Maaf. Ini salahku.
🎬
Seungmin
Ruang Kecil Belajar Kelompok
Minggu, 22 Agustus
13.31"Maafkan aku."
Seungmin mengakhiri pengakuannya dengan meminta maaf. Ia siap jika ia lagi-lagi harus hidup dengan kesendirian dan ketidaknyamanan.
Tak ada yang menyela ketika Seungmin mengatakan segalanya. Baik (Y/n), Felix, hingga Jisung hanya diam menyimak ucapannya.
Namun, perubahan air muka Jisung telah menampakkan isi hatinya. Lelaki itu diam seribu bahasa dan hanya memandang ke arah Seungmin yang kini meraih kameranya.
"Tidak."
Seungmin mendongak. Kameranya berada di kedua tangannya. Matanya kini melihat ke arah Jisung yang mulai membuka suaranya.
"Aku.."
Jisung menghela nafas panjang sebelum menatap ketiga temannya dengan sungguh-sungguh.
"..maafkan aku. Segala pencarian ini memang atas dasar rencanamu, Seungmin. Tapi kau melakukannya karena kebodohan dan ambisiku untuk 'tampak' di mata orang-orang yang menutup sebelah mata padaku.."
Dengan senyum pahit, lelaki itu melanjutkan ucapan sesalnya.
"Ini bukan salahmu, Seungmin. Sama sekali tidak. Maafkan aku. Karena ini.. salahku."
Seungmin tak segera menjawab. Ia agak terkejut mendengar ucapan itu, langsung dari mulut seorang Jisung yang dikenalnya tak mau mengalah, keras kepala, dan ambisius.
"Tak apa, Jisung. Kupikir segala hal yang terjadi dua minggu ini malah membuat kita saling mengenal satu sama lain," sahut (Y/n).
Seulas senyum tampak di bibir Seungmin. Ia merasa bahwa ia sepertinya tak perlu mengkhawatirkan akan kehilangan teman-teman barunya ini.
"Dan hey, Seungmin. Ada yang bisa kami bantu untuk dokumenter itu? Itu.. ide yang menakjubkan, dan kau lakukan itu seorang diri. Jika Jisung dan Felix setuju--"
"Kita gunakan itu," sahut Jisung, memotong ucapan (Y/n).
Lalu, secara bersamaan (Y/n) dan Jisung melihat ke arah Felix--yang kini mulai menyandarkan kepalanya di dinding--.
"Apa?" tanya Felix, malas-malasan.
"Felix!!"
Felix pun kembali duduk tegak dan menghela nafas pendek.
"Tentu saja aku setuju. Dari awal aku sudah berpikir bahwa ide dokumenter psikokinesis itu adalah ide tergila yang pernah ku dengar," ujar Felix.
Takut menyinggung Seungmin, lelaki itu menambahkan.
"Aku tak masalah denganmu, Seungmin. Tentu saja. Aku juga tak masalah telepon genggamku jatuh beberapa waktu lalu. Sekarang.. bagaimana? Mari putuskan. Aku mengantuk"
Seungmin terkekeh. Namun tidak dengan (Y/n), gadis itu melemparkan salah satu bantal duduk ke bahu Felix.
"Kau ini -_- "
"Apa??"
Tak lagi menanggapi Felix, (Y/n) kini beralih pada Jisung.
"Jisung. Kau.. benar-benar tak masalah kalau kita mengganti konsep dan tema dokumenter kita?" tanya gadis itu.
Jisung mengangguk dan mengalihkan pandangannya ke arah Seungmin.
"Tentu saja. Seungmin telah melakukan ini semua demi tugas kelompok kita. Kau.. ijinkan kami membantu sisanya, bukan?"
Seungmin tersenyum lebar dan mengangguk dengan mantap.
"Dengan senang hati!"
1 chapter lagi uyeye~
mau aku publish hari senin,
enaknya jam berapa yang pas banyak yg on? ><
KAMU SEDANG MEMBACA
film | stray kids ✓
Fanfiction"Fokus. Lebih dari itu, film dokumenter ini harus jadi bagaimanapun." • cerita detektif pertama karya amel • highest rank #100 in Short Story 31052018 ©2018, amyoungiya_