~Play the Multimedia~
Author POV
10 tahun silam . . .
"GEUMANHARAGU JUNMYEON-AH!!!" Teriak Chanyeol sambil menarik botol plastik kecil dari tangan Junmyeon sehingga membuat isi dari botol itu tumpah berserakkan di lantai. Pil-pil putih.
Junmyeon menyentak tangan Chanyeol lalu seperti orang tidak waras memungut beberapa pil yang jatuh itu lalu memakannya. Tubuhnya bergetar hebat dan pikirannya sedang tidak jernih.
"Kau akan seperti ini terus, eoh? Kubilang hentikan!" Chanyeol yang geram dengan sikap temannya menarik Junmyeon kasar hingga berdiri. Ditatap wajah sahabatnya itu yang kini nampak berantakan. Air mata menggantung diujung matanya yang hanya dengan sekali kedip pasti langsung jatuh ke pipi. Oh sungguh dia tidak tahan melihat kondisi sahabatnya saat ini. Ini semua karena perempuan itu. Kalau saja dia tidak pergi meninggalkan Junmyeon dengan alasan yang menurutnya sangat egois, sahabatnya tidak akan seperti ini.
"Nan Eottohke?" Sambil tertunduk dan dengan suara berat bergetar, Junmyeon bertanya. Tubuhnya tiba-tiba saja merosot ke lantai.
Chanyeol hanya bisa memandang nanar sahabatnya ini. Dia bingung dan kalut, tidak tahu harus seperti apa menghadapi sahabatnya ini. Ketika tadi dia hendak mengunjungi Junmyeon karena sudah 1 minggu sahabatnya itu absen. Dan betapa kagetnya dia ketika mendapati temannya hendak memasukkan pil-pil itu ke tubuhnya.
Sudah hampir 6 bulan sahabatnya itu menderita depresi yang berat. Selama hampir 6 bulan sahabatny itu nampak sangat menyedihkan. Sering dia mendapati Junmyeon melamun dan kerap ada bekas air mata dipipinya. Badannya terlihat sangat kurus dan kulit susunya nampak lusuh dan jadi pucat karena sang pemilik tidak memperhatikannya lagi. Lingkaran hitam sering dia dapati di bawah mata sahabatnya menandakan Junmyeon kurang tidur. Melihat Junmyeon seperti itu, Chanyeol ikut tersiksa karena dia tidak tahu harus berbuat apa. Satu-satunya orang yang bisa menyembuhkan Junmyeon adalah orang yang juga telah membuat Junmyeon seperti ini.
***
Junmyeon POV
"Kau baik-baik saja? Siapa yang datang?" Tangan Nana di pundakku menarikku kembali ke kenyataan.
"Eoh? Eoh, temannya Ah-Reum menjemputnya." Kataku, berbalik pada Nana dan tertunduk.
"Neo gwaencanha?" Nana terdengar khawatir.
Aku memandangnya, "Aku baik-baik saja ayo kita masuk ke dalam."
Setelah kami masuk, kami duduk kembali di ruang tamu. Aku hanya diam seribu Bahasa yang membuat Nana bertanya lagi, "Neo jinja gwaencanha? kau terlihat sedikit pucat kau tahu."
Aku mengangkat kepalaku dan menatapnya, "kau mau Whiskey?"
***
Chanyeol POV
Kamipun tiba di taman dengan rumput yang hijau. Saat itu waktu menunjukkan pukul 04.00 sore sehingga matahari menjadi warna orange yang membuat taman itu Nampak hangat dengan perpaduan warna itu. Kami pun duduk di bawah sebuah pohon yang teduh. Jujur saja aku masih belum bisa mengalihkan pikiranku dari kejadian tadi saat bertemu Junmyeon sampai Ah-reum menyuruhku duduk.
"Anja." Ucapnya sambal menepuk-nepuk rumput di sebelahnya.
"Eoh." Kataku lalu duduk di sampingnya.
"Hwa, Johda." ujar Ah-reum
Aku menoleh padanya dan mendapati Ah-reum sedang tersenyum sambil menutup matanya, menghirup udara disekitarnya. Pancaran sinar matahari membuat wajahnya Nampak hangat dan teduh. Akupun tidak bisa menahan senyumku.
![](https://img.wattpad.com/cover/139750742-288-k805279.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
De'Lullabhee (Suho - D.O - Chanyeol FF)
FanfictionHan Ah-Reum POV "Kim Jun-Myeon. Bagaimana aku menjelaskan apa artinya dia bagiku? Mungkin terbaik dari yang terbaik, my hero, my "not just an oppa", my ramyeon , my candybar, my aiseukelium, well, technically dia adalah mentor sekaligus babysitterku...