"Abang hutang satu penjelasan sama aku"
Beberapa menit yang lalu selepas sholat subuh berjamaah aku, bunda dan abang baru saja mengantar Hydra pulang sampai ke depan pintu gerbang. Tadi dia juga bertemu dengan ayah, dan sama seperti bunda dan abang ayah juga mengenal dekat Hydra sampai terakhir dia menyalami punggung tangan ayah, sempat sempatnya ayah mengelus kepala nya selayaknya anak sendiri. Seluruh keluargaku mengenal laki-laki sok misterius ini, lucunya aku tidak tau tentang dia sama sekali
"Kamu kali dek yang hutang penjelasan sama abang"
Sekarang pukul 6.15 pagi, kami berempat duduk khidmat di ruang tamu. Ayah sudah dengan kopi susu nya, satu jam lebih cepat dari biasanya karena hari ini ayah ada meeting pagi, abang sudah duduk tegak memandang penuh arti kepadaku. Oke, mau bagaimanapun memang harus cerita kan
"Dia senior aku bang"
"Abang tau"
"Ya dia anak design juga, tapi nunggak sks karena cuti setahun ceunah "
"Abang juga tau"
"Terus yang abang belom tau apa? justru aku yang gak tau apa apa disini"
"Apalagi dek, ya hubungan kamu sama Hydra itu apa?" ini suara bunda, dan ayah ikut mengangguk
"Senior dan junior udah jelas kan bun"
"Gak biasanya kamu menjelaskan suatu hal bertele-tele gini"
"Yah ampun, aku juga baru kenal dia kok, lah kan abang, bunda, sama ayah yang kenal dia udah lama sekarang coba cerita, dia itu siapa?"
"Daritadi abang gak denger kamu jelasin soal kamu pacaran sama dia?"
WHAT? Siapa yang pacaran? Ini pasti Hydra kampret yang ngomong enggak enggak. Oke sehira, exhale inhale..
"Pura-pura aja bang, dia lagi punya masalah sama keluarga nya. Dia gak sengaja bilang aku pacarnya dan baru aja 2 minggu yang lalu dia minta tolong sama aku. Awalnya aku bingung tapi.."
"Tapi....?"
"Jangan bilang kamu fall in love at the first sight deh sama dia ya? Hih, kisah cintamu kok kayak novel novel jadul nya bunda sih dek"
"Apasih bunda, siapa juga yang kayak gitu. Ya pokoknya aku liat dia memang butuh bantuan aku"
"Semudah itu dek kamu bantuin orang yang katanya baru aja kamu kenal?"
Ini sebenernya ada apa sih, mereka tadi baru aja haha hihi huhu loh sama si Hydra, pas orangnya udah gak ada kenapa jadi pada dingin gini sih?
Sampai bingung mau jawab pertanyaan abang, interupsi bunda membuyarkan lamunan "Tapi gak apa apa juga sih dek kamu sama dia, wong dia tinggi ganteng begitu, kamu kan cebol ya bagus anakmu nanti biar bagus"
"Bunda rusuh deh pagi-pagi"
Bubar. Jalan.
"Dek..."
"Nanti aja bang. aku kebelet pup"
***
Siang pukul 14.30 sehira sudah duduk dikantin kampus. Hal yang terbilang sangat jarang karena biasanya sehira suka pesan makanan lewat aplikasi ojek online ketimbang sumpek sumpekan di kantin. Hari pertama masuk kuliah di semester 3, kampus kayak Jakarta kalau diliat dari lantai 21 Perpustakaan Nasional, padat penduduk.
Tapi sebetulnya ada yang sedang sehira cari, makanya dia mau aja ikut sarah ke kantin cuma buat beli jus alpukat. Apa yang sehira cari? Bukan 'apa' tapi 'siapa' yang sehira cari
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika koma menjadi titik
Roman d'amour"Permisi bang abang, lah seru amat ini kumpul-kumpul" seorang gadis datang entah darimana, menghampiri kerumunan pemuda dengan satu pemuda lain yang duduk bersimpuh dengan pelipis mata mengeluarkan darah "Wah abang ini kalah main? jadi yang kalah mu...