9

3.5K 211 3
                                    

Seok Jin Pov

"Jin..." panggil Im hyung lemah sambil tersenyum.

"Mi--mian Hyungie-ya...." ucapku terbata, jujur aku merasa khawatir, takut, bersalah memjadi satu.

"Nee gwaenchana" mengapa dia bisa menkadi sesabar dan sebaik ini? Setelah...ya, kalian tahu.

"Jin.." panggilnya lagi.

"Hmm?" jawabku masih memandangi setiap lekuk wajahnya dan menggenggam tangannya erat seakan-akan jika aku melepaskannya dia akan hilang.

"Aku...ehm, disini ada anakmu hehe" ucapnya sambil menunjuk perutnya lalu tertawa. Tentang penyakitnya...apa dia tahu? Ku rasa tidak.

"Nee aku tahu, gomawo, gomawo, gomawo Hyungie-ah" ucapku, seperti ini rasanya menjadi calon ayah? Bahagia, sangat, sangat teramat bahagia bahkan kata tidak bisa mendeskripsikan betapa bahagianya.

"Hahahaha" tawanya sambil memelukku.

"Aku merindukanmu" lanjutnya, untuk kedua kalinya aku merasa sangat bahagia.

"Ne, aku juga maafkan aku"

"Tidak apa apa aku tahu kau tidak mungkin melakukannya" balasnya, ya Tuhan mengapa selama ini aku tidak pernah sadar akan malaikat yang selalu ada disampingku ini?
.
.
.

"Taehyung" panggilku.

"Ne hyung wae?" tanyanya.

"Soal tumor otak di kepala Im Hyung.. apa yang harus aku lakukan aku tidak mau merusak kebahagiaan dengan cara memberitahunya"

"Aku tahu tapi, kita tidak bisa menyembunyikan ini teruskan? Cepat atau lambat dia pasti tahu hyung..." ucapnya.

"Jadi...baiklah besok aku akan memberitahunya" balasku mantap walaupun sebenarnya aku tidak ingin membahas ini dengan Im hyung.
.
.
.

"Jin bangun sudah siang, kau harus kerja" suara ini.

"Ne..."

"Jangan iya-iya doang ayo bangunn" bantahnya sambil menarik selimutku.

"Morning kiss" jawabku singkat, akhirnya Im hyung mengabulkannya.

"Aku sudah bangun, hei anak appa sudah bangun lebih dulu ne?" tanya Jin kepada perut Im hyung seperti berbicara langsung dengan orangnya.

"Iya dong appa males bangun sih" balas Im hyung dengan nada yang dibuat-buat.

"Hahaha, aku mau mandi dulu kamu udah mandi kan?" dijawab anggukan kecil oleh Im hyung.

"Yaudah kamu sarapan duluan ajaa" lanjutku.

"Anii aku mau disini tungguin kamu aja" apa bumil menjadi lebih 'manja'?

"Baiklah" ucapku akhirnya.

"Yeyyy"
.
.
.

"Im hyung~" panggilku tidak digubris olehnya.
"Hyungie~" masih sibuk dengan ponselnya.
"Kim Im Hyung!" panggilku lagi.

"Ne? Waeyo?" tanyanya polos.

"Nanti anak kita mau diberi nama siapa?" tanyaku.

"Hmm jika anak kita perempuan aku ingin anak kita dinamai Sohyeon!" usulnya, aku tersenyum sebagai tanda setuju.

"Jika laki-laki...Jihyun?" tanyaku.

"Boleh"

"Jika kembar?" tanyaku.

"Ah tidak tahu aku pusing huh" jawabnya sambik mempoutkan bibirnya.

"Hahaha yasudahlah"

"Jin..."

"Hmm?"

"Aku mau ketaman"

"Ngapain?"

"Jalan-jalan"

"Yasudah"

Gimana? Pendek? Iya tau ini pendek banget :*

Tapi ceritanya udah mau selesai dan target aku sampe beberapa part doang terus ini tuh bakal banyak banget part yang diskip.

Emg konsep awalnya gitu...

Aku usahain update sesuai jadwal!
AMIN.

Okay gomawo~

My Cold Husband (Ksj) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang