Sembilan

15 6 0
                                        

'Terimakasih untuk selalu ada buat gue.'
-war.

Setelah Sarah mengikuti pelajaran di sekolah, dia tidak berniat untuk pulang. Sarah melajukan mobilnya ke arah yang beralawanan dengan rumahnya. Tadinya dia mengajak Caca, tapi Caca hanya bisa menyusul karena harus kerja kelompok terlebih dahulu.

Saat sampai di tempat makan yang berada di daerah Kelapa Gading, dia memesan makan dan menunggu seseorang. Tak lama, seseorang yang dinantikannya datang.

"Hai!" sapa Rian yang tidak lain kekasih Sarah.

"Hai. Aku kangen sama kamu." ujar Sarah. Sarah berpura-pura untuk tidak mau tahu tentang Agnes.

"Aku juga, sayang." Rian mencium kening Sarah.

Dead air.

Mereka terdiam cukup lama. Rian sibuk bermain game yang ada diponselnya, sementara Sarah sibuk menyantap makanan yang ada diatas meja. Karena sudah terlalu lama tidak bicara satu sama lain, alhasil Sarah angkat bicara.

"Tumben kamu main ponsel terus." ucap Sarah.

Rian mematikan ponselnya kala mendengar ucapan Sarah. Dia tahu betul Sarah sedang kesal padanya.

"Kamu sayang nggak sama aku?" tanya Sarah.

"Kok kamu tanya begitu sih?" tanya Rian bingung. "Kalau aku nggak sayang sama kamu, aku nggak akan nembak kamu waktu itu."

Sarah tersenyum kikuk. "Berarti kamu nggak punya cewek selain aku 'kan?"

"Jelas enggak, sayang." Rian mengelus-elus rambut Sarah seraya tersenyum.

Senyum Sarah mengembang saat itu. Dia memang susah untuk menahan rasa ingin terbang. Walau sudah 6 bulan berpacaran, dia masih merasa baru pacaran. Sarah ingin menanyakan tentang isi snapgram Agnes, tapi niatnya terhalang karena Rian yang selalu bersikap manis padanya.

"Kamu jangan dekat-dekat cowok lain ya. Inget, kamu udah punya aku." ucap Rian tersenyum.

"Iya iya. Aku janji." balas Sarah.

                            ***

"Bang, ini caranya gimana ya?" tanya Yezkiel saat itu. Azka menjelaskan semua cara yang diingatnya sewaktu SD. "Makasih ya, Bang." ucap Yezkiel.

Azka merebahkan tubuhnya diatas kasur milik Yezkiel. Azka terlihat sedang berpikir tentang sesuatu.

"Abang mikirin apa?" tanya Yezkiel. Azka bangkit dari posisinya dan menggelengkan kepalanya.

"Nanti kamu SMP mau dimana?" tanya Azka.

"Aku sih maunya di Jakarta aja, Bang." ucap Yezkiel.

Azka tersenyum kala mendengar ucapan adiknya itu. "Kalau abang? Mau kuliah dimana?" tanya Yezkiel lagi.

Azka menaruh jari telunjuknya didepan bibirnya dan mengerutkan alisnya. "Kalau abang, maunya di Amerika. Biar dapet cewek cantik." ucap Azka lalu terkekeh.

Yezkiel yang mendengar itu terikut tertawa. "Amin deh, Bang."

"Yezkiel, gue kangen sama lo." ucap Azka yang mengingat momen itu. "Gue harus bikin Yezkiel balik lagi."

Azka meraih ponsel dalam sakunya lalu menghubungi nomor milik adiknya itu. Berharap Yezkiel yang berbicara, tapi malahan operator yang berbicara.

"Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan."

Azka mematikan teleponnya lalu membuka aplikasi Instagram. Dia membuka profil Sarah. Dilihatnya, foto Sarah sangat manis dengan gaya berdiri sambil tersenyum ke arah kamera. Tanpa sengaja, Azka menekan tombol love dibawah foto itu.

You Belong With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang