Bagian 7 : Baikan

168 24 4
                                    

Pagi ini Erika datang lebih pagi dari biasanya, karena ia tidak mengerjakan PR nya. Ia berniat untuk menyalin dari Ade, sang ketua kelas yang selalu mendapatkan peringkat 1 di kelasnya.

"Ade liat tugas lo dong hehe" pinta Erika pada Ade saat baru masuk kekelas. Didalam kelas baru ada 3 murid termasuk Ade.

Erika berjalan menuju tempat duduk Ade yang tepat berada di belakang. Biasanya murid pintar seperti Ade ini duduknya di depan, tapi tidak dengan Ade. Ade bilang "Duduk dibelakang itu biar bisa ngawasin dan mantau kalian(seisi kelas) dari belakang".

"Lu datang pagi pagi gini cuma buat nyalin PR Er?" Ucap Ade seraya mengeluarkan buku PRnya.

"Heheh iya De, gue lupa kalo ada PR" Erika menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kenapa enggak chat aja, ngeribertin diri lu aja datang pagi-pagi Cuma buat nyalin pr gue".

"Paket data gue abis De hehe".

Karena Erika belum sarapan dirumah ia menggerakan tangannya dengan cepat untuk menyalin tulisan Ade ke buku tulis miliknya dan setelah selesai menyalin ia akan kekantin untuk mencari makan.

"Thanks de, lu paling the best deh" Erika mengembalikan buku Ade, dan melangkah ketempat duduknya untuk menyimpan tas miliknya dan pergi kekantin.

"De kekantin enggak, gue traktir deh?" ajak Erika pada Ade.

"Kaga, mager gue" tolak Ade.

"Yaudah deh" Erikapun melengos dari hadapan Ade.

Di ambang pintu, Erika melihat Afnan yang berjalan menuju kelas. Saat Afnan sudah berada di hadapannya Erika mulai berbicara padanya.

"Nan gue mau minta maaf soal- " ucap Erika terpotong.

"Udah Er lupain aja" Afnan menepuk bahu kiri Erika dan tersenyum.

"Gue malu sama lo, karena gue enggak percaya sama sahabat gue sendiri. Dan gue malah percaya sama orang yang udah nyakitin gue Nan".

"Er gue bilang udah lupain aja, itu pembelajaran buat lo dan jangan sampai lo jatuh kelubang yang sama 3 kali" Afnan mengangkat 3 jarinya. Erika mengangguk.

"Misi-misi air panas nih!" Afnan dan Erika pun dengan cepat minggir mendengarnya.

"Anjir, Andi gue kira bener lo bawa air panas".

"Ya lo pada ngalangin jalan masuk gue sih, Cie ceritanya udah baikan nih?" Andi baru menyadari kalau Afnan dan Erika sudah berbaikan.

"Eh Nan ke kantin yu laper nih" ajak Erika pada Afnan dan mengabaikan pertanyaan Andi.

"Kaga ah Er gue masih kenyang tadi makan dirumah" timpal Andi.

"Ehh Kutil Fir'aun gue ngajak Afnan bukan lu".

"Yaudah sih yah".

"Eh Ndi sekalian bawain tas gue nih kebangku heheh" suruh Afnan.

"Rese ya lu pada" Andi pun membawa tas Afnan dan menaruhnya ke tempat duduk milik Afnan. Afnan dan Erika hanya terkekeh melihat Andi yang mau-maunya disuruh Afnan.

Tentang DIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang