***
"Maaf ya pak, Roro gak bisa ke Surabaya sekarang. Belakangan ini banyak masalah yang harus diselesaikan disini" ucap Gea kepada ayahnya melalui sambungan telpon.
Beberapa hari lalu ayahnya meminta Gea kembali ke Surabaya untuk memperkenalkan Minghao secara resmi di hadapan orangtuanya. Tapi sepertinya saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk itu. Urusan keluarga Minghao saja belum terselesaikan.
"Ada masalah apa? Anak bapak baik-baik aja disana kan?"
"Roro baik baik-baik aja kok pak. Tapi emang situasinya gak pas"
"Laki-laki itu menyakitimu? Dia pergi meninggalkanmu?"
Gea tertawa, "bapak mikir apa sih? Minghao gak seperti itu kok. Udah bapak jangan khawatir. Nanti kalau waktunya sudah pas, Roro pasti datang ke Surabaya kok"
"Yaudah yang penting kamu jaga kesehatan disana. Jangan sampai sakit, sekarang cuaca lagi gak stabil banyak orang sakit"
"Harusnya Roro yang ngomong gitu ke bapak. Bapak jaga kesehatan. Banyakin istirahat dirumah. Jangan terlalu sering bolak balik perkebunan ya pak. Biar pekerja bapak aja yang ngurus kebun"
"Iya iya. Udah tutup telponnya ya"
Tak lama kemudian panggilan telpon terputus dan layar handphone Gea pun langsung berganti menunjukan wallpaper tanda telponnya dengan ayahnya benar-benar sudah terputus.
'Kabar Minghao hari ini gimana ya?'
Gea langsung mencari nama Minghao pada deretan nama kontak di ponselnya. Hari ini pacarnya itu sama sekali belum memberikan kabar. Bahkan untuk saling bertukar pesan pun tidak.
"Halo?" Ucap Minghao di seberang sana setelah telpon mereka tersambung. "Bukain pintunya neng" ucap Minghao membuat alis Gea terangkat.
'Minghao sekarang di depan rumahnya?'
"Iya aku di depan" ucap Minghao seolah tau pikiran Gea saat ini. "Baru turun dari mobil nih. Bukain pintunya ya sayang" goda Minghao membuat Gea merasa geli. Sepertinya mood Minghao hari ini sedang baik.
Dengan cepat Gea berlari menuju pintu masuk dan tak lupa mematikan sambungan telponnya.
"Ada apa ni tiba-tiba muncul disini?"
"Ada tamu bukannya disuruh masuk dulu malah langsung ditanya tanya" Minghao berdecak. "Punten" ucap Minghao memasuki rumah Gea tanpa dipersilahkan terlebih dahulu. Dirinya pun langsung mendaratkan bokongnya pada sofa ruang tamu milik Gea. "Kamu dandan yang rapi sana"
Gea mengangkat kedua alisnya, "mau jalan jalan?" Tanyanya menebak.
"Mau aku kenalin secara resmi di hadapan mama"
Gea terdiam. 'Apa katanya? Memperkenalkan secara resmi?'
Gea memang sudah lama mengenal ibunya Minghao. Tapi mendengarnya mengatakan 'resmi' memberikannya rasa lain baginya. Gea merasa senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Mate • Xu Minghao
Fanfic❝ 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘪 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘪𝘳𝘪𝘱 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘴𝘪𝘯𝘦𝘵𝘳𝘰𝘯 ❞ 𝘑𝘶𝘥𝘶𝘭 𝘢𝘸𝘢𝘭 : 𝘔𝘪𝘳𝘢𝘤𝘭𝘦 𝘚𝘰𝘶𝘭 𝘮𝘢𝘵𝘦 • 𝘟𝘶 𝘔𝘪𝘯𝘨𝘩𝘢𝘰 ©𝘮𝘪𝘯𝘨𝘺𝘶𝘳𝘪,2020