25

406 64 4
                                    

Sebelum baca jangan lupa klik bintangnya dulu yaa

***

"Jadi kita mau sarapan apa?" Tanya Gea saat pemilik apartemen ini membukakan  pintu. Pukul 8 pagi Gea sudah berada di apartemen tempat Minghao tinggal. Hari ini suasana hatinya cukup baik.

Dengan wajah terheran dan satu tangan yang masih memegang kenop pintu, Minghao bertanya, "Kamu kenapa pagi pagi udah disini?"

"Kamu gak suka aku disini?"

"Kamu?" Minghao mengangkat sebelah alis matanya.

"Kamu juga gak suka aku panggil kaya gitu?"

"Gak gitu.. Aku heran kok tiba-tiba kamu manggil aku bukan bapak lagi?"

"Kan itu yang kamu mau"

Minghao menghela nafas, "Gea sayang.. ngomongnya yang jelas yaa. Ini masih pagi, aku juga masih baru bangun tidur, otakku masih belum netral, dan kamu malah buat aku bingung kaya gini? Kamu ngapain kesini jam segini?"

"Iss banyak tanya" Gea berdecak kesal kemudian langsung masuk ke dalam tanpa dipersilahkan masuk. "Aku kesini cuma mau ngajak sarapan bareng. Kalo soal panggilan kan udah ku bilang ini karna kemauan kamu. Lagian aku malu manggil pacarku 'bapak' "

Minghao tersenyum, "awas aja kalo sampe kaya kemarin, tiba-tiba kamu memanggilku dengan sebutan bapak lagi"

"Kali ini beda. Pokoknya kita mulai aja dari awal. Kita harus memulai hubungan ini dari awal, lupakan masalah sebelumnya, dan kita bergerak perlahan aja, gak perlu terburu-buru. Nanti kita pikirkan soal restu papanya kamu. Oke?"

Minghao memeluk Gea dari belakang, "Akhirnya Gea dewasa juga" ucap Minghao sembari mengecup lembut kepala Gea.

"Emangnya selama ini aku kekanak-kanakan?" Gea memanyunkan bibirnya.

Minghao tersenyum, "Udah ah aku mau mandi dulu, setelah itu kita sarapan bareng. Kamu bisa langsung pesen aja pakai grabfood"

"Ih kok grabfood sih? Kan aku mau ngajak kamu sarapan di luar"

"Di luar? Dimana? Kan pesen lebih gampang"

"Bawel banget. Udah pokoknya kamu mandi sekarang. Kalo cuma sarapan disini sih mending aku sarapan di rumah aja bareng Nida. Kan niat aku ngajak kamu sarapan itu biar sekalian jalan jalan pagi. Gimana sih?"

"Iya iya sayangku Gea yang cerewet"

Sembari menunggu Minghao selesai dengan ritual paginya, Gea duduk manis pada salah satu sofa yang tersedia disini. Apartemen ini tidak sebesar apartemen kediaman Minghao sebelumnya, tapi cukup bagus juga karena fasilitasnya lengkap termasuk televisi dan sofa. Mungkin apart ini lebih mirip dengan apartemen yang ditempati Minghao kemarin di Surabaya.

Soul Mate • Xu MinghaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang