Aku akan melakukan yang terbaik." Ucap Toru lagi.

Yuka mengangguk.

"Kita akan sama-sama belajar."

---

Ibu memeluk Yuka. "Ibu tidak pernah menyangka akan memiliki menantu secantik kamu." Ibu mencubit kedua pipi Yuka. "Kalian kenal dimana?"

"Tokyo. Toru-san menolong Yuka ketika ada yang mencoba mengganggu Yuka." Yuka menjelaskan.

"Ohh... benarkah? Kamu sering diganggu?."

"Hm." Yuka mengangguk. "Karena itu Yuka takut kalau keluar sendiri. Selama ini Yuka selalu keluar dengan Miya, dia jago karate. Jadi Yuka aman kalau bersama Miya."

"Anak Ibu yang malang." Ibu memeluk Yuka dengan lembut. Mengusap kepala Yuka penuh kasih sayang.

Perlahan air mata Yuka mengalir. Ia memeluk Ibu mertuanya itu dengan erat.

"Hei... kenapa nangis?"

"Yuka hanya bahagia. Selama ini Yuka tidak tahu bagaimana rasanya disayang oleh seorang ibu. Kedua orang tua Yuka meninggal ketika Yuka masih kecil."

"Jangan sedih, nak. Sekarang kamu punya Ibu. Anggap saja Ibu ini, Ibu kandungmu."

Yuka mengangguk lagi.

Toru memperhatikan mereka. Melihat Ibunya tersenyum membuat Toru merasa damai. Kini ia sudah menjadi suami seorang Yuka. Biarkan semua berjalan dengan sendirinya.

Sebenarnya Toru tidak begitu mengenal Yuka. Mereka hanya bertemu dua kali. Toru mengetahui pekerjaan Yuka dari Miya, manager Yuka. Seorang model yang sedang naik daun. Miya meminta Toru untuk merahasiakan berita pernikahan ini. Sebenarnya Toru pun meminta waktu untuk bisa menjelaskan kepada member OOR. Tidak mungkin ia mengatakan bahwa ia baru saja menikah. Itu terdengar konyol.

"Toru pergi dulu, Bu..." Toru mendekat, membuat Ibu dan Yuka yang sedang berbincang, menoleh.

"Kamu mau kemana?" Ibu bertanya.

"Menemui Yokoyama dan lainnya."

"Kamu tidak ingin berpamitan dengan istri kamu?" ucap Ibu membuat Toru terdiam, begitu pula dengan Yuka. Mereka masih belum terbiasa.

Toru mendekat, ia berdiri di depan Yuka. Lalu tangannya terangkat mengacak puncak kepala Yuka. "Aku pergi." Ucap Toru.

Hanya diperlakukan seperti itu, membuat pipi Yuka memerah.

"Toru itu sama persis seperti ayahnya. Dia memang terlihat cuek, tapi dia sangat perhatian. Kadang dia juga bisa sangat posesif." Ibu berbisik di dekat Yuka yang sedang mengamati punggung Toru yang menjauh.

---

Toru menemui Taka, Ryota, Tomoya dan Yokoyama serta para staf OOR.

"Yoo... Toru..." Ryota menepuk pundak Toru. "Kau terlihat tidak bersemangat."

"Muka Toru memang seperti itu." Tomoya berkomentar.

Toru menjitak kepala Tomoya.

Tomoya berdecak kesal.

Mereka berkumpul untuk membahas persiapan syuting.

"Siapa yang akan menjadi model perempuannya?" Taka bertanya.

"Aku belum memberi tahu kalian?" Yokoyama balik bertanya.

Semua menggeleng.

"Yuka-san. Model yang sedang naik daun. Kita beruntung bisa mendapatkan dia. Kalian tentu tahu, kalau dia pasti sangat sibuk."

Semua terkejut. Kecuali Toru. Ia sudah mengetahuinya dari Miya, manager Yuka.

"Seharusnya lusa kita bisa bertemu dengan Yuka-san. Tapi aku belum mendapat konfirmasi apakah Yuka-san sudah ada di Kyoto atau belum."

"Dia ada di Kyoto." Celetuk Toru.

Semua menoleh menatap Toru. Sedangkan Toru baru menyadari apa yang ia katakan.

"Aku asal bicara." Sambung Toru lagi.

Yokoyama mengangguk. "Aku akan menghubungi managernya lagi. Hmm... untuk kalian, kita akan rapat lagi besok. Sekarang kita bisa bersantai."

---

Member OOR memutuskan untuk berjalan-jalan.

"Kau sedang apa Mori-chan?" Tomoya bertanya. Sedari tadi Taka terus sibuk dengan ponselnya.

"Ai mengirimiku pesan." Jawab Taka tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel.

"Ck... sekarang sudah ada Ai, bentar-bentar Ai." Tomoya berdecak, ia meledek menatap Taka.

"Hahaha.... beginilah kalau sudah menikah. Bawaannya kangen istri." Taka menyombongkan diri.

Taka menikah dengan seorang fotogafer terkenal, bernama Ai Fukuzawa. Mereka menikah sekitar enam bulan lalu.

Toru termenung. Benarkah seperti itu? sepertinya Toru sedikit memahami perkataan Taka. Karena sekarang, di kepalanya muncul pertanyaan, apa yang sedang dilakukan Yuka di rumah orang tua Toru?

Toru meninggalkan Yuka di rumah Ibu. Karena Ibu Toru masih ingin berbincang. Yuka akan kembali ke rumah Toru setelah dia makan malam di rumah Ibu.

"Toru-san?" Ryota memanggil Toru untuk kesekian kalinya.

"Kenapa?"

"Kok kenapa? Kamu tidak mendengarkan? Tadi Taka bilang kalau Ai juga ada di Kyoto bersama kakaknya. Kamu mau ikut kita bertemu Ai, atau tidak?"

Toru mengangguk setuju.

---

Toru pulang larut. Ia menghabiskan waktu bersama member OOR.

Ia terkejut melihat Yuka tertidur di sofa dengan posisi duduk. "Dia menunggu?" terasa asing ketika ada seseorang yang menunggunya pulang. Selama ini Toru terbiasa hidup sendiri.

Toru berjongkok di depan Yuka. Mengamati wajah tertidur Yuka. Ia menyingkirkan rambut yang menutupi sebagian wajah Yuka. Toru terpesona melihat kecantikan istrinya itu. Yuka memang sempurna.

Dengan perlahan ia mengangkat tubuh Yuka. Memindahkan ke kamar. Lalu Toru ikut berbaring di sebelahnya.

Berbaring menyamping, menyangga kepalanya dengan tangan. Toru memperhatikan wajah Yuka. Masih belum percaya bahwa Yuka adalah istrinya sekarang.

"Siapa kamu, Yuka? Kenapa kamu sangat mudah masuk ke kehidupanku?" Toru mengusap kepala Yuka pelan agar Yuka tidak tebangun. "Kamu mengingatkanku dengan Hana."

Toru (OOR)Where stories live. Discover now