32. SEOUL: Always beside You

3.6K 408 13
                                    

[PRIVATE]
.
[PRIVATE]
.
[PRIVATE]
.
.
.

😎😎😎

Yoongi sudah terlalu mabuk untuk menyadari apa yang ia lakukan pada wanita di hadapannya. Nafsu gairah Yoongi tak bisa tertahan. Tangannya langsung meraih tengkuk wanita itu dan terus mengulumnya dalam. Si wanita pun terus memundurkan tubuhnya karena perlakuan Yoongi yang sudah di luar kendalai.

Buk!

Suara pukulan pelan di tengguk Yoongi. Hanya dengan satu pukulan itu mampu membuat Yoongi tak sadarkan diri. Bukan dalam artian mabuk, tapi dalam artian sudah tak bergerak sedikitpun. Seketika itu juga, Yoongi melepas lumatannya dan langsung ambruk di dekapan pelukan wanita itu.

Tubuh Yoongi yang berat membuat si wanita langsung berjongkok di tempat dengan berusaha menahan tubuh Yoongi agar tidak tiduran di lantai. Tatapan wanita itu pun tajam ke sosok pria lain yang baru saja memukul Yoongi.

"Kak Mino! Tidak ada kesepakatan untuk memukul Yoongi kan?" ucap wanita itu tak terima.

"Wen, ini tempat umum! Kau mau di serang disini juga?" tanya Mino pada adik kesayangannya itu.

"Kondisinya sudah sangat buruk, kau tambah membuatnya terlihat bodoh!" kesal Wendy.

"Lagian kalau kondisinya mabuk dan penuh nafsu gitu, kita tidak akan bisa menculiknya," sela Mino. "Bukannya ke markas kita, malah kalian akan berakhir di hotel!" celetuk Mino.

"Kak Mino!" geram Wendy sambil menatap tajam kakanya. "Terus ini gimana bawanya?" tanya Wendy yang masih menahan badan dan kepala Yoongi.

"Jim, tugas mu!" suruh Mino pada Jimin yang baru saja datang di hadapannya.

"Sendirian?" tanya Jimin tak percaya.

"Kau mau Wendy membopongnya? Dia seorang gadis!" balas Mino yang tak mau tahu.

Tidak membalas, Jimin terus menatap Mino berharap meminta bantuannya. Bukan pada Wendy yang memang tidak akan mungkin membantunya. Mino sebenarnya mengerti maksud Jimin, tapi ia terlalu malas untuk mengangkat tubuh Yoongi.

"Ah, aku harus menggandeng tangan adikku yang cantik ini. Tak kubiarkan siapun yang meliriknya," ucap Mino hanya untuk alasan yang kemudian pergi dengan menarik tangan Wendy.

Jimin pun hanya bisa menghela nafas panjang sambil berusaha mengangkat tubuh Yoongi ke punggung nya. Untung calon majikan. Kalau tidak, wajah Jimin sudah ingin menggeletakkan Yoongi begitu saja di lantai club ini. Dengan sekuat tenaga, Jimin berjalan menyusul kedua majikannya dengan menggendong Yoongi yang terkapar tak berdaya di punggungnya.

😎😎😎 

 Yoongi tertidur pulas di salah satu kamar dengan nuansa putih dengan semua prabot yang minimalis. Di saat ia tidur terlihat seperti seorang bocah kecil tanpa dosa. Tanpa perasan bersalah ataupun penyesalan.

Wendy pun ikut berbaring di sisi Yoongi. Memiringkan tubuhnya menghadap Yoongi. Mengamati setiap inchi wajah tenang pria itu dari samping. Wendy tak pernah berhenti tersenyum dibuatnya. Jari jemarinya ta kunjung beralih menyentuh wajah Yoongi. Serasa maha karya yang berharga, Wendy begitu lembut dan sangat berhati-hata saat menyentuh kulit pucat Yoongi.

Sentuhan lembut yang dibuat Wendy mampu mengusik pria yang sedang tertidur di sampingnya. Menggerakkan sedikit kepalanya dan tanpa sadar memposisikan kepalanya menghadap Wendy. Saat ini Wendy benar-benar jelas melihat wajah Yoongi.

Sepertinya Yoongi merasakan seseorang mengamati dirinya. Ia pun mencoba membuka matanya perlahan-lahan. Pandangannya untuk pertama kali terlihat buram dan hanya terlihat gestur seorang wanita. Sepertinya efek alkohol masih belum hilang sempurna. Ia pun mencoba untuk mengerjapkan matanya untuk memperbaiki pengelihatannya. Hingga beberapa kali akhirnya ia bisa melihat siapa wanita di hadapannya.

[✔] Not Only Partner || WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang