"Kenapa umma dan mphi menatapku seperti itu?" tanya kyungsoo. Kini umma kyungsoo sudah sadar dan duduk bersandar pada kepala bed pasien. Sedangkan taehyung berdiri disisi kiri bed ummanya dan kyungsoo duduk disamping kanan bed ummanya.
"Sebelum umma bertanya, ada yang ingin kau ceritakan soo?" tanya umma kyungsoo lembut menatap putrinya penuh arti.
"hmm" kyungsoo menghembuskan nafasnya pelan.
"Mphi cerita apa saja ke umma?" tanya kyungsoo lemah.
"Tidak ada".
"Benarkah?".
"Mphi hanya cerita jika teman nuna kesini tadi itu saja" sahut taehyung.
"Lalu?" tanya kyungsoo menatap taehyung. Taehyung hanya mengangkat bahunya.
"Baiklah-baiklah. Karna Soo juga hutang cerita dengan mphi. Jadi soo akan cerita umma" kata kyungsoo pasrah.
"Kau berpacaran dengan namja itu?" tanya umma kyungsoo tiba-tiba.
"Tidak--tidak" jawab kyungsoo cepat.
"Kenapa umma berkata seperti itu?" tanya kyungsoo menatap ummanya bingung.
"Soo~ya, aku ini ummamu. Umma hafal denganmu sayang. Kau tak mau jujur?".
"Tapi mphi tidak setuju jika nuna dengan namja itu" sahut taehyung dingin.
"Kenapa?" kyungsoo mengerutkan dahinya menatap taehyung.
"Mphi tidak suka saja dengan namja itu".
"Tapi dia itu kakaknya pacarmu mphi".
"Pacar?" seru umma kyungsoo dan beralih menatap taehyung.
"Eh i--itu" gagap taehyung.
"Iya umma. Jadi mphi itu sudah punya pacar sekarang. Cantik umma 😁 tapi kayaknya mphi kena karma deh umma" cerita kyungsoo antusias.
"Karma?" gumam taehyung.
"Si chim itu pendek kayak soo, umma hihi" jawab kyungsoo dengan terkekeh kecil.
"Yak! Nuna~~".
"Hahaha iyakan. Chim-chim-chimol dia kan juga bulet hihi" ejek kyungsoo.
"Umma~~ nuna~~" adu taehyung merengek pada ummanya. Umma kyungsoo hanya tertawa kecil.
Tadinya mau mengintrogasi kyungsoo malah berakhir taehyung yang diceritakan. Taehyung memang benar hanya bercerita tentang kunjungan teman kyungsoo yaitu chanyeol. Dia juga belum cerita tentang jimin pada ummanya. Dia ingin menunggu ummanya sampai pulang kerumah dulu karna saat jimin pulang, umma taehyung belum sadar.
"Soo~~ jangan menggoda adikmu" kata umma kyungsoo.
"Hehe iya umma".
"Jadi kau dan siapa?" tanya umma kyungsoo menatapnya.
"Chanyeol umma".
"Yah, kalian berpacaran?".
"Tidak umma. Dia kesini dan menjenguk umma itu bukan berarti dia pacar soo. Kami hanya teman sekelas".
"Tapi kau tidak pernah membawa temanmu untuk kerumah atau menjenguk umma mu kan?".
"Hmm" kyungsoo menghembuskan nafasnya pelan "Yah, memang soo merasa ada suatu perasaan yang berbeda pada yeolie, hanya saja kami belum berpacaran umma".
"Ah, bagus. Belum berpacaran berarti akan menjadi pacar".
"Ummaa~~".
"Wae?".
"Kan soo bilang bukan pacar".
"Iya memang bukan pacar. Ya setidaknya ada yang menjagamu sekarang".
"Umma, kami hanya teman".
"Iya teman yang akan menjadi bukan hanya teman melainkan pacar".
"Iya-iya terserah umma saja" jawab kyungsoo menyerah jika sudah berdebat seperti itu dengan ummanya "Bagaimana keadaan umma sekarang?" tanya kyungsoo.
"Yah, sejauh ini baik-baik saja soo".
"Syukurlah. Mphi kau pulanglah biar nuna yang menjaga umma disini".
"Tidak. Mphi akan disini menemani nuna dan umma".
"Kau besok masih ujian mphi~~".
"Tidak nuna~~~ aku akan tetap disini. Aku kan belajar disini, aku sudah membawa bukuku. Jadi biarkan aku disini atau aku akan marah sama nuna".
"Huh. Baiklah, dasar keras kepala".
"Nuna juga keras kepala".
"Awas saja kalau nilai ujianmu jelek dan tidak bisa kuliah diuniversitas terbaik".
"Iya-iya mphi akan belajar sungguh-sungguh. Nanti sekalian ajarin mphi ya nuna hehe".
"Ck, kau ini. Baiklah tapi tapi ceritakan bagaimana kau dan si chimol itu jadian ya hihi".
"Tidak! Itu privasi!".
"Ya sudah kalau begitu tidak mau mengajarimu".
"Umma~~" rengek taehyung pada ummanya.
"Soo~~" sahut umma kyungsoo.
"Dasar mphi. Iya umma hehe. Umma tidak penasaran bagaimana si mphi dan chimol jadian. Mphi kan orang tidak peka umma".
"Eh, iya juga ya. Umma juga penasaran".
"Umma-nuna kalau begitu mphi pulang saja" rajuk taehyung.
"Aigoo, kau jelek merajuk mphi. Ah kufoto dan ku kirimkan ke chimol".
"Nuna!".
"Hahah tidak-tidak gitu aja sewot sih".
"Molla!".Kini kyungsoo sedang menemani taehyung belajar, mereka duduk beralaskan karpet kecil dan meja yang tersedia diruang rawat ummanya. Umma kyungsoo sudah terlelap."Jadi ini begini mphi mengerjakannya" kyungsoo mencoret-coret lembar buku materi taehyung. Dia menjelaskan dengan teliti soal matematika yang taehyung belum paham."Ini cara tercepat untuk mengerjakannya jadi kau bisa hemat waktu dan segera menyelesaikan soal yang lain" kata kyungsoo lagi. Taehyung memperhatikan setiap penjelasan kyungsoo."Nah. Mudah bukan?" gumam kyungsoo. Taehyung mengangguk."Untuk semua soal yang kau kerjakan ini sudah benar. Hanya kau perlu teliti saja. Jangan terburu-buru karna jika salah angka maka akan salah semua" jelas kyungsoo lagi setelah menyelesaikan meneliti pekerjaan taehyung."Ne, nuna"."Oh iya. Besok umma pulang, kau tidak usah kesini ya setelah selesai ujian langsung pulang saja" kata kyungsoo karna tadi dokter sudah memeriksa keadaan umma kyungsoo saat taehyung pergi keluar sebentar."Lalu barang bawaannya nuna? Besok mphi kan pulang dulu sebelum berangkat sekolah. Apa ada yang harus mphi bawa?" tanya taehyung merapikan bukunya."Ehm~~ kau bawa tas milik umma saja"
"Baiklah"
"Nuna" panggil taehyung, dia berbaring dikarpet dan kyungsoo berbaring disofa.
"Hm" gumam kyungsoo.
"Apa nuna menyukai chanyeol hyung?" tanya taehyung.
"Kenapa?".
"Tidak".
"Kau benar tak suka pada yeolie? Jika iya tak apa. Nuna juga tidak pacaran dengannya".
"Eh-bukan-bukan seperti itu maksudku" taehyung bangkit dan menatap nunanya.
"Mphi hanya takut" kata taehyung lirih dan dia merebahkan tubuhnya lagi.
"Takut kenapa?".
"Ehm, takut jika nuna tersakiti lagi seperti saat itu. Apalagi chanyeol hyung~~" taehyung menggantung kalimatnya, dia ingat bagaimana kisah cinta nunanya dulu. Sebuah kisah yang bahkan dirinya tak bisa melupakan, ketika nunanya benar-benar tulus mencintai seorang namja yang bahkan kenal dekat dengannya. Nunanya malah ditinggalkan hanya karna status ekonomi.
"Kau lupa chimolmu siapa?" potong kyungsoo.
"Tidak. Mphi tahu chim itu siapa. Hanya mphi tidak terlalu berharap saja pada hubungan mphi".
"Jangan seperti itu. Kau bisa menyakiti chim, mphi" kyungsoo tahu bagaimana rasanya bertahan pada sebuah hubungan yang ragu, sungguh itu akan benar benar berakhir pada waktunya.
"Tapi nuna".
"Kulihat chim, anak yang baik. Kau harus menjaganya jangan kau sakiti dia ya!".
"Tapi~~".
"Jika kau ragu harusnya kau tak berada dihubungan itu. Karna keraguan hanya merusak sebuah hubungan. Ketika kau sudah mulai membuka hati untuk chim, kau harus menerima segala hal yang ada pada chim entah itu buruk entah itu baik dan kau juga harus bertahan pada pilihanmu. Bukankah kau memilih untuk menerima chim. Karna yang paling sulit bukan menentukan pilihan mphi. Yang paling sulit dalam hidup itu bertahan. Bertahan pada pilihan kita yang ketika ditengah jalan kita merasa itu pilihan yang salah" nasihat kyungsoo.
