Lebih baik kita melakukannya bersama.
🎬
Kamu
Kampus
Senin, 10 Agustus
10.46Kamu melangkah cepat keluar dari ruang kelas, tepat ketika kelas berakhir. Menundukkan wajahmu, agar tak seorang pun memperhatikan.
Tunggu. Keberadaanmu bahkan tak dianggap oleh mereka. Dibiarkan sendiri dan terasingkan.
"Melelahkan," gumammu, kecil.
Kedua tanganmu yang mendekap erat sebuah map dan dua buku matakuliah, sedikit kamu naikan keatas hingga nyaris menutupi bibirmu.
Kamu terus berjalan cepat menyusuri koridor, hingga terdengar suara beberapa orang laki-laki memanggil namamu.
Suatu hal yang seumur-umur tak pernah terjadi sebelumnya padamu.
"Hey, (Y/n)!"
"(Y/n)!"
"Hey, gadis berhoodie merah!"
Kamu tak mengacuhkan panggilan itu. Biasanya, tak sedikit memang mahasiswa kurang kerjaan yang iseng memanggil mahasiswi yang berlalu lalang.
Mengganggu saja, batinmu.
Kamu pun berjalan lebih cepat lagi, menghiraukan panggilan yang ditujukan padamu tanpa berbalik.
"Hey, (Y/n)!"
Anak laki-laki yang sedari tadi memanggil namamu pun tiba-tiba saja telah berada tepat di depanmu.
Tiga orang laki-laki berdiri di depanmu, memandangmu dengan tatapan kesal.
Kamu mengenal ketiganya.
"Jangan pura-pura tidak mendengar kami," ucap salah seorang laki-laki berambut hitam dengan sebuah kamera rekorder.
"Jangan lihat aku begitu. Salahmu sendiri mengacuhkan kami," ucap seorang lainnya dengan tindik berbentuk salib kecil di telinga kiri.
"Hey. Mau bergabung dengan kami?" tanya seorang dari mereka yang berdiri paling tengah.
"Kim Seungmin, Han Jisung, Lee Felix. Kalian mau apa?"
Ya. Ketiga orang laki-laki yang berdiri di hadapanmu ini adalah mereka, yang terbuang.
Sama sepertimu.
Yang pertama adalah Kim Seungmin. Seorang mahasiswa laki-laki yang di cap aneh oleh banyak orang.
Ia selalu sibuk sendiri dengan barang-barang antik-nya. Kamera rekorder-lah, kamera foto-lah, rubik, dan berbagai barang lain yang seperti berbera tiap minggunya.
Yang kedua adalah Lee Felix. Seorang mahasiswa laki-laki yang mengasingkan diri dari kehidupan sosial.
Ia dikenal tak banyak bicara, cuek, dan lebih sering berada di pojokan seorang diri. Ya. Pengecualian untuknya, ia sendiri yang memilih diasingkan.
Yang terakhir adalah Han Jisung. Seorang mahasiswa laki-laki yang tak disukai karena dianggap sok tahu dan banyak bicara.
Sebenarnya, Jisung adalah orang yang cerdas. Namun, sifat ambisiusnya membuatnya dijauhi oleh orang-orang dan berakhir tak memiliki seorangpun teman.
"Ikut kami"
🎬
Halaman Depan Kampus
Senin, 10 Agustus
11.15"Jadi.. kalian mengajakku bergabung untuk tugas film dokumenter pendek?"
Ketiga orang itu mengangguk, mengiyakan pertanyaanmu.
"Kau tidak dapat kelompok, kan? Begitu pula dengan kami," ujar Seungmin, sambil masih mengutak-atik kamera rekordernya.
Felix yang tadinya hanya diam saja, menghembuskan nafas kasar dan berbicara dengan nada malas.
"Jika bukan karena tugas, mana mau juga aku repot-repot begini," katanya, lalu kembali memandang layar telepon pintarnya.
Begitulah Felix. Dingin.
"Tapi.. empat orang? Yang lainnya bahkan mencapai sepuluh orang untuk mengerjakannya," katamu, pesimis.
Jisung menghela nafas dan memandang kearahmu.
"Memangnya ada lagi yang mau bergabung dengan orang-orang seperti kita? Kupikir tidak," ucapnya, menyindir.
Kamu ragu. Tapi jika dipikir-pikir, memang benar apa yang dikatakan Jisung barusan.
Jika Jisung, Seungmin, dan Felix tidak inisiatif mengajakmu bergabung, dengan siapa kamu akan mengerjakan tugas film itu?
"Baiklah. Aku ikut"
Jisung tersenyum puas mendengar jawabanmu. Lelaki berambut kecoklatan itu pun bangkit berdiri dan berucap penuh semangat.
"Mari bertemu lagi besok, di tempat ini pukul sebelas. Langkah selanjutnya adalah menentukan tema besar untuk film dokumenter kita. Dan.. sehari mungkin cukup untuk kalian memikirkannya"
Aku mau coba nulis cerita alur cepat.
Aku mau coba nulis cerita detektif.
Semoga aku ngga gagal.
Semoga aku ngga unpub ditengah jalan.
Semoga kalian suka.
Kalau engga suka ya ngga perlu lanjut baca.
Namanya juga cerita coba coba.
ehenote : aku nulis catatan kecil berbahasa sastra sederhana tentang perasaan, hidup dan semacamnya di book Catatan Kecil.
Mungkin kalau ada yang mau baca tulisan tersirat yang agak rumit bisa mampir kesana ^^
makasi ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
film | stray kids ✓
Fanfic"Fokus. Lebih dari itu, film dokumenter ini harus jadi bagaimanapun." • cerita detektif pertama karya amel • highest rank #100 in Short Story 31052018 ©2018, amyoungiya_