Sebelumnya ....
"Dia sudah meninggal."
Bisa kulihat raut wajah Ahreum berubah menyesal karena telah bertanya.
"Maaf." ucapnya lalu tertunduk.
"Gwaencanha, kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu."
Setelah itu kami makan dalam diam. Selesai makan, ku biarkan Ahreum mencuci piring.
Jujur saja pikiranku akan Soojin belum juga sirna. Aku harus membersihkan pikiranku. Aku lalu berjalan menuju piano dan mulai memainkannya.
- - -
Ahreum POV
"Huwaaa... Akhirnya selesai juga." "ujarku lega setelah menata piring-piring yang kucuci pada tempatnya.
"kemana Kyungsoo?" batinku
........The way you cry, the way you smile
Naege eolmana keun uimiin geolkka?
Hagopeun mal, nohchyeobeorin mal
Gobaekhal tejiman geunyang deureoyo
I'll sing for you, sing for you
geunyang hanbeon deutgo useoyo.....
Lalu ku dengar suara merdunya di ruang tengah sedang bernyanyi.
"Dia bisa bernyanyi?Sungguh suaranya sangat lembut" Batinku, lagi.
Seperti terbius dengan suaranya, aku melangkah menuju ruang tengah.
Kudapati dia tengah melantunkan nada-nada indah itu berpadu cantik dengan suara lembutnya. Kelembutan suaranya seolah memanjakan telingaku dan menenangkan hati.
Tiba-tiba saja aku sudah tidak berdiri di ruang tengah rumah Do Kyungsoo.
Padang rumput? Sedang apa aku disini? Semilir angin yang hangat dan matahari senja yang berwarna jingga menyentuh rumput sehingga menyisahkan warna emas di rumput hijau. Sedang apa aku disini? Lalu aku melihat ada seseorang yang berdiri di tengah padang rumput itu. Seorang gadis yang tidak aku kenal tapi entah kenapa familiar di benakku. Pelan ku melangkah menuju gadis itu, tapi sebelum aku berhasil tiba-tiba jiwa-jiwaku tertarik kembali.
"Kenapa kau melamun seperti itu?" Suara Kyungsoo menyentakku kembali ke kesadaran. Aku sudah kembali berdiri di ruang tengah rumah Kyungsoo.
"A-Aku..." aku masih berusaha mengendalikan diriku yang sempat mengalami kebingungan.
"Kau sudah selesai mencuci piring?"
"Sudah, ada lagi yang harus aku lakukan? Kalau tidak, aku akan pulang."
"Aku rasa tidak, kau boleh pulang. Terima kasih makanannya."
"Sama-sama, kalau begitu aku pulang dulu."
Aku lalu kembali ke rumahku. Di halaman parkir rumahku, ku lihat sebuah mobil yang ku kenal. Aku tersenyum lalu melangkah masuk ke rumah.
"Aku pulang." Ucapku setelah memasuki rumah.
"Annyeong Ahreum..." Sapa Chanyeol Oppa.
"Oppa, kemana saja? Kenapa baru kelihatan?"
"Maafkan aku Ahreum, perusahaan sedang tidak bisa ditinggal. Apa yang terjadi dengan kakimu?"
Mata Chanyeol Oppa tertuju pada gipsku.
Aku nyengir, "Iggeo..."
"Kau pasti akan tertawa setelah mendengarnya Chanyeol-ah. Dia terkilir di kelas tari." Sambung Junmyeon dengan tawa mengejek.
![](https://img.wattpad.com/cover/139750742-288-k805279.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
De'Lullabhee (Suho - D.O - Chanyeol FF)
Fiksi PenggemarHan Ah-Reum POV "Kim Jun-Myeon. Bagaimana aku menjelaskan apa artinya dia bagiku? Mungkin terbaik dari yang terbaik, my hero, my "not just an oppa", my ramyeon , my candybar, my aiseukelium, well, technically dia adalah mentor sekaligus babysitterku...