Bagian 2 : Dia Yang DiRindukan

239 42 8
                                    


Pagi ini Erika berangkat kesekolah pukul 6.15 seperti biasa. Cukup 30 menit sampai kesekolah dan Erika memarkirkan mobilnya. Ia memilih diam sebentar di dalam mobil, saat sedang memainkan ponselnya Erika melihat Reza yang sedang berboncengan dengan cewek didepannya. Yang lebih parahnya lagi, Cewek itu memeluk Reza saat dibonceng.

dia siapa? apa sepupunya?.

Beberapa pertanyaan ada dipikirannya. Saat Reza memarkirkan motornya dan cewek tersebut turun, Reza membukaan kunci tali helm cewek itu.

Sakit? Iya! .

.
.
.
.
.
.
.
.

Bel masuk sudah berbunyi beberapa menit lalu. Karena keasyikan main ponsel jadinya Erika telat. Ia berjalan agak cepat menuju kelas. Meskupun sudah bel tapi ada juga siswa atau siswi yang masih diluar kelasnya karena belum ada guru yang masuk, termasuk Reza dan teman-temannya.
Langkahnya terhenti karena salah satu teman Reza yaitu Sandi tiba-tiba berdiri di hadapannya.

"Eh Erika, Reza kangen tuh" goda Sandi pada Erika sambil menunjuk Reza dengan dagunya.

"Apaan sih San, Minggir dong gue udah telat" balasnya.

Sekilas Erika melihat kearah Reza yang sedang fokus pada ponselnya seolah ia tak mendengar yang dikatakan oleh Sandi. Saat melihat Reza, Erika masih penasaran dengan cewek yang tadi dibonceng oleh Reza.

“Minggir San lo halangin jalan gue” Erika mendorong bahu Sandi dan membuat Sandi menyingkir dari hadapannya dan memberinya jalan.

Sesampainya di kelas ternyata sudah ada Bu Anita, guru sejarah yang sedang menjelaskan materi.

“Sialan, telat nih gara-gara si Sandi” Gumamnya sebelum masuk kedalam kelas.

"Assalamualaikum bu, maaf saya telat" Erika masuk dan langsung menyalami Bu Anita. Beliau pun mempersilahkan Erika duduk dan melanjutkan pelajaran.


*****

Pelajaran pertama dan kedua telah selesai. Tak sedikit dari siswa ataupun siswi yang pergi kekantin karena bel istirahat sudah berbunyi. Tetapi Erika memilih untuk berdiam dikelas.
Erika mengedarkan pandangannya kesekitar kelas dan menemukan Andi yang sedang membereskan buku-bukunya, lalu ia teringat soal Surya yang tiba-tiba menambahkan nomernya di LINE.

"ANDI!" panggilnya dengan suara agak keras. Padahal tidak usah keras juga bisa, toh dikelas Cuma ada mereka berdua.

"Apaan?" Andi menghampiri Erika.

"Lu ngasih nomer gue ke si Surya ndi? Yang tau nomer gue itu cuma lu, Afnan, Silla, Ade, sama Reza, nomer itu privasi bagi gue".

"Hehe Sorry Er, soalnya dia maksa banget. Dia suka sama lu kali Er makanya ngebet banget pengen punya nomer lu, udah ah gue mau kekantin lapar" Andi langsung pergi dari hadapan Erika.

" ANDII!"

"Apa lagi sih?" Andi berhenti di ambang pintu dan melihat malas kearah Erika.

"Pengen siomay dong hhehe" Erika terkekeh.

“hmm” artinya Andi meng-iyakan.

Erika dan Andi memang cukup dekat sejak kelas 11, tapi tidak sedekat Afnan dan Silla yang sudah dekat sejak kelas 10. Merka berempat suka jalan bareng jika Andi sedang bosan dengan kegiatannya. Semenjak Andi masuk ekskul futsal dan mengenal Surya, Andi jadi jarang main bersama mereka bertiga karena sibuk dengan latihan.
Tak lama kemudian Andi datang dengan 1 porsi siomay ditangannya bersama Afnan dan Silla dibelakangnya.

"Nih pesenannya neng" Ucap Andi seperti abang-abang tukang siomaynya dan menaruh di hadapan Erika.

"Makasih ya kang siomay" Balasnya dan langsung melahap siomay yang diberikan Andi.

