chapter 15

4.9K 178 17
                                    

Author pov

Malam ini terasa sangat indah bagi Viendra dan Elea. Malam ini adalah malam yang akan mereka kenang nantinya. Malam ini adalah malam dimana Viendra dan Elea resmi berpacaran.

Ya, setelah tadi Viendra menembak Elea, tanpa ragu Elea menjawab iya atas pertanyaan Viendra.

Saat ini, Elea sedang memperhatikan Viendra yang sedari tadi tersenyum tanpa henti sambil memandangi hamparan bunga yang tertata rapi.

"Kakak kenapa sih? Dari tadi gue perhatiin lo senyum mulu. Biasanya juga muka datar kaya triplek" tanya Elea.

"No! Mulai sekarang gak ada lo-gue lagi, yang ada aku dan kamu yang menjadi kita" ujar Viendra tetap dengan senyumanya.

Elea yang mendengar perkataan Viendra pun menjadi malu dan membuat pipinya semerah tomat.

"Tapi kak, itu bukan jawaban dari pertanyaan aku" ujar Elea setelah berhasil menetralkan rasa malunya.

"Iya, aku tersenyum karena aku merasa sangat bahagia. Aku bahagia karena kamu ternyata juga mempunyai perasaan yang sama denganku." Ujar Viendra sambil menatap Elea dalam.

"Seharusnya aku yang sangat bahagia karena orang sekeren dan setampan kakak bisa suka sama aku yang notabenya cuma cewek biasa aja" sahut Elea.

"Hey, kamu itu adalah seseorang yang lebih baik dari apa yang kamu pikirkan tentang kamu sendiri. Kamu adalah orang yang berhasil buat gunung es yang ada dihati aku mencair hanya dalam waktu singkat sayang" ujar Viendra panjang lebar

"Ish! Apaan sih sayang sayang, lebay deh kakak" ujar Elea dengan pipi yang memerah

"Ohh jadi kamu malu ya dipanggil sayang" goda Viendra

"Kakak apaan sih, lagian kenapa sekarang kakak jadi bawel dan ekspresif kaya gini ya?? Biasanya juga muka kaya tembok, ngomong juga seperlunya." Ujar Elea bingung

"Jadi kamu maunya aku dingin ke kamu gitu" ujar Viendra dingin

"Eeh enggak kok, aku seneng sama kakak yang lebih ceria kaya gini. Kaya gini terus ya kak" ujar Elea sambil tersenyum manis

"Pasti asalkan ada kamu. Yaudah yu kita pulang udah malem juga" ajak Viendra.

Elea pun hanya menganggukan kepalanya. Setelah itu Viendra pun menggenggam tangan Elea sampai ke parkiran dan berjalan meninggalkan taman tempat saksi bisu terjalinya kisah cinta mereka.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

"Pagi mom, dad" sapa Elea kepada  orang tuanya

"Pagi sayang" jawab mereka serempak

"Momy dady doang yang disapa, gue nya kagak" cibir Randy

"Iyaaaa pagi abangku yang sangat tampan walaupun lebih tampan manu rios" sapa Elea

"Yee..niat muji gak si lo sama gue" ujar Randy

"Niat bang, tapi gue cuma bicarakan fakta yang ada" balas Elea tak mau kalah

"Udah udah masih pagi ribut aja kalian" tegur Gibran kepada anak anaknya

"Maaf dad" ujar Randy dan Elea

"Yaudah Elea mau sarapan nasi goreng atau roti bakar?" Tanya Febriana

"Nasi goreng mom" jawab Elea

"Abang mau apa" tanya Febriana lagi

"Samain aja kaya adek" jawab Randy

Akhirnya mereka pun sarapan bersama dengan tenang. Sesekali akan berisik oleh perdebatan Elea dan Randy

 Cool Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang