De'Lullabhee (Suho - D.O - Chanyeol FF)

Chapter 2 - Park Chan-Yeol

~Play the Multimedia~

Author POV

The Underline Ent. adalah sebuah perusahaan entertainment yang menaungi musisi, penyanyi, terkenal seperti Ken Heart, The Violet, Ji Sung, dan Kang Soo Jin yang sedang pada masa bersinar sekarang. Perusahaan ini yang dirintis oleh seorang musisi terkenal pada masa kejayaannya Park Moo Gang . Dia memiliki seorang anak bernama Park Chan-Yeol yang merupakan CEO Executive di perusahaan itu. Suatu saat ketika pada akhirnya Park Moo Gang akan pensiun, seluruh perusahaan akan jatuh di tangan Park Chan-Yeol. Dia adalah pria yang benar-benar menjaga kewibawaannya. Semuanya itu dapat dilihat dari cara hidupnya yang sangat teratur, mulai dari badan yang bugar dan tegap dengan dada yang bidang dan perut six-pack sempurna bak Mr. Universe, wajah yang rupawan dengan rambut tebal merah-kecoklat-coklatan yang dibentuk sedemikian rupa sehingga membuat wajahnya itu semakin bersinar. Semua itu berkat keteraturannya dalam berolahraga dan menjaga pola makan yang baik. Caranya berpakaianpun selalu pada nilai 10 dan tidak ada seorangpun yang dapat mencela penampilannya. Selain tampan dan berwibawa, dia juga sangat pintar. Dia lulus dengan nilai sempurna Cumlaude di sebuah universitas di lur negeri di bidang music dan managemen. Hal itu dapat dilihat dari bagaimana dia berperan sebagai CEO Executive di The Underline Ent. Pekerjaannya tidak memiliki cacat cela sedikitpun. Akan tetapi hingga sampai saat ini belum ada yang bisa menaklukkan hati si perfect CEO Executive itu. Bukan karena dia jual mahal tapi karena memang belum ada satupun wanita sanggup menembuskan panah cupid dalam hatinya.

Pagi itu hujan turun dengan derasnya membasahi bumi. Hari itu adalah hari pertama hujan di bulan April setelah musim panas yang cukup panjang. Semua bunga yang ada di taman-taman seakan bersyukur karena bisa merasakan air hujan setelah sekian lama mereka berada di bawah sinar matahari. Udara jelas menjadi cukup dingin. Park Chan-Yeol keluar dari Penthousenya menuju lobi. Beberapa gadis yang berpapasan dengannya di lobi seolah-olah meleleh melihatnya namun Park Chan-Yeol tidak mempedulikan itu. Menurutnya mereka terlalu berlebihan. Mobilnya sudah terparkir di depan lobi. Dia sebenarnya memiliki sopir pribadi yang siap mengantarnya akan tetapi, Park Chan-Yeol lebih suka menyetir mobil sendiri.

***

Ah-Reum bersiap-siap untuk ke sekolah. Hari itu Kim Jun-Myeon tidak bisa mengantarnya karena ada pekerjaan yang harus dia selesaikan di perusahaan. Karena hujannya sangat deras, dia tidak ingin mengambil resiko untuk sakit jadi dia memutuskan untuk membawa mobil ke sekolah. Tapi sial saat dalam perjalanan mobilnya mogok. Dia terjebak.

Ah-Reum POV

Inilah yang paling aku benci. Kebiasaanku yang suka lupa membuatku merana di tengah hujan yang deras. Bensin habis dan kuakui itu adalah kelalaianku. Aku berpikir keras apa yang akan ku lakukan agar aku bisa sampai di sekolah tanpa telat . Aku tidak mungkin duduk diam di sini sampai hujan benar-benar reda. Apa aku harus turun saja dan berlari ke sekolah? Kan, sekolah tidak seberapa jauh. Tapi...oh! No...aku tidak ingin terlihat konyol di sekolah dengan penampilan basah kuyup. Tapi aku juga tidak ingin ketinggalan pelajaran. Otthoke?? Ish, Molla olla aku tidak peduli jika aku harus basah kuyup. Ini demi masa depanku. Kuambil tasku di jok belakang dan ku sampirkan di pundakku. Aku keluar dan kukunci mobilku agar nanti aku bisa mengambilnya. Bisa kurasakan air hujan yang sangat dingin itu membekukan diriku. Aku segera berlari menerobos hujan. Seluruh tubuhku sudah basah dan aku yakin bibirku sudah berubah warna dan tanganku juga membeku. Karena air hujan yang begitu derasnya tercurah sehingga membuatku tidak terlalu bisa memperhatikan jalan yang ada di depanku. Aku tersandung sesuatu dan akupun jatuh terjerembab ke aspal. Lututku membentur aspal yang keras. Tapi Tuhan memang baik padaku. Tiba-tiba ada mobil sedan melewatiku dan berhenti di depanku. Aku berdoa dalam hatiku semoga orang yang mengemudi mobil ini adalah malaikat yang akan menolongku. Dan sepertinya doaku terkabul. Seorang namja turun sambil membawa payung. Badannya bagus, tinggi, putih, dan rambutnya yang merah kecoklat-coklatan itu mendapat nilai plus untuk menjadikannya namja yang tampan. Wajahnya cukup menarik perhatianku walaupun tidak sepenuhnya.