Andi pun duduk disebelah Erika dan memfokuskan diri pada ponselnya. Sedangkan Afnan dan Silla duduk di bangku depan yang kursinya dihadapkan kebelakang. Jadinya mereka berhadap-hadapan.
Saat sedang asyik dengan obrolannya, pandangan Erika teralihkan oleh seorang cewek yang tadi pagi dibonceng Reza sedang berbincang dengan temannya tepat didepan.

"Gais liat deh, kalian tau ga dia siapa?" tunjuk Erika kearah Cewek tersebut.

"Ohh itu Novi anak 11 IPS 3" Ucap Andi datar sambil menyuapkan siomay milik Erika kemulutnya.

"Ihh Andi itu punya gue!" Erika memukul pelan bahu Andi.

"Lo kenapa tau dia namanya Novi?".

"Wah jangan-jangan dia mantan lu Ndi, mantan lu kan banyak disini ?" tuduh Silla.

"So tau lu Sil, gue enggak punya mantan disini".

“Masa sih? Kok gue sering liat lu deket sama cewek-cewek disekolah ini, apalagi sama adik kelas”.

"Merekanya aja yang deketin gue, mungkin karena gue ganteng kali dideketin banyak cewek disini" Andi menujukan wajah so cool nya.

"Lu cemburu ya Sil gue deket sama banyak cewek" lanjutnya .

"Males bangettt" jutek Silla.

“Lo kenapa nanyain tuh cewek Er?”.

“Ah gak kenapa-kenapa ko, Btw kok lu kaga bareng si Surya sekarang?" Erika mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Dia lagi banyak tugas tuh dikelasnya, tadi cuma ketemu dikantin. Oh iya btw juga itu siomay si Surya yang bayar".

Hah!Surya bayarin siomay gue? Banyak utang budi nih gue ke dia.

"Kayanya si Surya suka sama lu deh Er" Celetuk afnan .

“Apa hubungannya bayarin siomay sama dia suka gue?”.



*****

Brukk

Seseorang telah menabrak Erika hingga terjatuh dilantai.

"Aw" Rintihnya sambil mengusap-usap lutut yang terkena lantai.

"Sorry sorry gue enggak sengaja" Ucapnya sambil membantu Erika bangun "Erika? Lo gapapa?".

Deg

Reza?

"Ah gue enggak apa-apa kok Za" Erika berusaha bediri yang dibantu Reza sambil menahan sakit dilututnya.

“Enggak apa-apa gimana lutut lo mulai berdarah tuh, gue obatin di UKS yuk”.

Gue kangen lu za.

Diam dan melihat kearah Reza.
Hanya itu yang Erika lakukan sekarang.

"Udah ayo nanti infeksi tuh" Reza menarik tangan Erika pelan menuju UKS.

.
.
.
.
.

Di UKS Erika diam-diam memperhatikan Reza yang sedang membersihkan dan mengobati lututnya.

"Akhirnya selesai" Reza berdiri dan menyunggingkan senyum dibibirnya.

"Em,, thanks Za" Ucap Erika dengan canggung.

"Haha kaku amat lo, Biasa aja enggak usah canggung gitu Er gue itu emang mantan lo bukan berarti lo enggak kenal gue kan?" ucapnya

Erika membalasnya dengan senyuman.

"Za “.

Erika ingin sekali bertanya tentang cewe anak 11 IPS 3 yang dibonceng Reza tadi pagi, tapi memangnya Erika ini siapa bertanya tentang cewe itu pada Reza. Toh sekarang Erika bukan pacarnya lagi dan sudah enggak berhak untuk tau.

"Iya Er?".

"Ah bukan apa-apa kok Za".

"Yaudah, lu bisa kekelas sendiri atau mau gue gendong? Hhehe" Reza terkekeh.

"Ahaha enggak usah za, gue udah bisa jalan sendiri kok". Erika menyunggingkan bibirnya.

"Kalau gitu gue duluan ya Er" Reza pun meninggalkan Erika di UKS sendiri.

"I miss you Za" Erika mengucapkan kalimat itu saat Reza benar-benar sudah pergi.

^^^^^


####

Don't Forget Vote ya 😉
Meskipun ga nyambung, hehe 😝

Tentang DIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang