EPILOG

209 18 0
                                    

Senin pagi yang begitu cerah dan menyegarkan bagi Surya dia bangun dengan begitu bersemangat dan langsung mencari ponsel miliknya. Setelah menemukannya ia mengotak-atik ponselnya dan menaruhnya di meja lalu ia bergegas kekamar mandi.

Selesai mandi dan bersiap-siap Surya melihat ponselnya lagi dan mengetikan sesuatu disana lalu melangkahkan kakinya keluar kamar menuju dapur dan mengambil 4 potong sandwich yang sudah disiapkan ibunya dimeja makan lalu menyimpannya di kotak makannya dan tak lupa diletakannya Post it.

"Buat dia lagi?" tanya ibu Surya.

"Hehe iya bu, Surya berangkat dulu ya assalamualaikum" Surya mencium punggung tangan ibunya lalu berjalan kearah garasi untuk mengambil motornya dan menjalankannya.
Sekitar 15 menit Surya menghentikan motornya didepan rumah milik seseorang.

Surya mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan tak lama Erika keluar dari rumahnya menghampiri Surya yang sedang duduk diatas motornya.

"Pagi Surya" sapa Erika dengan senyuman manisnya.

"Udah sarapan?" tanya Surya.

"Belom".

"Lah kenapa belum?".

"Karena gue yakin lo pasti bawain gue sandwich sama post it yang berisikan emoticon hahaha".

"Anjirrr kok tau sih pacar gue ini hahaha" Surya mengeluarkan kotak makan dari dalam tasnya dan memberikannya pada Erika.

"Btw ya kenapa lo di setiap ngasih sandwich ke gue selalu ada post it" Ucap Erika saat menerima kotak makannya.

"Itu ungkapan isi hati gue Er"

"Isi hati?" Erika bingung.

"Udah buruan naik, nanti telat" Dengan sengaja Surya membiarkan Erika kebingungan dengan ucapannya tadi.





*****
Sesampainya disekolah Surya memarkirkan motornya, Erika turun diikuti Surya. Mereka berdua berjalan meriringan menuju kelasnya masing-masing kelas Surya berada tepat 3 ruangan setelah kelas Erika.

"Mangat belajarnya, gue kekelas dulu" Surya berkata sambil mengacak-acak rambut Erika.

"Iya lo juga" Erika tersenyum pada Surya dan masuk kedalam kelas teman-teman dikelasnya yang sedari tadi memperhatikannya kini berkicau dan ricuh.

"Acieeee Erika udah jadian sama Surya".

"Akhirnya ada pengganti Reza juga".

"Ditunggu Er di kantin traktirannya".

"Sekarang Erika kaga akan galau karena si Reza lagi dong".

"Cie Erika cie"

Seperti itulah kalimat-kalimat yang didengar Erika pagi ini. Belum juga Erika duduk ia sudah di semprot oleh pertanyaan Silla dan Afnan.

"Woi kenapa lo kaga cerita di grup sih?".

"Kapan lo jadian sama si Surya?".

"Gimana dia ngomongnya? Lo baper ga pas dia nembak lo?".

"Gue belum duduk woi, biarin gue duduk dulu ngapa" Ucap Erika sembari mendaratkan tubuhnya dikursi.

"Nah lo udah dudukkan, ayo cerita mumpung belom ada guru" kepo Silla.

"Jadi gin-" cerita Erika terpotong oleh datangnya Andi dan duduk bersama Erika disebelahnya.

"Ngapain lo kesini?" tanya Afnan pada Andi.

"Mau denger curhatan dia" Andi menunjuk Erika.

"Kan lo udah tau ceritanya bego".

"Oh ini lo nyeritain yang pas si Surya nembak lo?" Erika menganggu.

"Lah kenapa dia udah tau dan kita belum tau Er?".

"Udah mulai rahasia-rahasiaan lo sama kita?".

"Ini baru mau gue ceritain, pada diem napa"

Erika memulai ceritanya dan Afnan serta Silla mendengarkan setiap detail apa yang didengarkannya. Sedangkan Andi ia memilih fokus pada ponselnya karena dia sudah tahu apa yang diceritakan Erika.






*****
Ditengah pelajaran Erika merasa lapar dan ia ingat dengan kotak makan yang Surya berikan tadi pagi padanya. Lalu ia membuka dan mendapati Post it yang kali ini bukan Emoticon sebesar Post it itu melainkan tulisan yang berisi:

"You're so special Erika, kali ini gue enggak akan ngasih Post it yang berisi emoticon lagi. Karena sekarang gue bisa ungkapin ekspresi gue ke lo secara langsung tanpa harus digambar dulu di Post it ini. Dan gue berharap lo bisa cepat-cepat lupain masalalu lo, dan menata masadepan lo bersama gue. Love you Er".

"Love you too Surya, gue juga berharap semoga lo enggak bakal pernah nyakitin gue"
Senyuman bahagia begitu terlihat diwajah Erika pada saat itu juga
-The End-


####

Don't Forget Vote ya 😉
Meskipun ga nyambung, hehe 😝

Tentang DIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang