Duabelas

9 2 1
                                        

Sudah seminggu Daniel tidak pulang ke rumah. Rasa rindu sudah tidak dapat ditampung oleh Sarah. Dia mencoba menelfon Daniel siang itu, tapi tidak diangkat.

Mungkin sibuk, pikirnya.

Sarah menuruni anak tangga yang ada dirumahnya. Dilihatnya sekeliling tidak ada orang. Miranda pergi ke acara arisan dengan teman-temannya, Gibran? Ia tidak tahu abangnya dimana. Bik Ina? Mungkin di dapur.

Dia langsung menuju dapur. Dan tentu saja dugaannya benar. Wanita paruh baya itu sedang memotong bawang.

"Eh ada Non Sarah." ucap Bik Ina saat tersadar dibelakangnya ada Sarah.

"Abang kemana, bik?" tanya Sarah.

"Oh! Anu.. Katanya dia mau main sama temen-temennya, jadi pulang agak malam."

"Oh gitu ya, bik." ucap Sarah. "Tolong masakin telor dadar ya, bik."

Bik Ina hanya menganggukan kepalanya  pada Sarah. Tidak lama kemudian, Bik Ina mengantarkan makanan Sarah. Sarah langsung melahapnya dengan cepat sampai-sampai ia tersedak. Bik Ina langsung mengambil minum dan menegukkannya pada Sarah.

"Aduh.. Non pelan-pelan makannya kayak lagi dikejar Lucifer aja." ucap Bik Ina.

Sarah hanya menatap Bik Ina dengan pandangan kosong. "Non! Kenapa bengong atuh? Mikirin apa sih?" tanya Bik Ina.

Sarah terkekeh pelan. "Mikirin jodoh, bik."

"Loh? Bukannya Non Sarah udah pacaran sama Den Rian ya?"

"Udah mau putus, bik." ucap Sarah. "Udah ah bik! Sarah mau ke kamar aja."

                            ***

Di lain tempat, ada seseorang yang sibuk bermain game dengan teman-temannya. Mereka adalah Azka, Alex, Vino, dan Gilang. Mereka memang sama-sama bermain game. Tapi bedanya, Azka dan Alex bermain ps atau biasa disebut PlayStation, sementara Vino dan Gilang bermain mobile legend.

"Udahlah, lo kalah-kalah aja!" ucap Vino.

"Yeh.. Gue nggak kalah cuma belum menang aja." jawab Gilang.

"Sama aja, goblok!"

Azka hanya terkekeh mendengar percakapan mereka yang ngawur. Vino yang pelitnya nauzubillah padahal anaknya pengusaha, Gilang yang tidak nyambung dan kadang garing, Alex yang playboy, setiap bulan ganti-ganti cewek. Bagaimana bisa mereka berteman sedekat itu? Sampai ini Azka belum mendapatkan jawabannya.

"Woy! Gantian dong main ps-nya!" ucap Gilang.

"Nanti yak 5 tahun lagi!" sahut Alex.

"Hah? 5 tahun lagi kan kita udah kuliah. Udah sekarang aja! Gc!"

Azka dan Alex bertatap muka sebentar lalu menepuk dahi mereka sendiri. "Bego banget sih lo, Lang!" ucap Azka.

"Justru itu, gue disekolahin, kalau enggak, gue bisa bego banget."

Vino langsung meniban badan Gilang kala mendengar jawabannya.

"Ah sakit tolol! Minggir!" ucap Gilang.

"Biarin, gue mau memperkosa lo biar lo nggak tambah bego."

Vino mulai meraba-raba tubuh Gilang layaknya orang ingin memperkosa perempuan. "Goblok, ah! Gue masih perjaka." ucap Gilang.

Vino langsung memukul tangan Gilang cukup keras. "Gue juga kali! Gue mau enaena cuma sama yayang Caca."

                           ***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Belong With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang