PART 9

182 9 0
                                    

"Ra" Sarah datang menghampiri sehira yang masih berdiri ditempatnya, sudah sekian menit sehira belum ada niat untuk segera pergi. Mata nya masih tertuju pada laki-laki yang kini tengah berjalan ke sudut jalan sampai lelaki itu menghilang ditikungan setelah itu baru sehira balik badan, dia baru sangat sadar ketika beberapa teman nya berdiri tidak jauh darinya dan beberapa senior juga junior baru mereka kompak melihat sehira dengan pandangan yang kurang bisa sehira artikan

"Lo gapapa?"

"Sar gue mau sendirian dulu, boleh?"

Sarah mengangguk dia tau betul sahabatnya kini sedang tidak ingin ditanyakan apapun "Bareng sama gue ke stasiun nya ya" Lalu sehira mengangguk setuju

***

"Jadi begini ya muka lo kalau lagi ketauan frustrasi?"

Hydra dan Satria, dua orang yang dulu jadi tangan kanan nya dosen-dosen sefakultas. Dua orang yang paling bisa diandalkan kalau di kampus, yang satu kelewat jenius sampai semester tiga aja udah jadi wakil ketua presiden mahasiswa, yang satu punya skill public speaking yang mumpuni. Satria itu paling jago kalau soal melobby apapun, dia juga satu satunya pewaris harta kekayaan Iglobe perusahaan swasta yang bergerak dibidang komunikasi informasi yang kini telah banyak dikenal seantero Jawa, ibunya seorang dokter bedah jantung tapi Satria lebih memilih multimedia, dia suka mengeksplore alam dan berhasil membangun youtube channel dengan 10rb subscribers saat ini

"Maksud lo?"

"Gue kenal lo pas dari lo masih culun abis dikampus ini, sampai akhirnya jadi orang yang paling berpengaruh dikampus, terus masuk ke dalam masalah kehidupan lo tapi.. baru ini gue liat lo se-frustrasi itu gara gara sehira"

Hydra mengambil satu rokok filter dari tangan Satria "Mana korek lo?"

"Lo yakin?"

"Masih anggap gue cupu?"

"Lo gak cupu goblok, nyium bau sampah aja lo muntah ini gimana lo nyebat"

"Udah mana sini ah"

Satria memberikan koreknya dan membantu menyalakan rokok yang hendak Hydra hisap sampai rokok itu berhasil terbakar

"Lo isep pelan-pelan"

"Gak usah diajarin"

Hydra menghisap rokok nya perlahan lalu mengeluarkan asap rokok dari mulutnya, Satria melihat mata Hydra sudah memerah, dan beberapa detik kemudian Hydra memukul mukul dada nya

"Udah gue bilang kan, lo goblok kalau kayak gini"

Hydra menatap rokoknya lekat-lekat, pikirannya berantakan hatinya pun berantakan "Kalau gue kenapa-kenapa gue harap lo bisa jagain Sehira dengan baik"

"Dra.."

"Dia satu satunya perempuan yang pengen gue lindungin setelah nyokap dan vataina"

"Lo gak bakal kenapa kenapa"

"Tolong jagain sehira sat, jagain dia dari jangkauan Vera dan keluarganya"

"Wah gila.."

"Gue percaya sama lo"

***

Pukul 10 malam. Perut sehira keroncongan, dia baru ingat kalau zat zat yang baru masuk ke dalam perutnya cuma tadi pas sarapan aja itupun karena dipaksa bunda. Tadi sehabis pulang dari kampus sehira ketiduran sampai melewatkan jam makan malam nya

Sehira keluar dari kamarnya, baru mau menutup pintu sehira melihat pintu kamar abangnya terbuka. Sehira kepikiran sesuatu lalu segera ke kamar abangnya. Dilihat abangnya sedang menerima telepon, sehira masuk dan duduk diatas kasur abang nya. Abangnya melirik sehira dan tersenyum

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketika koma menjadi titikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang