Vote sebelum membaca ya. Jangan lupa juga follow juga akun ku, mingyuri_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Dokter" sapa Minghao setelah membuka pintu ruangan konsultasi milik dokter psikologisnya.
Ingat? Minghao adalah pria buta arah yang selalu datang untuk Konsul masalah mentalnya yang katanya trauma sehingga menyebabkan Minghao jadi buta arah.
"Apa kabar? Sudah lama tidak mampir kesini" dokter itu tersenyum.
Minghao duduk di kursi Konsul yang berhadapan langsung dengan sang dokter.
"Saya juga baru menyadarinya dok, kalau saya sudah lama tidak kesini" balas Minghao.
Memang benar Minghao sudah lama tidak mendatangi dokternya itu. Biasanya dalam seminggu Minghao bisa datang 3 atau bahkan 4 kali dalam seminggu.
"Kamu selalu datang kesini setiap kali merasa cemas. Itu artinya belakangan ini rasa cemasmu sudah hilang?" Tanya dokter itu dan menatap dua bola mata Minghao.
"Lebih dari itu dok"
"Lebih dari itu? Maksudmu rasa cemasmu semakin hari semakin bertambah?"
Minghao tersenyum, "maksud saya perkembangan baik dalam diri saya semakin membaik. Dan saya baru menyadarinya pagi ini. Makanya saya langsung bergegas kemari dok"
"Syukurlah" dokter itu pun ikut tersenyum, "lalu bagaimana dengan buta arahmu? Apa masih sama saja? Tidak ada perubahan?"
"Itu masalah utamanya dok. Saya tidak menyangka jika buta arah saya bisa hilang" ucap Minghao dan dokter itu mengerutkan keningnya.
"Sudah beberapa hari ini buta arah saya menghilang entah kemana. Saya bisa menyetir mobil sendiri, saya bisa berjalan ke suatu tempat tanpa bantuan orang lain, dan saya tidak pernah tersesat lagi. Bodohnya saya tidak menyadari hal baik ini dok. Beberapa hari ini saya melupakan fakta bahwa saya buta arah. Keajaiban bukan? Jelas Minghao dan tak lupa kembali tersenyum.
Siapa yang tidak bahagia menyadari penyakit aneh yang dideritanya selama bertahun-tahun tiba-tiba saja menghilang entah kemana?
"Penyakitmu itu datang karna rasa trauma. Semakin kamu memikirkan hal yang membuatmu merasa terhianati, semakin cemaslah dirimu, dan semakin parah pula penyakit buta arahmu itu. Maka dari itu sebelumnya saya sering mengingatkan padamu jangan pernah memikirkan kejadian yang membuatmu trauma. Tapi kau terus melakukannya dan akhirnya membuat dirimu cemas tidak karuan"
