nine

17 4 0
                                    

"Ashila!" Panggil seseorang padaku yang sedang melangkah keluar dari halaman rumah arlan.

"Ada apa?!" Bentakku padanya.

"Kau masih ingat aku kan?" Tanyanya meminta jawabanku.

"Masih! Kau Rhalin, mantannya pacarku" ucapku ketus.

"Kau marah yah lihat aku deket arlan terus?"

"Ngak tu! Biasa aja" sahutku jutek.

"Kalau kau mau minta aku jauhin arlan ngak papa kok!" Ucap rhalin yang membuatku bingung.

"Loh! kenapa?" Tanyaku heran.

"Aku suka arlan" ucapnya santai.

Yang membuat kekesalanku memuncak.

"Kau suka pacarku?! Lalu kenapa kau suruah aku, minta kau jauhin arlan?"

"Yah karna aku suka dia! Tapi sekarang dia milikmu! Oh ya by the way kapan kau jadian dengan arlan? Pasti arlan nyatain perasaannya romantis banget yah!?" Tanyanya.

"Ngak ada romantis romantisnya kok! Akunya aja terima dia karna ditawari masuk ke kafe kopi milyarder" gumanku dalam hati.

"Malu yah nyeritainnya, dia itu memang romantis banget! Kamu itu orang paling beruntung yang bisa dapetin arlan" ucapnya tulus.

Yang kujawab dengan tawa kecil.

"Dulu saat kamu sama arlan pacaran romantis banget yah?" Tanyaku penasaran yang dijawab rhalin dengan senyuman yang kuartikan sebagai tanda pengiyaan.

"Besok aku, arlan dan genta temanku, akan pindah sekolah kesekolahmu!" Ucapnya.

"Kenapa pindah?" Tanyaku penasaran.

"Karna arlan mau ketemu kau setiap hari!"

"Lah terus kenapa kau dan temanmu, genta itu juga pindah!" Tanyaku.

"Karna aku mau ketemu arlan setiap hari" ucapnya dengan wajah serius.

"Kalo genta.."

"Karna dia ingin ketemu aku setiap hari" potongnya yang lalu berjalan meninggalkanku.

Aku pun menghembuskan napas kesal, jika apa yang dikatakan rhalin benar berarti besok mereka akan jadi murid sekolahku dong, semoga itu tidak terjadi.

*****

"Pagi anak anak hari ini kita kedatangan murid baru,kalian yang diluar ayo masuk, silahkan perkenalkan diri kalian" pangil pak bondan, guru matematika.

Mereka bertiga pun masuk beringan.

"Mereka siapa sih? Kok kekelas kita semua! Tapi ngak papa sih untung cogan semua" bisik tari yang duduk disebelahku. Ia pun sibuk merapikan rambutnya.

"Pak kok mereka dikelas kita sih pak? Mana yang datang cowok semua lagi!" Bantah fero.

"Ya biarin la fer! Biar isi kelas ini ganteng ganteng semua! Biar kesekolahnya juga jadi rajin" sahut tari.

"Permisi pak, maaf saya telat" ucap seseorang yang tengah berdiri didepan pintu.

"Iya silakan masuk! Kok kamu bisa tahu letak kelas ini?" Tanya pak bondan pada gadis itu.

"Ya iyalah dia tahu pak! Mungkin aura kegantengan saya yang membawa dia kesini" ucap fero, yang sepertinya sudah mengeluarkan jurus jurus gombalannya.

"Saya nanya dia Saferoo! Kenapa kamu yang jawab sih" kesal pak bondan. Fero pun hanya cengengesan.

"Kalian silahkan perkenalkan diri kalian" perinta pak bondan.

"Nama saya Arlan Dinata, kalian bisa panggil saya arlan"

"Saya Argenta Pratama, bisa dipanggil genta"

"Aku rhalin Melisya, bisa dipangil rhalin"

"Bapak harap kalian mau berteman dengan mereka, dan kalian silakan duduk dibangku yang kosong! Baiklah anak anak pelajaran akan segera kita mulai! Silakan keluarkan buku kalian" perintah pak bondan.

"Seneng deh belajarnya kalau banyak cogan gini!" Ucap sari senyum senyum sendiri.

"Yang namanya arlan pacarku loh! Jangan kau embat yah" ucapku supaya tari tidak mendekati arlan.

"Idih ngaku ngaku!" Ucap tari.

"Aku serius lo kau mau bukti?" Ucapku.

"Mana buktinya?" Ucap tari menantangku.

Aku pun memanggil arlan yang duduk didepanku, berharap agar dia berbaik hati dan mau mengakuiku saat ini.

"Arlan, arlan" panggilku dengan suara yang dilembut lembutkan.

Arlan pun menoleh kebelakang.
"Ada apa SAYANG" jawabnya.

Yang membuatku serasa terbang.
"Eh ngak papah kok" sahutku cengengesan, dia pun kembali fokus mendengarkan penjelasan pak bondan.

"Dia panggil aku sayang! Sekarang udah kebuktikan! Kalau dia itu pacarku" ucapku pada tari dengan senyum kemenangan.

Jangan lupa vote & commentnya yah😀😀😀

kopi milyarderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang