Sehira tiba dikamar nya yang sudah sejak kecil dia huni. Kamar sehira hanya berjarak beberapa meter saja dari kamar abangnya, beberapa menit yang lalu sehira duduk lemas dikasur abangnya yang bercerita panjang lebar soal kehidupan seorang Hydra yudhistira.
Sehira membuka blazer ungu yang sedaritadi dipakainya, lalu merebahkan dirinya ke kasur memeluk guling nya yang nyaman memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur. Beberapa menit berlalu dan sehira tetap tidak bisa tidur, lalu kumandang adzan maghrib pun saling bersautan. Sehira bangun dan bergegas mandi
Terdengar ketukan pintu yang berulang sejak sehira mengeringkan rambutnya dengan hairdryer tidak lama dari itu bunda nya masuk. Bunda sudah pakai mukena lengkap "Ayo turun dek, yang lain tinggal nungguin kamu loh"
Sudah menjadi tradisi keluarga nya sehira untuk sering-sering shalat berjamaah apalagi kalau formasinya lengkap, ada ayah, bunda, abang, dan juga sehira
Sehira dan keluarganya shalat khusyuk, kali ini abang yang menjadi imam. Selesai shalat biasanya keluarga sehira akan makan malam bersama di meja makan, habis itu mereka sukanya ngobrol bersama di ruang keluarga. Tapi hari ini sehira ingin langsung tidur saja meskipun sehira juga tidak tau bisa langsung tidur atau tidak
"Aku ke kamar aja ya, aku belum lapar"
"Tumben kamu dek biasanya juga yang paling banyak makan nya"
"Lagi gak lapar aja bunda, mau bikin tugas aja deh"
"Yaudah bunda bikinin jus mangga aja mau?"
Sehira mengacungkan jempol nya "Udah mana cantik, baik pula bunda ku ini"
Bunda mesem mesem kesenangan dipuji-puji. Ayah yang selesai shalat paling terakhir pun ikut nimbrung "Asal kamu tau ya dek bunda besok mau minta temenin kamu ke pasar, subuh jam 4" sambil tertawa ayah berjalan ke meja makan yang sudah ada abang disana. Lalu bunda nyengir sambil mengedipkan sebelah matanya pada sehira dan ngacir jalan ke dapur
Sehira cuma bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah pongah bunda nya
***
Sehira melirik ponsel nya. 1042 chat grup dan 3 chat dari sarah yang belum sehira buka. Padahal sehira sedang menunggu chat dari dia. Tapi seperti biasanya juga sih, seringnya memang dia jarang atau bisa dibilang tidak pernah menghubungi sehira via ponsel. Yaiyalah, dia mah datang kalau lagi butuh aja kan. Sehira jadi kesal
Sehira membuka jendela kamarnya, lalu duduk di sofa balkon kamar sehira, malam ini sangat terang benderang karena bulan purnama yang begitu bercahaya nampak jelas dari balkon kamarnya. Hening dan sepi memasuki inderanya dan dia memutar kembali percakapan dirinya dengan abang tadi sore menjelang malam, percakapan yang cukup panjang dan mampu mengusik ketenangan batin seorang sehira putri benjamina
4 tahun yang lalu,
seorang laki-laki yang baru saja memasuki awal semester ganjil di kampusnya terpilih untuk menjadi wakil ketua BEM seluruh fakultas di universitas tempat dirinya mengemban ilmu. Dirinya memang masih semester 3, tapi dia terpilih secara universal sekampus untuk menemani senior nya menjalankan organisasi besar dikampus itu
Hydra Yudhistira. Mahasiswa fakultas design interior adalah peraih ipk sempurna saat di semester genap lalu. Dirinya cukup aktif di berbagai sub organisasi kampus dan menjadi yang paling menonjol diantara teman sebaya nya. Namanya sangat dikenal berkat predikat IPK sempurna yang dia dapat di semester lalu, hingga menjadikan nya wakil ketua BEM / wakil Presiden mahasiswa di kampusnya
Beberapa bulan telah dia lewati, sebagai wakil ketua BEM ternyata tugasnya cukup banyak hingga dia selalu terlambat pulang ke rumah. Sebulan sekali akan ada hari dimana dia tidak tidur dirumah nya karena harus mengurus segala macam hal terkait organisasi kampus
Seperti hari ini, dia baru saja tiba dirumahnya dan ingin memberikan Ayah, bunda serta adik nya kejutan
"Assalamualaikum, kakak pulang nih"
Rumahnya hari ini sepi sekali, tumben batinnya. Hydra melihat pak wasino tukang kebun yang sudah bekerja dirumahnya sejak Hydra kecil "Pak kemana orang rumah? Kok aku datang rumah sepi begini"
Tak ada jawaban dari pak wasino selain kegugupan yang terlihat jelas di wajahnya "Kenapa pak?"