"Baiklah nuna. Akan kucoba untuk chim. Kurasa dia juga sudah terlalu lama melihatku dan aku tak melihatnya".
"Kau saja yang menutup mata huh dasar".
"Mphi kan juga bingung nuna. Orang tampan sepertiku banyak yang mengantri jadi aku juga harus memilih mana yang tepat bagiku bukan?".
"Ish. Dasar sok!".
"Tidak sok nuna. Kan memang kenyataan kalau mphi tampan".
"Lebih tampan dan manis yeoli".
"Ciye~~ udah muji-muji" goda taehyung.
"Apaan sih".
"Kalau nuna menyukai chanyeol hyung. Aku akan memberi kesempatan pada dia. Karna dia bisa bertahan dengan nuna yang dingin dan menyebalkan ini hihi".
"Yak!" teriak kyungsoo.
"Sstt! Nuna, anti umma bangun".
"Salahmu sih" plak-plak-plak kyungsoo memukul lengan taehyung.
"Aw nuna---hentikan--".
"Shireo!".
"Aw nuna---nanti umma bangun". Kyungsoo berhenti memukuli taehyung.
"Huh! Awas ya kau dirumah" ancam kyungsoo.Hari ini umma Do sudah diperbolehkan pulang. Setelah selesai administrasi dan berkemas, kyungsoo dan ummanya berjalan keluar menuju depan rumah sakit.
"Ah, sebentar. Tadi soo sudah memesan taksi umma, kenapa belum datang?" gumam kyungsoo mengecek ponselnya. Karna sebeluk keluar tadi dia sudah memesan taksi dan seharusnya sudah datang. Tiba-tiba sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat didepannya dan umma Do.
Kyungsoo memperhatikan mobil itu dan seseorang keluar dari mobil.
"Chanyeol?" gumam kyungsoo menatap chanyeol yang berjalan mendekati dirinya.
"Annyeong hasimika umma" sapa chanyeol dengan membungkuk sedikit pada umma Do.
"Annyeong yeoli?".
"Ne, jo neun chanyeol imnida umma". Umma do mengangguk mengerti karna kemarin taehyung sempat bilang jika teman kyungsoo yang datang itu tinggi seperti tiang.
"Kajja, umma. Ku antar pulang" chanyeol mengambil tas yang dibawa kyungsoo dan membukakan pintu untuk umma do. Kyungsoo masih menatap bingung chanyeol.
"Kau tak akan masuk soo?" tanya chanyeol setelah membukakan pintu mobil untuk kyungsoo dan beralih kekursi kemudi.
"Eh i-iya, kumawo" sahut kyungsoo, dia masuk kemobil.
"Pasang sabuk pengamanmu" kata chanyeol dengan gerakan tiba-tiba chanyeol memasang sabuk pengaman pada kyungsoo.
"Eh--a-ku bisa sendiri" kata kyungsoo gugup.
"Ah, kajja!" seru chanyeol melajukan mobilnya. Diperjalanan kyungsoo masih sibuk memeriksa ponselnya.
"Kenapa soo?" tanya chanyeol menoleh sekilas pada kyungsoo.
"Itu tadi aku pesan taksi. Kasihan dia jika datang dan aku tak ada".
"Oh tadi taksinya sudah datang dan aku suruh pergi".
"Mwo?!" seru kyungsoo menatap chanyeol. Chanyeol hanya tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
"Jangan marah ya. Tadi dia sudah ku bayar kok tidak usah kahwatir" kata chanyeol. Kyungsoo menghela nafasnya.
"Jadi rumahmu kearah mana ini?" tanya chanyeol.
"Molla" kata kyungsoo kesal. Bisa-bisanya chanyeol melakukan itu hanya untuk mengantar kyungsoo pulang, yang jelas kyungsoo tidak suka cara seperti itu.
"Oh~~ ya sudah. Umma kita kearah mana sekarang?" tanya chanyeol menatap umma do dari kaca kecil tengah mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Women In Black
FanfictionChanyeol, Park chanyeol adalah mahasiswa pindahan dari china, ini hari pertamanya kuliah. Dia mengambil jurusan management untuk meneruskan perusahaan ayahnya. Dia sedang memperhatikan wanita bertubuh kecil tidak terlalu tinggi, berpakaian serba hit...