08

1.5K 233 19
                                    

Setelah kuliah selesai chanyeol langsung kedepan dan menghampiri dosen kim.
"Saem" panggil chanyeol.
"Ya?".
"Ehm, kenapa hari ini soo tak masuk?".
"Oh, dia akan masuk nanti jam sore".
"Boleh ku minta nomer ponselnya saem?".
"Tidak!".
"Saem~~ jebal" mohon chanyeol.
"Tidak yeol. Soo tidak ingin siapapun mengetahui nomor ponselnya kecuali para dosen".
"Saem ku mohon" chanyeol terus mengikuti dosen kim hingga ruang dosen.
"Huh! Kau ingin mengetahui kenapa soo tidak berangkat?" tanya dosen kim kesal karna chanyeol terus mengikutinya dan terus merengek.
"Ne!" seru chanyeol mengangguk cepat.
"Pergilah ke rumah sakit kota seoul. Jangan tanya lagi. Cukup pergilah kesana dan cari namanya Ny. Do Hyeri" kata dosen kim, dia langsung pergi ke dalam ruang dosen.
"Kamshamnida saem!" seru chanyeol, dia langsung berlari menuju parkiran dan langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit kota seoul.






......







"Ekhem, tae" sapa seorang yeoja pada taehyung yang terburu-buru berkemas setelah ujian hari pertama selesai.
"Ne?".
"Aku---".
"Boleh kau katakan dengan cepat? Aku sedang buru-buru".
"Ehm, itu kenapa tokomu beberapa hari tidak buka?".
"Kau kesana?" taehyung menghentikan kegiatannya dan menatap yeoja itu. Yeoja itu mengangguk.
"Apa semua baik-baik saja?" tanya yeoja itu.
"Ya baik-baik saja".
"Syukurlah. Lalu kapan tokomu akan buka?".
"Apa itu penting bagimu?" tanya taehyung heran.
"Ne" jawab yeoja itu ragu.
Taehyung menghela nafasnya. Yeoja yang bertanya saat ini adalah yeoja yang selalu datang ketokonya setiap hari, membeli kuenya dan duduk diujung bangku toko.
"Apa kau benar menyukaiku?" tanya taehyung dan membuat yeoja itu kaget.
"Ne?".
"Kau tahukan jika aku ini tidak kaya?". Yeoja itu mengangguk.
"Aku bukan seseorang yang sepadan untuk kau sukai jadi berhentilah menyukaiku" kata taehyung tegas dan langsung melangkah pergi.
"Jika aku tak perduli dengan hal itu bagaimana?!" teriak yeoja itu dengan menahan emosinya. Dia sakit hati karna perkataan taehyung barusan. Taehyung berhenti di pintu kelas, untung kelas sudah kosong jadi tinggal mereka berdua. Taehyung membalikan badannya.

"Apa yeoja sepertimu benar-benar tak perduli akan hal itu?" tanya taehyung remeh.

"Jika aku mempermasalahkan hal itu. Aku akan berhenti menyukaimu sejak dulu. Sejak pertama kali aku menyukaimu dan mencari tahu siapa dirimu. Aku akan berhenti sejak awal. Apa tak ada kesempatan untukku untuk membuktikan hal itu?" tanya yeoja itu, airmatanya menggenang dipelupuk matanya dan satu bulir airmata berhasil lolos.

Taehyung berjalan kembali menuju yeoja itu "Mianhae", taehyung menghapus air yeoja itu.

"Aku terlalu menutup mata untukmu selama ini. Nunaku benar, kau tulus menyukaiku" kata taehyung lembut. Yeoja itu menarik nafas dalam untuk menetralkan nafasnya.

"Kau mau ikut menemaniku?" tanya taehyung.

"Kemana?".

"Ke rumah sakit".

"Siapa yang sakit?".

"Umma. Nuna menunggu sendiri disana, jadi aku harus bergegas kesana. Nuna ada kuliah sore".

"Tentu. Aku akan ikut. Naik mobilku ya?".

"Tidak! Kita naik bus saja".
"Baiklah" jawab yeoja itu dengan tersenyum.

"Kajja" Taehyung meraih tangan yeoja itu dan mengajaknya pergi. Jika ditanya, sebenarnya taehyung juga sudah lama menyukai yeoja itu namun sekali lagi taehyung tau diri siapa dirinya dan bagaiman status dirinya. Mungkin mulai saat ini dia akan mencoba membiasakan diri dan memberi kesempatan pada cintanya dengan yeoja itu. Jika pada akhirnya berakhir dengan perpisahan karna status mereka berdua. Tak apa, karna semua sudah ada porsinya sendiri-sendiri. Seperti saat ini, pada akhirnya dirinya mau menerima yeoja itu kedalam hidupnya atas nasihat nunanya. Karna kehilangan tanpa mengatakan perasaan itu lebih menyakitkan dari pada kehilangan setelah segalanya diungkapkan.






Women In BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang