Mari mundur sekali lagi.
🎬
Seungmin
Perpustakaan
Jumat, 14 Agustus
10.50Sedari tadi, Seungmin hanya memainkan kameranya. Ia tak mau mengarahkan pandangannya ke arah lain karena ketakutannya melamun.
Jika melamun, ia menjadi terlalu fokus pada suatu objek. Jika ia terlalu fokus pada suatu objek.. ia tak tahu lagi harus bagaimana ketika terjadi sesuatu pada objek itu.
Tidak. Seungmin harus selalu menyibukkan diri. Tapi, ia bosan. Ia tak menyangka teman-temannya memutuskan kemari.
Lelaki itu datang tanpa ide. Kakaknya, Minho, sedang memotret kereta dan suasana di stasiun bawah tanah seperti biasanya. Hampir setiap hari, saking sukanya lelaki jangkung itu dengan suasana tempat itu.
'Apa yang harus kulakukan'. Seungmin berkata dalam batinnya. Matanya mengarah pada rak buku yang berada tak jauh dari tempat Felix berdiri.
Seungmin diam. Tanpa sadar, lelaki itu melamun. Matanya fokus memandang buku-buku yang berderet di rak itu.
Lalu..
Brukk brukk brukk brukk brukk.
Seungmin sontak terkejut. Ia terbangun dari lamunannya dan melihat apa yang telah lagi-lagi dilakukannya tanpa sengaja.
"Terserah kau saja. Aku mau ke tempat Jisung dan (Y/n) saja daripada pikiranku semakin rancu denganmu."
Seungmin bangkit dari bangkunya dan berjalan mendahului Felix. Ia hanya berharap Felix tak mendengar suaranya yang agak bergetar ketika mengatakan itu.
Seungmin melangkahkan kakinya perlahan, dan dalam diam ia berucap dalam batinnya.
'Sial. Aku tak percaya buku-buku itu benar-benar akan jatuh.'
🎬
Ruang Kuliah
Senin, 17 Agustus
13.24"Ah, aku tak tahu lagi.."
Seungmin bergumam pelan sembari tak hentinya mengutak-atik kameranya.
"Bagaimana, ya, jika film itu gagal?"
Sebenarnya, Seungmin merasa kasian pada ketiga temannya. Tapi, mereka benar-benar tak memikirkan cadangan ide lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
film | stray kids ✓
Fanfic"Fokus. Lebih dari itu, film dokumenter ini harus jadi bagaimanapun." • cerita detektif pertama karya amel • highest rank #100 in Short Story 31052018 ©2018, amyoungiya_