5. Sepeda- [Lai Guanlin]

3.6K 378 19
                                    

"ah sial!" pekikmu ketika sadar ban sepeda milikmu bocor ditengah jalan.

Kamu akhirnya pasrah berjalan hingga rumah dengan posisi mendorong sepedamu dihari yang mulai larut.

"hey!" sapa seseorang. Kamu menoleh.

"udah lama jalan kaki?" tambahnya dan memberhentikan sepedanya tepat disampingmu.

Kamu hanya tersenyum getir karena kelelahan.

"dari tampangnya sih kayanya udah lumayan lama, haha.." lanjutnya. Kalian tertawa bersama.


Kamu sebenarnya kenal lelaki ini, ia teman satu sekolahmu. Namun beda kelas. Ia kalian saling kenal, tapi tidak dekat.

"capek ya?" tanyanya. Kamu tak menjawab dan hanya berdehem.

"nih, ambil aja.." katanya sambil memberi sebotol minuman isotonic padamu.

Kamu tak berniat untuk menerimanya. Karena ini terlalu awkward untukmu yang tak pernah saling menyapa dengan dia sebelumnya-Lai Guanlin,

"ambil cepet," paksanya dan mengambil tanganmu untuk segera menerima minuman yang ia beri.

"ehh, i-iya makasih.."

"sama-sama.." balasnya yang malah ikut turun dari sepedanya.

"lho ngapain?"

"mau pulang, kenapa?"

"kok malah turun dari sepeda?"

"iya.. hmm ngomongnya gw elu aja kali ya, agak canggung kalo aku kamu," pintanya.

"ya gw lagi pengen jalan kaki,"

Wow alasan yang sangat logis. Berarti kalau besok gw liat diapake sepatu roda dikelaas. Ya pastialasannya bosen jalan kaki.


Kamu hanya mengangguk-ngangguk.






Kalian jalan bersama, kamu sesekali dibuatnya tertawa karena jiwa humornya yang sangat amat garing. Jadi mau tidak mau kamu tertawa. Karena kasihan, bukan lucu.

Guanlin mengeluarkan Handphone dari saku celananya.

"iya.. hmm, yaudah aku lagi dijalan pulang kok. Hmm iya mah, iya."

Ia kembali memasukannya kesaku celananya setelah selesai ditelfon seseorang.

"kenapa lu liatin gw?"

"h-hah.. engg-engga, siapa yang.."

"demen lu ya sama gw?"

"e-eh, ngga ngga." Kata mu masih dengan nada gagap yang makin menjadi.

"haha lu ngga demen sama gw nih?.."

Kamu menoleh kearah lain, berusaha menghilangkan kegagapanmu karena terkejut tadi.

"berarti gw doang dong yang suka sama lu, bertepuk sebelah tangan deh," tambahnya dengan nada sendu yang dibuat-buat.

Kamu langsung menoleh cepat kearahnya. Menatapnya bingung.


Gw ga salah denger nih?


"m-maksudny.."

"hmm gw cabut duluan deh, nyokap udh nelfon minta anter..." ia memotong ucapanmu. Kamu masih terpukau dengan kalimat sederhana yang menurutmu sangat aneh itu. Kenapa tiba-tiba laki-laki macam guanlin bias mengucapkan kalimat sedemikian rupa. Dan disaat yang sangat amat tiba-tiba?

"eh iya.." dia kembali bicara sebelum mengayuh sepedanya yang tak kenapa-kenapa itu.

"besok gw harap ban lu bocor lagi ya, supaya kaya gini terus," dan dia melesat menjauhimu dengan mengayuh sepeda gunungnya menggunakan kaki panjangnya.

IMAGINE🍭Wanna oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang