"gue balik,"
"ortu gue belom pulang"
"terus apa urusannya sama gue?"
"yah lu gitu, katanya friend..."
Gue natap jinyoung sinis.
ga dantanya suka kambuh,
"o aja,"
"jadi lu mau lebih dari temen nih?"
"iya,"
"ihh asik, yaudah boleh tuh gue juga udah lama suk-"
"majikan, pembantu."
Gue nunjuk diri gue dan jinyoung bergantian.
Jinyoung ngasih muka ga enak.
Abis itu gue jalan ke dapur,
"mau makan ga?"
Tiba-tiba si cimol muncul dihadapan gue.
Untung ganteng, jadi kaget juga ga rugi.
"makan yuk, laper gue."
"ngapain, biar lu mati aja sekalian."
"ihh kamu gitu ya sama aku."
"geli aku kamuan,"
"belom gue apa apain udah geli, yaudah pelan-pelan deh."
Gue selepet deh palanya.
Kesel, mulut suka ga kekontrol gitu.
Untung gue ga baperan.
"jahat banget ye lu, kek ibu tiri."
"gue galak kalo laper."
"iya kalo kenyang bego."
"hahaha ga lucu anjir."
"hahaha ngapa tawa nyed?"
"hayo mau mukul gue lagi?" sanggah jinyoung pas liat gue udh ancang-ancang.
"lu sih ngeselin."
"dah ahh yuk buru laper,"
"kemana?"
"kamu maunya langsung ke KUA atau.."
"gue cute lu ya!"
"ya nyari tempat makan dong sayang, ih kamu tuh kalo bego jangan nanggung."
"iya iya, buru elah"
Nih si curut bisa juga bawa motor, katanya perut sakit.
Tapi kali ini bawa matic, yaudah gapapa. Lagi juga bawa motor hatorinya, gue pegel.
"mau makan apa?"
"trakit ga nih?" Tanya gue.
"iya gue traktir,"
"asik, baik deh emang jinyoung mah."
"ga denger gue."
"y bodo."
"hmm keepsi aja?"
"ogah, nasi jagal kuy."
"begal?"
"jagal"
"kadal?"
"jagal weh."
"Portugal?"
Oh jadi penyakit budeknya trio ubur-ubur berawal dari lu ya.
Setelah berdebat, dengan kata jagal.
Akhirnya gue dan jinyoung sampe.
"bang nasi jagalnya 2 porsi ya." Kata gue.
Fyi. Kenapa dinamain nasi jagal, karena tempat makannya tuh
