one

61 8 0
                                    

Sebuah kafe kopi yang terletak didekat taman kota, selalu menarik perhatian pengunjung yang berlalu lalang didepannya.

Seorang gadis cantik berhenti didepan kafe kopi tersebut.

Gadis yang diketahui bernama Ashila Diandra itu memandang penuh harap kearah kafe tersebut.

"Kopi milyarder" ujarnya lirih.

Ia sangat berantusias sekali menikmati kopi tersebut, namun sayang tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam kafe yang indah tersebut.

Tiba tiba seorang lelaki berjaket hitam dan memakai topi dengan celana panjangnya, datang dan berdiri membelakangi Shila.

"Hey bisakah kau pindah dari situ! Kau menghalangi pandangku" ujar Shila kepada orang tersebut.

namun yang dipanggil hanya diam tampa berniat menoleh sedikit pun.

Shila semakin kesal.

" Hey tak bisakah kau bergeser sedikit saja?" Shila berjalan menghampiri orang tersebut. Ia berdiri didepan lelaki itu.

"Kau bisa bergeser kesana! kau menghalangiku" ujar shila mengulang pertanyaannya yang entah kebeberapa kali.

Lelaki tersebut tampak kesal ia membuka topi yang yang sedari tadi dikenakannya dengan keras.

"Bukankah kau yang menghalangi pandangku? Kau berdiri didepanku menuduhku menghalangimu" bentak lelaki itu cukup keras.

"Malaikat??" Ujar Ashila pelan.

"Apa katamu?!" Bentak lelaki itu.

"Bukan apa apa" ujar Ashila gugup, lelaki yang berdiri didepannya ini menbuat Shila tak henti henti memandangnya.

"Kau menghalangiku" ujar laki laki tersebut dengan amarah yang sedikit meredah.

"Loh?! Bukannya kau yang menghalangiku?" Seru Ashila bingung.

"Jika aku yang berdiri didepanmu berarti aku yang menghalangimu! dan sekarang jelas jelas kau yang didepanku itu artinya kau yang menghalangiku. Dan sekarang akui kesalahanmu! Jika kau beruntung aku akan memaafkanmu" terang laki laki itu.

"Kenapa aku yang disalahkan jelas jelas tadi dia yang menghalangiku, apa aku harus minta maaf? Apa dia tak waras" guman batin Shila.

"Helloo kenapa diam?! kesambet kau? Cepat minta maaf!" Ujarnya memaksa.

"Maaf!" Akhirnya kalimat itu terlontar dari mulut Ashila.

"Yang waras yang ngalah" ujar shila.

"Apa?!" Ujar laki laki itu keras.

"Oh itu eh nama temanku aras" ucap shila yang tergugup dan mengalihkan pembicaraannya.

"Siapa??" Tanyanya.

"Temanku" jawab shila memaksakan senyumnya.

"Yang nanya?" Ujar lelaki itu.

Shila semakin geram saja lelaki didepannya ini bisa membuatnya jadi tak waras jika berlama lama didekatnya.

Ashila memilih pergi meninggalkan lelaki tersebut, yang masih berdiri didepan kopi Milyarder.

"Ganteng" ucapnya yang berlalu pergi.

****

"Anak anak sekarang ibu akan mengadakan ulangan harian! Ibu akan membagi kalian.

Lima orang pertama yang ibu panggil namanya pindah kedepan" ujar bu wulan menjelaskan.

Sementara itu Shila yang duduk dibangku depan, sama sekali tak tertarik dengan apa yang diucapkan bu wulan.

Pikirannya terganggu akan lelaki yang ditemuinya didepan kopi milyarder kemarin.

"Baiklah ada yang mau duluan? Sebelum ibu yang nunjuk!" Perintah bu wulan.

Murid murid hanya terdiam. Bu wulan adalah guru yang paling tegas dan disiplin disekolah mereka.

"Jika tidak ada, bagi yang namanya dipanggil langsung duduk dimeja didepan! Kalian semua mengerti?!" Ujar bu wulan.

"Mengerti bu" ujar mereka serempak, kecuali Ashila yang masih asik dengan lamunannya.

"Dinda, Rehan, Misya, Gentah, Langit kalian berlima maju kedepan! Perintah bu wulan.

"Kamu pinda kebelakang! Tegas bu wulan pada Shila.

Shila hanya diam masih asik dengan lamunan.

Tak lama kemudian ia tersadar setelah mendengar bentakan bu wulan yang cukup keras.

"Kamu pindah kebelakang" bentak bu wulan.

Ia tak suka dengan murid yang tak berkosentrasi saat pembelajaraannya.

"Ya bu" ujar Ashila takut sambil mendorong mejanya. Dan berlalu pergi.

"Kamu kebelakang dan bawah bukumu sekalian" bentak bu wulan.

Shila pun mengambil bukunya dan berjalan kebelakang.

Jangan lupa vote & commentnya ya😁😁😁

kopi milyarderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang