Bagian 6 : Terungkap

177 30 7
                                    

Afnan terlihat frustasi karena temannya tidak mempercayai ucapnya. setelah tadi berbicara dengan Erika diparkiran Afnan berjalan menuju toilet. Langkahnya terhenti saat melihat Reza berjalan sendiri dari arah yang berlawanan.

“gue tau lo bakal nyakitin Erika lagi kan?" ucap Afnan datar saat Reza melewatinya. Reza langsung berhenti dan membalikan tubuhnya menghadap Afnan.

"lo ngomong sama gue?" Reza menunjuk dirinya.

"Maksud lo apa ngedeketin sahabat gue lagi dengan cara taruhan sama temen lo itu!?" ucap Afnan dengan suara agak keras yang kebetulan di koridor toilet tidak ada siapa-siapa.

"lo ngomong apa sih nan?".

"Jangan pura-pura bego deh lo! Liat aja kalo lo nyakitin Erika lagi " Afnan pun pergi meninggalkan Reza setelah menyelesaikan ucapannya .

.
.
.
.
.
.
.
.

****

Beberapa hari lalu Afnan dengan 3 buku paket ditangannya berjalan menuju perpustakaan melewati koridor kelas 11 IPA 3 ia berniat untuk mengembalikan buku tersebut.

"Za gue liat liat lo deket lagi ya sama si Erika" 
Kalimat itu terdengar ditelinga Afnan saat itu. Karena penasaran Afnan mendekati sumber suara itu dengan cara ia menyandarkan tubuhnya ketembok tempat suara itu berasal.

"hmm" itu suara Reza.

"Terus si novi gimana?"

“Novi? Apa jangan-jangan Novi yang waktu itu si Erika Tanya?” Afnan bergumam pelan.

"Kaga gimana gimana dia masih milik gue"

"Terus maksud lo apa deketin si Erika lagi?"

"Lah gue disuruh si Sandi buat deket lagi sama si Erika, kalo gue berhasil deket lagi dia bakal ngasihin motornya buat gue. Ya lumayan lah dapet motor hahaha"

"Sa ae lu za".

“Sialan si Reza”.
Afnan yang sudah emosi bersiap untuk mendatangi Reza tapi gagal ia dipanggil oleh salah satu guru.

.
.
.
.
.
.
.
.

****

Afnan yang sedang duduk menyendiri di pinggir lapangan sambil membaca buku novel yang ada ditangannya, tetapi ia tidak benar-benar membaca Ia melamun memikirkan percakapan yang ia dengar tempo hari saat ia sedang melewati kelas IPA.Silla? Silla tidak masuk hari ini karna dia ijin ada urusan keluarganya.

Saat sedang melamun Afnan disadarkan oleh seseorang yg mendekatinya.

"Nan sendiri aja lo" ucap seseorang itu.

"Eh Surya, iya nih".

"Erika sama Silla mana?" Surya langsung duduk di samping Afnan.

"Silla ijin enggak masuk, kalo Erika.." Afnan diam sejenak. "gue lagi ada problem sama dia".

"Kalo boleh tau problem apa, siapa tau gue bisa bantu lo?" Surya penasaran.

Afnan pun menceritakan kejadian tadi pagi di parkiran dan beberapa hari lalu yang membuat Afnan dan Erika menjadi seperti ini. Saat Afnan bercerita Surya hanya menganggukkan kepala saja.

"Nan gue duluan ya gue mau ketoilet". Afnan menjawab dengan deheman.

Disisi lain Surya sebenarnya tidak pergi ketoilet, tapi ia pergi mencari Reza.

Tentang DIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang