4. Hawaii: The First Action

6.2K 682 2
                                    

Jam menunjukan pukul 1 dini hari. Namun di salah satu penginapan, Wendy ataupun Suga masih terjaga. Mereka mempersiapkan hal hal yang dibutuhkan untuk oprasi pagi nanti.

Tidak ada satu kata yang keluar dari mulut mereka. Keheningan menambah dinginnya malam. Atau lebih tepatnya pagi?

Wendy masih berkutat dengan pikirannya sesekali memandang Suga yang berwajah datar. Apa dia masih marah? Emang apa salah ku? Hanya karna dia takut mati?

Wendy sibuk mengisi peluru di pistol kecilnya. Kacama yang memiliki CCTV di tangkainya sudah ia siapkan sebelumnya. Softlens dan sarung tanangan yang sudah memiliki id dari sang raja tikus sudah ia siapkan sebelumnya. Tidak lupa jam tangan yang dapat beralih fungsi menjadi layar canggih dan dibaliknya tersimpan jarum racun.

Berbeda dengan Wendy yang sibuk mempersiapkan peralatan, Suga duduk dengan tenang sambil menopang dagu. Melihat denah siteplan dari salah satu mansion mewah di Hawai.

Dengan diam, Suga meneliti kemungkinan-kemungkinan strategi yang ia pakai untuk masuk dan mendapatkan yang mereka cari walaupun benda yang mereka cari mungkin hanya 2% kebenaran ada di mansion itu.

Seperti bermain catur, Suga memberi pion pion di atas siteplan rumah raja tikus. Wendy yang melihat wajah serius Suga memutuskan membawa air putih untuk melancarkan kinerja otak Suga. Walaupun sebenarnya ingin memperbaiki suasana. Tidak mungkin kan, mereka menjalankan misi dengan situasi seperti ini.

Mungkin tidak masalah untuk Suga, tapi tidak untuk Wendy. Bahkan kalau lagi apes, misi ini akan menghabiskan waktu berbulan bulan.

"Bukankah daddy keterlaluan? Kita di suruh mencari sebuah marker yang hanya berukuran 5x5 cm yang entah dimana lokasinya," tutur Wendy membuka percakapan.

Suga hanya diam, tidak menggubris perkataan Wendy. Wendy yang sangat membenci situasi ini langsung menarik tangan Suga manja berharap mendapat perhatiannya.

"Kenapa kau marah terus, aku sudah meminta maaf," tutur Wendy. Kenapa harus aku yang meminta maaf?

"Diam, berisik," jawabnya ketus.

"Tidak bisahkah kau sedikit lembut? Kau sudah janji akan memperhatikan ku saat sebulum kita berangkat menjalankan misi," Wendy mengingatkan dengan bibirnya yang di majukan.

"Apa mau mu?" tanya Suga pada akhirnya.

Suga menatap Wendy. Menunggu jawaban Wendy. Wendy bingung ingin menjawab apa. Namun dengan pikiran akal sehannya. Jawaban ini lebih baik, "Markernya. Kenapa sangat penting?"

Walaupun anak dari bos besar. Wendy tidak pernah tahu persoalan di dunia gelap. Semuanya di limpahkan ke anak tertua, kakaknya, Mino.

Seorang wanita harus menutupi kebejatan keluarga. Sehingga kerjaannya selalu di depan publik dan melakukan aktivitas sosial yang membuat masyarakat kagum.

"Marker itu adalah marker pertama saat di dirikan BlackBuster, group kita. Akibat revolusi saat ayah mu mangkat, banyak perubahan yang terjadi. Karena sudah tidak mengikuti aturan, marker Klavki, nama marker yang kita cari, harus di hancurkan," jelas Suga panjang lebar, tegang dengan sorot mata penuh kekecewaan.

"Wow, baru kali ini aku mendengar penjelasan panjang mu," sela Wendy menghancurkan suasan.

"Kau harus tahu! Karena ini juga misi mu!" geram Suga.

"Oke oke. Lanjutkan!" seru Wendy antusias.

"Orang yang bertanggung jawab ata  menghancurkan marker Klavki ternyata menghianati ayahmu. Ia kabur membawa marker Kalvki. Dan saat orang itu di temukan, ternyata sudah sekarat dan marker itu tidak ditemukan di manapun. Hingga sekarang kami terus mencarinya" jelas Suga.

"Tapi saat bulan madu, Mino mendeteksi salah satu penghianat menggunalan koneksi dari sub marker itu, yang artinya marker itu berkembang." jelas Suga tapi tetap dengan suara datar dan kembali fokus pada siteplannya.

"Tapi kita tidak punya petunjuk apapun! Hanya satu lokasi dari informasi Mino hingga membawa kita kesini. Ini sama saja mencari jarum di tumpukan jerami. Berapa lama kita bisa menyelesaikan ini," lanjut Wendy kesal.

"Sudahlah! Jangan banyak mengeluh. Tugas mu hanya duduk di balik layar, mengambil alih pusat informasi dan menyalurkan pada ku," bentak Suga ringan.

Itulah kerja sama yang mereka lakukan. Yang satu bertindak sebagai aksi dan yang lainnya sebagai kontrol.

😎😎😎

Di bawah terik matahari yang cukup menyengat, sebuah van terparkir di area pantai di dekan mansion mewah. Tidak ada yang mencurigakan jika dimodif menyerupai food truck.

Siapa sangka didalam mobil food truck terdapat sisi rahasia. Terdapat Wendy sedang mencoba meng hack sistem keamanan mansion tersebut.

Apa salah menjalankan aksi di siang bolong untuk menyerbu kediaman raja tikus? Tidak untuk mereka.

Suga lebih memilih beraksi di siang hari saat penjagaan pada bos besar sedikit longgar. Seperti saat ini.

Terlihat hanya ada 5 penjaga di pintu depan, 7 penjaga dipintu samping dan 10 penjaga di pintu belakang. Bahkan Suga berhasil masuk ke halaman mansion dengan mudah saat Wendy berhasil mengambil alih pusat keamanan.

"Gotcha! Seluruh CCTV sudah terambil," seru Wendy di balik interkom.

"Masuk p3," ucap Suga singkat.

Wendy yang mendengar perintah Suga, langsung mengatasi seluruh CCTV di p3(pintu3). Menggambil alih layar CCTV, mengubahnya kembali ke keadaan tidak ada Suga.

"P6!" perintah suga kedua kalinya.

Sebelum perencanaan aksi, Suga sudah menberi tahu Wendy kode-kode di setiap tindakannya.

"P15"

"P17! P24! P30! P33! P38! P42!" ucap Suga cepat secepat ia melintasi berbagai koridor di masion tersebut.

"P49!" perintah terakhir Suga atas pengambilan alih CCTV.

Suga sudah berada di area inti mansion ini. Ia menemukan pintu kebesaran yang menjaga semua rahasia di dalamnya.

Terlihat 5 penjaga tegap di samping kanan kiri pintu dan 8 penjanga keliling.

Dengan perlengkapan pistol senapan dan jarum racun yang sudah di siapkan Wendy, Suga langsung melancarkan penyerangan.

Hanya sekali tembakan, Suga berhasil memusnahkan salah satu penjaga keliling. Kemudian ia mengulangi kepada lain satu persatu.

"Arah 2!" seru Wendy melalui interkom memperingati Suga.

Yang jelas saja, Suga hampir tertangkap basah oleh penjaga keliling di arah jam 2 nya.

Sayangnya, setelah melepas senapannya ke arah penjaga keliling terakhir itu, penjaga itu berhasil melepas tembakanya kesembarang arah sebagai alaram bahaya di detik nafas terakhirnya.

"Sial!"

Suga pun membalikan badannya dan sudah terpampang kelima penjaga bertubuh kekar, mungkin dua kali lipat dari ukuran suga.

"Angkat tangan! Jatuhkan pistolmu" perintah salah satu penjaga.

Seluruh penjaga sudah siap siaga menodongkan pistolnya ke arah Suga. Dengan wajah datar seperti biasanya, Suga pun mengangkat kedua tangannya mengikuti perintah sang penjaga.

"Jatuhkan pistolnya!" perintah penjaga kedua kalianya.

Tatapan tajam Suga mengarah ke penjaga yang  memerintahkan dirinya. Karena sayang nyawa dan saat ini ia sedang bekerja seorang diri, ia pun menjatuhkan pistolnya saat mengangkat tangan.

Bang!

😎😎😎

How?
Maaf baru up lagi. Sebenernya kemaren nunggu vite and comment lebih banyak. Tapi gpp deh aku up lagi.

Vote and comment kalian sangat diharapkan.

So, wait the next chaper. See you

Thankyou 😊😊

[✔] Not Only Partner || WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang