11

344 68 1
                                    

"Lurus saja nak. Jika belok atau pun sampai nanti akan kuberitahu" sahut umma Do dengan tersenyum.
"Ne umma".
"Dasar namja sok akrab. Baru ketemu juga sama umma, udah main panggil umma" batin kyungsoo melirik chanyeol dari ekor matanya.
Selama perjalanan tak banyak percakapan, hanya terdengar aba-aba dari umma Do memberitahu jalan menuju rumahnya.
"Nah, rumah bercat biru dengan pagar hitam itu kau berhenti yeol" sahut kyungsoo tiba-tiba membuat chanyeol menoleh sekilas dan tersenyum.
"Ne!" seru chanyeol.
Setelah sampai didepan rumah chanyeol segera menurunkan barang bawaan kyungsoo dan ummanya tadi.
"Kumawo yeol kau boleh pergi" kata kyungsoo meraih tas miliknya yang dibawa chanyeol.
"Eh?" chanyeol kaget.
"Soo~~ kau tak mempersilahkan yeoli mampir kegubuk kita sebentar? Kasihan dia sudah mengantar dan kau tak menawarkan minuman untuknya?" tanya umma Do lembut.
Kyungsoo menghembuskan nafasnya pelan.
"Mampirlah sebentar dan kubuatkan minuman" kata kyungsoo dingin, dia segera membuka pintu pagar rumah dan berjalan menuju pintu rumah dengan ummanya berjalan dibelakangnya dan chanyeol menyusul setelah menutup bagasi dan mengunci mobilnya.
"Duduklah yeolie. Kau mau minum apa? Biar soo yang buatkan" titah umma do. Chanyeol langsung duduk dan memandangi setiap sudut ruang yang dapat ia lihat. Memang tak besar namun cukup nyaman untuk tinggal bertiga, rumah bercat tembok biru dengan perpaduan hitam dan rumah yang sederhana namun tertata rapi.
"Maaf ya. Rumah kami kecil" kata umma do tiba-tiba karna melihat chanyeol memperhatikan rumahnya. Kini chanyeol dan umma Do duduk berdua diruang tamu.
"Eh, tak apa umma. Rumah ini bagus dan rapi" kata chanyeol.
"Tentu karna Soo selalu merapikannya" sahut umma Do, Chanyeol mengangguk, bola matanya tak bisa diam hingga akhirnya pandangannya terhenti pada sebuah bingkai foto kecil namun itu cukup dapat dilihat chanyeol, disana terdapat foto kyungsoo, taehyung dan umma do tentunya dan satunya lagi seorang namja sepertinya itu appa do.
"Ehm~~ umma" panggil chanyeol pelan.
"Ya?".
"Lalu dimana appa kyungsoo?" tanya chanyeol lembut dan pelan agar tak salah bicara.

"Appa sudah tiada sejak 2 tahun yang lalu karna kecelakaan kerja" sahut kyungsoo yang baru saja datang membawa nampan dengan dua gelas teh hangat dan beberapa cup cake.

"Ah mi-mianhae" sahut chanyeol, dia merasa tidak enak karna ternyata appa do sudah tiada.
"Tak apa yeoli. Itu sudah lama" kata umma do.
"Silahkan diminum yeolie. Itu cup cake buatan soo" kata umma do setelah kyungsoo meletakan apa yang ia bawa dimeja.
"Jinja?" tanya chanyeol antusias.
"Ya, kami memiliki toko kue. Kau bisa mampir kapan-kapan".
"Tidak usah umma minta, yeoli sudah kesana umma" sahut kyungsoo lagi, kini dia sudah duduk disamping ummanya setelah mengembalikan nampan.
"Oh, jadi toko itu milikmu soo?".
"Ya, itu toko milik keluarga kami" jawab kyungsoo malas. Chanyeol mengangguk dan mulai meminum tehnya, kemudian memakan cup cake yang disediakan kyungsoo tadi.
"Enak, apa ini benar buatanmu soo?" tanya chanyeol.
"Semua kue yang dijual ditoko itu buatan ku. Ah tidak juga terkadang umma dan mphi yang membuatnya".
"Kalau begitu jika ada pesta aku akan memesan ditokomu saja ya".
"Hmm" kyungsoo mengangguk.
"Umma istirahat dikamar, kalian lanjutkan berbincangnya ya" kata umma do.
"Ne, umma. Soo antar ne?".
"Tidak usah soo. Kau temani yeolie saja. Yeolie jangan bosan ya, ah nanti jika yeolie lapar kau masakan dia ya soo" kata umma do, dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kekamarnya.
"Jadi?" tanya chanyeol setelah umma do pergi kekamar.
"Jadi apa?" tanya kyungsoo bingung.
"Waktu itu kau dan mphi berbohong?".
"Tidak. Kan memang benar mphi pemilik toko dan aku pemilik toko sekaligus karyawan disitu" jelas kyungsoo.
"Astaga yeoja ini" batin chanyeol kesal.
"Soo" panggil chanyeol.
"Ne?".
"Ehm~~ aku mau mengatakan sesuatu tapi jangan marah ya?".
"Ya~~".
"Ehm~~~" chanyeol bingung harus berkata apa.
"Apa?" tanya kyungsoo tak sabaran.
"Aku--".
"Ya?".
"Aku lapar 😁 boleh kau masakan aku sesuatu hihi".
"Astaga kau ini!", kyungsoo menepuk dahinya, tidak habis pikir dengan chanyeol yg tidak tahu malu.
"Eits tidak boleh marah".
"Baiklah tunggu disini. Akan kulihat apa yang bisa kumasakan untukmu. Sekalian memasak untuk mphi juga" kata kyungsoo, ia berjalan menuju dapur
"Ne, kumawo" seru chanyeol.

Women In BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang