Tante Cici pergi meninggalkan kami,tinggalah aku dengan Kesya di ruangan itu, aku melihat Kesya sangat bahagia tapi pandangan ku teralihkan ke meja yang ada makan siang Kesya.
"Eh kamu belum makan kan Kes?" Tanyaku.
"Cieeee sekarang udah bilang kamu, biasanya bilang lu gua". Ledeknya.
" Apaan sih Kes, sekarang kamu makan ya biar cepat sembuh terus biar bisa sekolah dan kita bisa ngerjain karya ilmiah kita buat lomba bulan depan". Nasehatku sambil mengambil makananya. Kesya hanya menurut, aku menyuapi dia disisi lain Kesya makan sambil melamun.
(maksih Tuhan... akhirnya aku baikan juga dengan Angga, jaga persahabatan kami tuhan) ucapnya dalam hati. Kesya melihat jaket yang aku pakai dia sangat ingat jaket itu pemberian darinya dan gelang yang aku pakai itu adalah gelang persahabatan mereka.
" Angga...." Panggilnya.
" Hah... Iya? " Jawabku.
" Kamu masih nyimpan jaket dari aku ya? Dan gelang ini gelang persahabatan kita." Ucapnya memegang tanganku.
" Iya aku masih nyimpen dengan baik tapi ya jarang di pakai. Lagi pula kamu juga masih jagain boneka dari aku dengan baik, dan aku sering lihat kamu pakai gelang ini di sekolah". Jelasku padanya.
" Jadi kamu sering merhatiin aku ya di sekolah? " Tanyanya serius.
" Apaan... Kamu pd amat aku ngelihat karna gak sengaja." Jawabku gengsi.
" Alah jujur aja masih aja gengsian." Ledeknya sambil ketawa.
" Udah-udah sekarang kamu makan anggur ini ya dari mama nih." Nyuapin dia.
" Wah tante masih ingat aja sama kesukaan aku." Ucapnya senang. Dia memakan anggur yang aku suapi. Setelah setengah habis dia bilang sudah cukup karna sudah kenyang.
" Sekarang kamu tidur ya, aku jagain." Suruhku. Dia mengangguk setuju aku menyelimutinya.
Kesya tertidur aku duduk di sampingnya melihat Kesya yang lagi tidur.(cantik juga ya kalau Kesya lagi tidur)dalam hati sambil mengelus-elus rambutnya. Tak lama aku juga ikut tertidur sambil mengenggam tangan Kesya aku tak tau berapa lama aku tertidur.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Love A Story
HumorTerkadang gue berpikir melupakan hal yang lalu bisa membuat keadaan menjadi baik. tapi gue salah besar, tapi semakin mencoba untuk lupa bayangan masa lalu terus menghatui. Gue sadar dengan sikap yang terlalu dingin membuat hatinya terluka. "Gue pik...