"Neng Vata ada didalam"
"Bunda mana?"
"Ibu.. ada sama neng vata"
Tidak mau berlama-lama hydra segera menaiki tangga, dia mencari keberadaan ibu dan adiknya. Ternyata mereka ada di balkon lantai 2 sedang..
"Vat bun, kok ngerem ajasih disini gak kangen sama kakak?" Lalu hydra mencium tangan bundanya dan memeluknya
"Kangen, anak laki-laki bunda sibuk banget sampai bundanya sering ditinggal"
"Tuh bunda sendiri yang setuju kalau aku ikut organisasi kampus kan"
Bunda tertawa, lalu mengajak Hydra duduk bersama adiknya "Kak, ada yang mau bunda bicarakan sama kamu"
"Ngomong aja bun, biasanya juga tinggal ngomong"
"Kak kalau bunda ke rumah eyang di Aceh sama Vata, kamu mau ikut?"
"Aku kan kuliah bun, lagian baru 4 bulan yang lalu kita jenguk eyang di Aceh"
"Bunda mau agak lama disana kak, yaa bisa sampai jarak waktu tahunan"
"Loh kok bisa selama itu? Bunda ada urusan yang lumayan habisin waktu disana ya?"
Belum sempat bunda bicara lagi, Vatania, adiknya menangis histeris
"Aku sama bunda mau tinggal sama eyang aja kak, aku gak kuat kalau harus disini terus"
Dari awal hydra sudah melihat kondisi yang tidak baik. Dari mulai rumah sepi, kegugupan pak wasino juga cara bunda menyambutnya. Hydra baru pergi selama 2 minggu lamanya, secepat itu pula rumah nya yang sangat hangat ini berubah
"Dek kamu udah janji sama bunda buat bicara sama kakak pakai kepala dingin"
"Cerita sama kakak, ini ada apa?"
Vatania yang sedaritadi duduk melihat bunda dan kakaknya berbicara, kini bangkit dan langsung memeluk erat hydra sambil tak kuasa menahan tangis "Kak.. ayah udah ngecewain kita semua"
"Maksudnya?"
"Ayah bakalan dipenjara kak"
"Ayah kenapa?Tolong jangan bertele-tele"
"Ayah terlibat kasus suap menyuap, dan ternyata ayah yang membantu teroris khaelani tityawira membawa 10kg sabu-sabu ke Barcelona. Kak ayah yang bawa pesawat terbangnya saat itu"
Tidak pernah ada berita seburuk apapun itu yang pernah hydra sebelum hari ini terjadi. Ayahnya, selama 27 tahun mengendarai pesawat udara, seorang senior yang terkenal dengan kecekatan dan kerendahan hatinya ternyata terlibat kasus yang sangat serius. Hydra masih diam ditempat terkejut dan belum bisa berpikir baik sampai akhirnya fakta kedua membuatnya sangat marah dan juga.. sangat kecewa dunia dan akhirat
"Dan ayah punya istri simpanan kak, dan perempuan itu.. perempuan itu anak design semester akhir di fakultas kakak"
Kali ini tangisan bunda memecahkan ruangan, terdengar pilu dan juga sakit
***
Jangan lupa tekan tombol "Bintang" nya yaaak.. Makasih buat yg udah vote. Semoga urusan nya di sepanjang 2020 ini lancar, baik dan berhasil. Aamiin
:) :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika koma menjadi titik
Romance"Permisi bang abang, lah seru amat ini kumpul-kumpul" seorang gadis datang entah darimana, menghampiri kerumunan pemuda dengan satu pemuda lain yang duduk bersimpuh dengan pelipis mata mengeluarkan darah "Wah abang ini kalah main? jadi yang kalah mu...