Vannara pun melanjutkan langkahnya dan berjalan ke kelas XI IPA-4.
Setelah sampai,ia memilih bangku paling belakang dan meletakkan tas nya di sana. Ia membenamkan kepalanya diantara tangannya dan memejamkan mata.
"Niat banget lu dateng pagi-pagi begini."
Vannara pun mau tidak mau menatap orang yang menyapanya tadi.Ternyata itu reza,teman sekelas vannara.
"Ngaca bos." Sahut vannara.
"Pagi teman!" Sapa galang
Tak lama setelah itu,Saga masuk.
"Lang,lo kangen bu Janet banget ya? Jam segini udah dateng. Biasa juga bel masuk udah bunyi lo baru nyampe." Celetuk Saga.
Bu Janet guru yang paling galak di sana. Ia mengajar Matematika,IPA dan bahasa Indonesia. Gila. Maruk kata anak-anak IPA-4 itu.
"Ih mending gue jatoh depan doi daripada harus kena bu Janet lagi. Tau ga? Kemaren pas liburan,gue lagi enak-enak tidur eh mimpi ulangan metik dadakan sama bu Janet. Kurang kerjaan banget sih mimpi orang ae didatengin!" Omel galang.
Ketiga orang tersebut pun mulai berbincang-bincang tentang liburan masing-masing. Karena masih ngantuk,vannara mengabaikan mereka dan lagi-lagi mencoba untuk tidur.
+++
Sekitar setengah jam kemudian, ia terbangun karena suara bel yang berbunyi dengan lantangnya. Ia memperhatikan sekeliling kelas yang telah terisi penuh dengan siswa siswi yang lain. Seorang guru tiba-tiba masuk dan memberi salam,
"AAAAH!" teriakan penuh horror galang menyelimuti ruangan.Vannara yang melihat nya hanya terkekeh sedikit.
"Heh galang! Berisik kamu. Pagi pagi masa teriak sih."
"E-eh..bu Janet. Maaf bu tadi saya kira saya liat iblis yang masuk."Dan benar saja. Itu adalah bu Janet. Iblis bagi galang.
"Kamu..! Mau saya suruh keluar?!"
"Ampun bu ampun!"
Interaksi itu membuat tawa sekelas pecah. Sungguh menggelikan. Saat akhirnya anak-anak sudah mulai diam, bu Janet kembali berbicara.
"Kalian sekarang semuanya ambil tas, cari kelas kalian sesuai dengan nama nama yang telah tertempel di jendela. Jika nama kalian tidak ada dikelas ini,berarti ada dikelas lain. Dan saya akan menjadi wali kelas disini."
Semua pandangan kini tertuju pada galang yang terlihat sedang berdoa agar tidak menetap di kelas XI IPA-4 ini. Dan sekali lagi, itu membuat murid lain tertawa melihat tingkahnya.
Vannara memakaikan tas ke punggung nya lalu membaca list nama yang ada di XI IPA-4 dan..benar saja dugaannya. Nama galang terpampang jelas di list itu. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala dan tersenyum miris pada dirinya sendiri,mengasihani galang.
Bukannya memeriksa tempat yang lebih dekat, galang malah keluar pintu dan langsung menuju tangga.
"Ga meriksa yang disini dulu?" Tanya vannara.
"Ogah ah..Gue yakin kok gabakal ketemu sama tuh jelmaan setan lagi."
Jawab galang dengan pedenya.Nama vannara tidak terdaftar. Jadi ia memulai mencari dari kelas yang berada di lantai 1. Namun nihil. Tidak ada namanya disitu.
Apa jangan jangan..gue di do dari sekolah?
Batin vannara penuh horror. Tak lama setelah itu, seseorang menepuk pundaknya."Eh tuyul!"
"Gue bukan tuyul."
"Lagian apaan sih ngagetin aja." Kata vannara pada Reza.
"Lo masuk XI IPA-1"
Vannara melongo. Dia? Masuk sana?
Akhirnya vannara hanya menjawab dengan anggukan bingung dan berkata "Kalo lo masuk XI IPA-4 ama Galang ama Saga."
Setelah itu ia melangkahkan kakinya kekelas XI-IPA 1. Disana ia disambut oleh seorang guru bahasa Inggris yang belum pernah ia temui sebelumnya.
"Morning students! Welcome to XI IPA-1" kata guru muda itu dengan senyum lebar diwajahnya.
+ + +
KAMU SEDANG MEMBACA
Vannara
RomanceVannara,cewek biasa aja di SMA Samudra yang anak-anaknya selalu disiplin ini..berandalan? Niatnya,vannara ingin menghabiskan masa SMA nya dengan menjadi siswi biasa saja yang tidak menonjol- invincible. Ya,dia lebih senang seperti itu. Namun ternya...