04. -phytagoras

71 19 2
                                    


Mereka ber-4 menghabiskan waktu istirahat pertama bersantai disana. Vannara cenderung lebih dekat kepada mereka dari pada yang lain. Siswi di kelasnya dulu mengelompokkan diri masing-masing,dan vannara lebih suka bebas sendirian.

Reza dan Galang ekskul basket,makanya mereka sangat akrab. Sedangkan Saga ikut olimpiade sains yang PR nya selalu di contek Reza dan galang. Walaupun begitu,Reza dan galang juga yang mengajari Saga bermain basket dan sepak bola,akhirnya Saga pun mahir juga pada bidang olahraga.

Seperti simbiosis mutualisme saja,bukan?

Seperti pemain basket pada umumnya,Reza itu tinggi. Begitu juga dengan kedua sahabatnya. Karena itu orang orang menyebut mereka tiang sangga X IPA-4. Ada juga yang menyebutnya Phytagoras. Dulu mereka disebut segitiga bermuda,namun sebutan itu terlalu panjang,jadi anak-anak menggantinya dengan Phytagoras.

Reza memiliki wajah yang lumayan tampan dan tak kalah dari Rama,senyum Reza pun juga manis. Namun dengan cara yang berbeda. Entahlah,vannara tidak bisa menjelaskan. Reza dan vannara cukup dekat karena rumah mereka bersebelahan. Vannara pindah ke sebelah rumah Reza saat ia menginjak kelas sepuluh.

Galang adalah yang paling pecicilan diantara mereka. Dia Playboy. Pacar atau mantannya dapat ditemui di hampir semua kelas. Dan itu secara terang terangan. Dia pernah menggandeng dua perempuan sekaligus,tapi anehnya tidak ada yang protes seolah olah hal itu wajar.Berbeda dengan Saga yang hanya memacari gadis-gadis tertentu saja,biasanya ketua/anggota inti organisasi di SMA Samudra.

Bel masuk berbunyi dan vannara pun melangkahkan kakinya menuju kelas. "Van,ngapain?" Tanya galang.

"Mau kekelas lah. Kan udah masuk."
Jawab vannara.

"Idihh apaan..bolos aja napa? Kan gabakal ada guru juga, baru hari pertama." Tambah galang.

"Emang kalian mau kemana kalo ga kekelas?" Tanya vannara.

"Ngeladenin anak SMA sebelah. Kemaren mereka cari ribut waktu tanding basket." Jelas Saga.

"Oh..mereka yang nyalain petasan berasap itu kan gara-gara tim nya kalah dan mereka ga terima?" Sahut vannara.

"Yap.Kasian tuh si Reza,matanya kena asap, perih. Tiupin sonoh van." Goda galang yang dibalas dengan ekspresi jijik vannara.

"Jadi,lo ikut ga?" Tanya Saga.

"Gue ada pelatihan nanti istirahat ke-dua."

"Yaelah kita balik sebelum itu lah. Masih lama juga." Jawab Saga.

Vannara pun terlihat mikir-mikir dan akhirnya menjawab. "Ok. Lagian kemaren gue juga digodain ama gengnya si tolol itu."

"Kita lewat belakang gedung f. Disana sepi,kaga bakal ada guru yang kesana. CCTV juga dimatiin buat penghematan." Saran Reza.

Mereka pun berjalan ke belakang gedung f. Gedung f adalah gedung markas kegiatan ekstra kurikuler. Gedung itu hanya ramai sepulang sekolah atau hari sabtu. Gedung itu luas dan bertingkat 3. Banyak juga yang bilang gedung itu angker karena tidak semua ruangan terpakai dan akhirnya dihuni makhluk halus.

Galang didepan,disusul oleh Saga lalu Reza dan vannara. Satu persatu sukses meloncati pagar dan mendarat dengan selamat. Vannara selalu memakai celana pendek di bawah roknya untuk hal seperti ini.

Dan ya,ini hobi vannara. Tawuran. Atau berkelahi. Yang jelas,aktivitas semacam ini.Bertolak belakang sekali dengan sebagian dirinya yang menyukai ketenangan.

Ia cinta perasaan saat adrenalin memacu tubuhnya. Ia puas saat berhasil menjatuhkan lawan. Ia lega jika berhasil menaklukkan semuanya dan menundukkan mereka. Dan ya,ia tau tauran itu salah.

 

                            +   +   +

VannaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang